Yedida Ardi, Imma
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERILAKU MEROKOK PADA INDIVIDU DEWASA DAN KAITANNYA DENGAN KONFORMITAS DALAM KOMUNITAS Yedida Ardi, Imma; Sri Tiatri
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v9i1.32280.2025

Abstract

Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Akibat dari kenaikan jumlah perokok, maka beban penyakit dan angka kematian akibat rokok juga terus meningkat. Dalam upaya menghentikan peningkatan jumlah perokok, peneliti melakukan penelitian mengenai keterkaitan konformitas dalam komunitas terhadap perilaku merokok pada individu dewasa. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik analisis jalur. Sampel partisipan diambil dengan metode proportional random sampling. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 232 partisipan, dengan kriteria yaitu perokok berusia lebih dari 17 tahun dan merupakan anggota organisasi masyarakat "P" di Cianjur. Melalui penelitian ini, disimpulkan bahwa konformitas berpengaruh sebesar 3,4% terhadap perilaku merokok. Artinya, perilaku merokok akan semakin meningkat apabila individu melakukan konformitas terhadap komunitasnya. Semakin besar persentase perokok dalam komunitas meningkatkan keinginan bagi anggota baru untuk merokok dan menjadi sama dengan anggota lain. Berdasarkan kecenderungan melakukan konformitas, perempuan lebih rentan melakukan konformitas. Ditinjau dari latar belakang pendidikan, subyek dengan pendidikan terakhir yaitu SMA sederajat juga lebih rentan melakukan konformitas. Oleh karena konformitas berpengaruh pada perilaku merokok, perokok diharapkan dapat memilih kelompok teman yang bukan perokok, sehingga mengurangi perilaku merokok pada individu. Kelompok masyarakat juga diharapkan dapat mengganti jamuan rokok dengan makanan, permen atau buah sebagai upaya mengurangi perilaku merokok dalam komunitas. Sebagai praktisi psikolog, temuan ini juga mendukung program penghentian perilaku merokok dengan terapi berbasis sosial. Pemerintah juga dapat mempersempit ruang pengguna rokok dengan menegakkan peraturan ruang khusus merokok, pengadaan vending machine dengan KTP, dan punishment bagi perokok yang tidak sesuai syarat secara hukum.