Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tangerang. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan survei terhadap 53 pegawai sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda dengan bantuan SPSS versi 27. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa komunikasi dan budaya organisasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,477 atau 47,7%. Artinya, 47,7% variasi kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Secara parsial, budaya organisasi memiliki pengaruh lebih dominan dengan koefisien regresi sebesar 0,392 (β=0,508, p=0,000), sedangkan komunikasi juga berpengaruh signifikan dengan koefisien regresi sebesar 0,291 (β=0,319, p=0,005). Proses perhitungan melibatkan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen terlebih dahulu, kemudian dilakukan uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi) agar model regresi memenuhi syarat statistik. Selanjutnya, dilakukan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui kekuatan dan arah pengaruh variabel komunikasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan efektivitas komunikasi internal dan penguatan budaya organisasi dapat secara signifikan meningkatkan kinerja pegawai Bawaslu Kota Tangerang. Oleh karena itu, direkomendasikan agar organisasi fokus mengembangkan kedua aspek tersebut untuk mendukung pencapaian kinerja yang optimal