Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Transformasi digital dalam sitasi karya ilmiah: Meningkatkan akurasi dan efesiensi dengan mendeley Zulhijra; Suryana, Ermis; Maryamah; Karolina, Asri; Syarnubi; Amilda; Pratama, Irja Putra; Prihatin, Nyimas Yunierti; Mubharokh, Angge Sapto; Uyun, Muhamad; Sari, Mutia; Fadli, Rahmat
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 7 No 3 (2024): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v7i3.22205

Abstract

Transformasi digital telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang akademik, khususnya dalam penulisan karya ilmiah yang menuntut sitasi dan pengelolaan referensi yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam penggunaan aplikasi Mendeley untuk sitasi dan pengelolaan referensi. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan 60 mahasiswa dan dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muara Enim. Langkah-langkah penelitian meliputi identifikasi masalah, penyusunan rencana pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi kolaboratif. Pelatihan melibatkan ceramah, simulasi, dan praktik langsung menggunakan Mendeley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak mahasiswa belum familiar dengan Mendeley, dan pengelolaan referensi masih dilakukan secara manual. Setelah pelatihan, peserta menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang sitasi dan mampu mengoperasikan Mendeley dengan baik, termasuk mengimpor referensi, mengatur library, dan membuat sitasi serta daftar pustaka. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam antusiasme dan motivasi mahasiswa untuk menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas. Keterbatasan laptop dan jaringan internet yang tidak stabil merupakan kendala yang dihadapi. Secara keseluruhan, pelatihan ini berhasil meningkatkan kompetensi akademik mahasiswa dalam pengelolaan referensi dan sitasi, serta diharapkan dapat berlanjut untuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan akademik yang berkelanjutan.
Religious Culture as the Basis For Formation of Religious Behavior at MAN 1 Palembang Zulhijra; Syarnubi
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 10 No 2 (2024): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/b7pgzp54

Abstract

J. Stanley's research concluded that the main aspects that determine success are honesty, high discipline, easy going, partner support, hard work, passion, leadership, competitive, and persuasive. In fact, the issue of moral decadence continues to grow. The parents still feel fear about the negative impact of globalization. The children are more easily influenced by negative moral values. As a basis for inculcating values and cultivating behavior, education should be illustrated the positive and negative impacts of globalization. The objectives of the study were to: analyze the create and developt of religious culture in MAN 1 Palembang, shape religious attitudes and behavior of the member of MAN 1 Palembang.The paradigm of this research are constructivism, a qualitative approach, a study research, and the data collection techniques are carried out by observation, interviews, and documentation. This research also using the stages of K Yin data analysis, they are: compiling, disassembling, reassembling, interpreting, concluding. The conclusion of this research is The creation of religious culture is formulated with the term PKP (Pencanangan visi misi, Kegiatan rutin, Program sekolah: Declaration of vision and mission, routine activities, school programs). From the declaration of the school's vision and mission, it was then implemented in routine activities and school programs: One Day One Juz, Halaqoh al-Qur'an, Clean Friday actions. The development of religious culture is implemented through a tradition of noble character. The findings of religious culture that shape the religious attitudes and behavior of school residents are formulated with 3M: (Menciptakan lingkungan kondusif, Mengaplikasikan keteladanan, Melaksanakan program ekstrakurikuler: Creating a conducive environment, applying exemplary, Implementing extracurricular programs).
Pengaruh Penggunaan Metode Tartilqu terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak TPA Zulhijra; Irja Putra Pratama; Sutiah
PAI RAFAH Vol 7 No 1 (2025): Jurnal PAI Raden Fatah
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/pairf.v7i1.27407

Abstract

Of the 225 million Muslim population in Indonesia, about 54% are categorised as not knowing the Qur'an, so about 46% know the letters and can recite the Qur'an. This study aims to analyse the use of the Tartilqu method on the ability to read the Qur'an of children of TPA Rabbani Palembang. The sample used in the study was TPA Rabbani students with a total of 20 students selected from a population of 20 students. The research data were collected by observation, oral tests and documentation. The collected data were then analysed using descriptive analysis and inferential analysis. The results showed that there was a significant effect of the use of the Tartilqu method on the ability to read the Qur'an of the students. Based on the results of the analysis output of IBM SPSS version 30, that (Sig. 2 tailed) of 0.001 <0.05 then H0 is rejected and Ha is accepted, meaning that in the comparison of t count with t table, t count is greater in value than t table while the value (P-Value) is smaller than the value of 0.05 then there is a significant influence on the ability to read the Qur'an using the Tartilqu method.
Peran Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi tantangan dewasa dini dan madya Apriyanti, Ariesi; Suryana, Ermis; Zulhijra
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 18 No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v18i2.20089

Abstract

Early and middle adulthood is a complex and crucial developmental phase in an individual's life. Islamic Religious Education (PAI) has a strategic role in shaping character and equipping individuals with religious values that can be a provision to face psychological, social, and spiritual challenges. This study aims to examine the contribution of PAI in supporting individual development in early and middle adulthood. The method used is a literature study with a descriptive qualitative approach, referring to relevant classical and contemporary literature. The results showed that PAI plays a role in character building through the internalisation of noble morals as affirmed by Al-Ghazali, as well as supporting spiritual intelligence as described by Nasr. PAI also improves the quality of social relationships in line with Levinson's developmental theory, and assists individuals in stress and emotion management through religious practices as described by Yusuf. In addition, Islamic work values support the development of a productive and meaningful work ethic. These findings indicate the need to strengthen the implementation of PAI as a whole in the education system as well as the support of the social and family environment in shaping a religious and mature personality. Abstrak Masa dewasa dini dan madya merupakan fase perkembangan yang kompleks dan krusial dalam kehidupan individu. Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan membekali individu dengan nilai-nilai keagamaan yang dapat menjadi bekal menghadapi tantangan psikologis, sosial, dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi PAI dalam mendukung perkembangan individu pada masa dewasa dini dan madya. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, mengacu pada literatur klasik dan kontemporer yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa PAI berperan dalam pembentukan karakter melalui internalisasi akhlak mulia sebagaimana ditegaskan oleh Al-Ghazali, serta mendukung kecerdasan spiritual sebagaimana diuraikan oleh Nasr. PAI juga meningkatkan kualitas hubungan sosial sejalan dengan teori perkembangan Levinson, dan membantu individu dalam manajemen stres serta emosi melalui praktik keagamaan sebagaimana dijelaskan oleh Yusuf. Selain itu, nilai-nilai kerja Islami mendukung pengembangan etos kerja yang produktif dan bermakna. Temuan ini mengindikasikan perlunya penguatan implementasi PAI secara menyeluruh dalam sistem pendidikan serta dukungan lingkungan sosial dan keluarga dalam membentuk kepribadian religius dan matang.