p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Duta Pharma Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI NILAI SPF EKSTRAK ETANOL 96% BIJI JAGUNG (Zea mays L.) SECARA IN VITRO Endriyatno, Nurcholis; Mafakhul Rusli, Fifin
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/fv5p2193

Abstract

Biji jagung (Zea mays L.) mengandung senyawa flavonoid. Senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas sebagai tabir surya dengan cara mengabsorbsi sinar ultraviolet (UV). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sun protection factor (SPF) dari ekstrak etanol 96% biji jagung secara in vitro. Ekstrak biji jagung dilakukan uji SPF dengan variasi konsentrasi 1000 ppm, 2000 ppm, dan 3000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji jagung positif mengandung flavonoid dan memiliki nilai SPF berturut-turut sebesar 8,017±0,111; 15,921±0,619; dan 29,701±0,216. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak biji jagung secara in vitro memiliki aktivitas sebagai tabir surya tertinggi pada konsentrasi 3000 ppm.
PENENTUAN NILAI SPF EKSTRAK ETANOL 96% UMBI BIT MERAH (Beta vulgaris L.) SECARA IN VITRO Kartika Sari, Putri; Endriyatno, Nurcholis
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/jdpnk978

Abstract

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki paparan sinar matahari yang tinggi. Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet (UV) yang memiliki efek negatif pada kulit manusia. Penggunaan tabir surya kimia juga dapat memiliki efek samping tertentu, maka dari itu diperlukan alternatif lain yang berasal dari bahan alam yaitu umbi bit (Beta vulgaris L.). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui aktivitas tabir surya dari umbi bit secara in vitro yang dinyatakan dalam nilai sun protection factor (SPF). Ekstrak umbi bit ditentukan nilai SPF menggunakan metode mansur dengan konsentrasi 3500 ppm, 4000 ppm, 4500 ppm, dan 5000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak memiliki aktivitas tabir surya tertinggi sebesar 28,938±0,164 pada konsentrasi ekstrak 5000 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak umbi bit memiliki potensi sebagai alternatif tabir surya alami.
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) DENGAN VARIASI KOMBINASI TWEEN 80 DAN SPAN 80 SEBAGAI EMULGATOR Endriyatno, Nurcholis; Nurul Zakiya
Duta Pharma Journal Vol. 3 No. 2 (2023): Duta Pharma Journal
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v3i2.3447

Abstract

Bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit kulit seperti impetigo, dermatitis, bisul, jerawat, dan selulitis. Ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) memiliki efektivitas menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus karena mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi terbaik dari kombinasi bahan emulgator tween 80 dan span 80 pada krim ekstrak daun rambutan. Ekstraksi daun rambutan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Sediaan krim dibuat 3 formula dengan variasi kombinasi tween 80 dan span 80 yaitu FI (7:3), FII (6:4), dan FIII (5:5). Sediaan krim dievaluasi berupa uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas, uji stabilitas, dan uji hedonik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil evaluasi dan analisis menunjukkan bahwa perbedaan konsentasi kombinasi tween 80 dan span 80 pada sediaan krim ekstrak daun rambutan berpengaruh terhadap viskositas, pH, daya lekat, dan daya sebar. Selain itu diperoleh informasi bahwa FII dengan konsentrasi kombinasi tween 80 dan span 80 (6:4) merupakan formula yang paling baik.
FORMULASI LIP BALM MINYAK TAMANU (Calophyllum inophyllum) DAN EVALUASI FISIKNYA Endriyatno, Nurcholis; Wirata, Anja
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 1 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/djp.v4i1.3817

Abstract

Minyak tamanu diketahui memiliki aktivitas sebagai tabir surya, meningkatkan kelembapan pada kulit bibir, dan dapat memperbaiki kulit yang rusak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dari sediaan lip balm dengan variasi konsentrasi minyak tamanu (Calophyllum Inophyllum). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sediaan lip balm dibuat dalam 3 formula dengan variasi konsentrasi minyak tamanu F1 (0,03%), F2 (0,025%), dan F3 (0,02%). Evaluasi lip balm meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, ritasi, daya oles, kelembaban dan hedonik. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi minyak pada sediaan lip balm berpengaruh pada hasil uji pH, daya lekat, daya sebar, ritasi, daya oles, kelembaban dan hedonik. formula terbaik dipilih F2 karena semua persyaratan terpenuhi dan memiliki nilai hedonik tertinggi dibanding yang lain.