Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK CAIR DAN KOMPOS KEPADA KELOMPOK TANI  DI KELURAHAN BAMBU KUNING, PEKANBARU Yulida, Roza; Ogya Arya Putra, Akmal; Pakpahan, Luis Richardo; Mubarak, M Dzaky; Amanda, Putri; Tambunan, Tiffany Meira; Butar, Bunga Butar; Sitepu, Rimna Sintalina; Rahma, Annisa; Dayanti, Elis; Julianti, Nursafika
JP2N : Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Nusantara Vol. 1 No. 1 (2025): Special Edition
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/xvb1ke98

Abstract

Ketahanan pangan nasional memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok wanita tani yang memiliki peran strategis dalam pengelolaan sumber daya pertanian skala rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan produktivitas tanaman hortikultura melalui pemberdayaan Kelompok Wanita Tangguh (KWT)  RW 12 Kelurahan Bambu Kuning Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah pendekatan pelibatan masyarakat (civic engagement) yang mengutamakan partisipasi aktif dan pemberdayaan komunitas di setiap tahap kegiatan. Pendekatan ini diperkuat melalui kemitraan dengan berbagai pihak seperti RT/RW, kelurahan, dinas pertanian, dan kelompok masyarakat lainnya. Kegiatan pendampingan dilakukan oleh mahasiswa KUKERTA Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau pada 27 Juli 2025. Hasil kegiatan menunjukkan dampak positif dalam jangka pendek berupa lahan yang lebih bersih dan siap tanam, hasil panen kacang tanah yang baik, serta penanaman bibit cabai dan terong yang rapi untuk menambah variasi produk pertanian. Dampak jangka panjang yang diharapkan meliputi peningkatan produksi tanaman pangan keluarga secara berkelanjutan, terbentuknya sistem pertanian organik yang ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk kandang, serta pengembangan ekonomi lokal dari hasil panen yang dijual. Keunggulan utama kegiatan ini adalah kesesuaiannya dengan kondisi lokal masyarakat yang memiliki lahan pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman pangan. Namun, terdapat keterbatasan alat pertanian yang memerlukan investasi untuk pengadaan peralatan yang cukup. Kegiatan ini berhasil mendukung program ketahanan pangan keluarga dan menjadi model pemberdayaan masyarakat yang dapat diterapkan di daerah lain.