Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIJAMUR Candida albicans INFUSA DAUN BUAS-BUAS (Premna cardifolia) SECARA IN VITRO Nurbidayah, Nurbidayah; Nafila, Nafila; Kartika Sari, Putri; Al Medina, Namira
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v12i1.3936

Abstract

Buas-buas (Premna cardifolia) merupakan tanaman dari famili Verbenaceae yang merupakan tanaman obat di Indonesia. Pengobatan yang dapat diberikan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan jamur C. albicans kebanyakan menggunakan obat-obatan kimia. Namun, penggunaan dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan efek samping. Oleh karena itu diperlukannya pengobatan dengan bahan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa fitokimia dan aktivitas antijamur menggunakan persentase penghambatan jamur. Jenis penelitian yang digunakan adalah True Eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian Posttests-Only with Control Group Design. Sampel akan dibuat menjadi infusa daun buas-buas dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Hasil skrining fitokimia yang terkandung dalam infusa daun buas-buas menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, saponin, alkaloid, dan fenol. Hasil aktivitas antibakteri yaitu pada kontrol negatif (0%) dan konsentrasi 20% tidak terlihat zona bening, kontrol positif dengan menggunakan ketokonazol respon hambatan koloni jamur kuat, konsentrasi 10%, 40%, dan 50% respon hambatan koloni jamur lemah, sedangkan konsentrasi 30% respon hambatan koloni jamur kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi 30% lebih efektif menghambat pertumbuhan jamur.
PENENTUAN NILAI SPF EKSTRAK ETANOL 96% UMBI BIT MERAH (Beta vulgaris L.) SECARA IN VITRO Kartika Sari, Putri; Endriyatno, Nurcholis
Duta Pharma Journal Vol. 4 No. 2 (2024): DUTA PHARMA JOURNAL
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/jdpnk978

Abstract

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki paparan sinar matahari yang tinggi. Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet (UV) yang memiliki efek negatif pada kulit manusia. Penggunaan tabir surya kimia juga dapat memiliki efek samping tertentu, maka dari itu diperlukan alternatif lain yang berasal dari bahan alam yaitu umbi bit (Beta vulgaris L.). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui aktivitas tabir surya dari umbi bit secara in vitro yang dinyatakan dalam nilai sun protection factor (SPF). Ekstrak umbi bit ditentukan nilai SPF menggunakan metode mansur dengan konsentrasi 3500 ppm, 4000 ppm, 4500 ppm, dan 5000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak memiliki aktivitas tabir surya tertinggi sebesar 28,938±0,164 pada konsentrasi ekstrak 5000 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak umbi bit memiliki potensi sebagai alternatif tabir surya alami.
Ethanol Extract of Fresh Peel of Balangkasua Fruit (Lepisanthes alata (Blume) Leenh) as an Alternative Reagent in the Identification of Trichuris trichiura Eggs Nafila, Nafila; Arsyad, Muhammad; Kartika Sari, Putri
Jurnal KESANS : Kesehatan dan Sains Vol 5 No 1 (2025): KESANS: International Journal of Health and Science
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/kesans.v5i1.459

Abstract

Introduction: Soil-Transmitted Helminths (STH) remain a major public health concern, particularly in areas with limited sanitation. Conventional staining using 2% eosin, although effective, poses drawbacks due to its non-biodegradability, toxicity, and flammability. Objective: This study aimed to evaluate the potential of ethanol extract from the fresh peel of Balangkasua fruit (Lepisanthes alata (Blume) Leenh) as a natural alternative reagent for the identification of Trichuris trichiura eggs. Method: A laboratory-based experimental design was conducted using fecal samples containing STH eggs. The fruit peel extract was prepared through maceration with ethanol and tested at concentrations of 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%, while 2% eosin served as the positive control. Staining quality was assessed based on egg color contrast, shell clarity, internal morphology, shape and size clarity, and background staining. Result and Discussion: Results showed that the 100% extract yielded the highest score (13), categorized as good staining quality, while lower concentrations (20%–80%) were classified as moderate. The positive control consistently achieved superior results (score 19, very good). Statistical analysis using the Kruskal–Wallis test revealed significant differences among treatment groups (p < 0.05). Conclusion: These findings demonstrate that L. alata peel extract possesses potential as an eco-friendly alternative stain, although further optimization of extraction methods, pigment stabilization, and validation across various STH species are necessary before replacing synthetic eosin in routine diagnostics