Bahasa daerah merupakan salah satu elemen fundamental dalam pembentukan identitas nasional suatu bangsa. Di Indonesia, dengan lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar di berbagai wilayah, bahasa bukan hanya alat komunikasi tetapi juga simbol keberagaman budaya dan warisan leluhur. Namun, di era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi dan dominasi bahasa internasional seperti bahasa Inggris, eksistensi bahasa daerah menghadapi tantangan yang semakin besar. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis relevansi bahasa daerah dalam membangun identitas nasional serta upaya pelestariannya di tengah arus modernisasi. Penelitian ini mengkaji bagaimana penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga, pendidikan, dan media sosial berkontribusi terhadap pemertahanan budaya lokal. Selain itu, dibahas pula berbagai kebijakan pemerintah dalam mendukung keberlanjutan bahasa daerah, seperti pengajaran bahasa daerah di sekolah dan dokumentasi digital melalui platform daring. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun penggunaan bahasa daerah mengalami penurunan di beberapa generasi muda, masih terdapat kesadaran kolektif untuk mempertahankannya sebagai bagian dari jati diri bangsa. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah dalam mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk menjaga keberlangsungan bahasa daerah di tengah arus globalisasi.