Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelaksanaan Ritual Ap Waya sebagai Tradisi Pendewasaan Anak pada Suku Hubula di Papua: Manajemen Pendidikan Nonformal Berbasis Kearifan Lokal Walela, Jhon A.; Gombo, Mikaus; Tabuni, Yohanes
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 5 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Agustus-September 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i5.5691

Abstract

Ritual Ap Waya merupakan tradisi pendewasaan anak laki-laki yang dijalankan oleh masyarakat Suku Hubula di Papua. Tradisi ini mengandung nilai-nilai pendidikan, spiritualitas, dan budaya yang mendalam. Namun, arus modernisasi dan penetrasi pendidikan formal ke wilayah adat telah menyebabkan tradisi seperti Ap Waya mulai terpinggirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan ritual Ap Waya sebagai bagian dari pendidikan nonformal berbasis kearifan lokal masyarakat Hubula. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan studi kepustakaan. Data dianalisis menggunakan tiga tahap analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ap Waya adalah proses pendidikan pendewasaan bagi anak laki-laki berusia antara lima hingga delapan belas tahun. Ritual ini merupakan media pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai kehidupan terhadap adat. Selain menjadi prosesi pendewasaan, Ap Waya juga berkaitan dengan upacara pernikahan untuk anak perempuan, menjadikannya sebagai bagian penting dalam struktur sosial Suku Dani. Proses ini sarat akan nilai budaya dan spiritual yang mengiringi transisi seorang anak menuju kedewasaan. Sehingga, ritual Ap Waya dapat dimaknai sebagai bentuk pendidikan nonformal berbasis kearifan lokal yang masih relevan untuk pembentukan karakter dan identitas anak dalam komunitas adat. Pelestarian tradisi ini penting sebagai bagian dari penguatan pendidikan berbasis budaya.