Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Pariwisata Bahari terhadap Ekosistem dan Ekologi Makhluk Hidup Terumbu Karang di Perairan Nusa Penida, Bali Prasetya, Pandu; Lubis, M. Faisal Rahendra
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 5 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i5.3418

Abstract

Wilayah Perairan Nusa Penida memiliki luas 20.057 ha dengan tingkat keanekaragaman hayati pesisir dan laut yang tinggi serta merupakan sumber mata pencaharian masyarakat setempat terutama dari perikanan dan pariwisata bahari. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang cukup potensial serta memiliki keindahan alam yang unik sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung. Namun sekarang menghadapi beberapa ancaman yang cukup serius. Selain kerusakan alami, kerusakan ekosistem terumbu karang juga disebabkan akibat adanya aktivitas manusia. Pengambilan data telah dilakukan pada bulan November 2017. Penelitian bertujuan untuk mengkaji dampak pariwisata bahari terhadap keberadaan ekosistem terumbu karang: menganalisis luasan tutupan terumbu karang, kelimpahan dan biomas ikan. Metode penelitian observasi lapangan dilanjutkan wawancara dengan responden melalui Focus Group Discussion. Data lain yang dikumpulkan diperoleh dengan studi pustaka, dan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) kawasan konservasi, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisi dan Laut (BPSPL). Pariwisata bahari di Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida berdampak pada penurunan luasan tutupan karang keras sebesar 4,0%. Demikian juga persentase penutupan karang hidup relatif mengalami penurunan sebesar 2,7%. Namun kepadatan rata-rata ikan karang per hektar mengalami peningkatan dari 1253,6 menjadi 2813,7 individu.ha-1, demikian juga biomasnya rata-rata mengalami peningkatan dari 347,2 kg.ha-1 menjadi 468,1 kg.ha-1
Analisis Penyebab Terjadinya Overheat pada Main Engine di Kapal Self Propelled Oil Barge Tirta Samudra XVIII Prasetya, Pandu; Nazarwin, Nazarwin; Seno, Abdi
Jurnal Cakrawala Bahari Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Cakrawala Bahari
Publisher : Politeknik Pelayaran Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70031/jkb.v5i2.50

Abstract

Mesin induk (main engine) merupakan penggerak utama kapal yang berperan penting dalam proses kelancaran pelayaran. Salah satu masalah yang sering terjadi pada saat mesin induk (main engine) beroperasi secara maksimum adalah overheat. Oleh karena itu, operasi sistem pendinginan mesin induk (main engine cooling system) sangat penting untuk meminimalisir terjadinya overheat pada mesin induk (main engine) agar tidak mengakibatkan terjadinya kerusakan fatal pada mesin. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, data dan fakta-fakta nyata mengenai penyebab terjadinya overheat pada main engine di kapal SPOB. Tirta Samudra XVIII. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pentingnya pelaksaan perawatan berkala pada mesin induk (main engine), Sistem pendingin mesin induk( main engine cooling system) seperti fresh water cooler dan sea water pump. Agar pendinginan pada mesin induk (main engine) berjalan secara maksimal dan main induk (main engine) beroperasi secara optimal.