Fenomena menguatnya intoleransi, polarisasi dan ekstrimisme berbasis agama masih menjadi problem nyata dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang plural. Kondisi ini menuntut hadirnya ruang edukasi publik yang mampu menginternalisasikan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama secara efektif. Khutbah Jum’at, yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat Muslim, memiliki posisi strategis sebagai media dakwah sekaligus pendidikan sosial. Artikel ini menganalisis implementasi moderasi beragama melalui khutbah Jum’at yang disampaikan langsung oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lokasi pengabdian tepatnya pada Desa Pintu Padang Jae. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi partisipatif, wawancara dengan jamaah, dan analisis teks khutbah. Hasil menunjukkan bahwa keterlibatan mahasiswa sebagai khatib memberi warna baru pada penyampaian pesan keagamaan yang lebih aktual, akademis, dan dekat dengan isu kekinian. Isi khutbah yang menekankan empat indikator moderasi beragama seperti komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan akomodasi budaya lokal diterima positif oleh jamaah, ditandai dengan meningkatnya diskusi pasca-khutbah serta kesadaran kolektif pentingnya hidup berdampingan secara damai. Meskipun terdapat kendala berupa keterbatasan waktu khutbah dan perbedaan persepsi jamaah, kegiatan ini membuktikan bahwa khutbah Jum’at yang melibatkan mahasiswa KKN dapat menjadi media literasi keagamaan yang kontekstual, inovatif, dan relevan untuk memperkuat harmoni sosial di tingkat desa