Early and middle adulthood is a complex and crucial developmental phase in an individual's life. Islamic Religious Education (PAI) has a strategic role in shaping character and equipping individuals with religious values that can be a provision to face psychological, social, and spiritual challenges. This study aims to examine the contribution of PAI in supporting individual development in early and middle adulthood. The method used is a literature study with a descriptive qualitative approach, referring to relevant classical and contemporary literature. The results showed that PAI plays a role in character building through the internalisation of noble morals as affirmed by Al-Ghazali, as well as supporting spiritual intelligence as described by Nasr. PAI also improves the quality of social relationships in line with Levinson's developmental theory, and assists individuals in stress and emotion management through religious practices as described by Yusuf. In addition, Islamic work values support the development of a productive and meaningful work ethic. These findings indicate the need to strengthen the implementation of PAI as a whole in the education system as well as the support of the social and family environment in shaping a religious and mature personality. Abstrak Masa dewasa dini dan madya merupakan fase perkembangan yang kompleks dan krusial dalam kehidupan individu. Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan membekali individu dengan nilai-nilai keagamaan yang dapat menjadi bekal menghadapi tantangan psikologis, sosial, dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi PAI dalam mendukung perkembangan individu pada masa dewasa dini dan madya. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, mengacu pada literatur klasik dan kontemporer yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa PAI berperan dalam pembentukan karakter melalui internalisasi akhlak mulia sebagaimana ditegaskan oleh Al-Ghazali, serta mendukung kecerdasan spiritual sebagaimana diuraikan oleh Nasr. PAI juga meningkatkan kualitas hubungan sosial sejalan dengan teori perkembangan Levinson, dan membantu individu dalam manajemen stres serta emosi melalui praktik keagamaan sebagaimana dijelaskan oleh Yusuf. Selain itu, nilai-nilai kerja Islami mendukung pengembangan etos kerja yang produktif dan bermakna. Temuan ini mengindikasikan perlunya penguatan implementasi PAI secara menyeluruh dalam sistem pendidikan serta dukungan lingkungan sosial dan keluarga dalam membentuk kepribadian religius dan matang.