Continuity of Care (CoC) is a comprehensive midwifery approach covering pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care, and family planning, playing a vital role in reducing maternal and infant mortality rates. This study aims to describe the comprehensive midwifery care provided to Mrs. Y, 32 years old, in the working area of X Public Health Center. The method used was a descriptive case study with a single subject (Mrs. Y G2P1A0). Data were collected through interviews, observations, and physical examinations from November 2024 to April 2025. The results showed that care was provided thoroughly across all reproductive stages. During pregnancy, the complaint of frequent urination was managed with education and fluid regulation. The delivery proceeded normally with appropriate midwifery interventions. In the postpartum period, uterine involution was monitored, and oxytocin massage was given to support breastfeeding. Neonatal care focused on basic needs, early complication detection, and maternal education. The chosen family planning method was an implant, accompanied by thorough counseling. This study concludes that proper implementation of CoC improves the quality of maternal and infant outcomes. No gaps were found between theory and practice in the field. This study is expected to serve as a reference for educational institutions and as a foundation for the author to develop further research in midwifery. Abstrak Continuity of Care (CoC) merupakan pendekatan pelayanan kebidanan secara menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga keluarga berencana, yang berperan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. Y usia 32 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas X. Metode yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan subjek tunggal Ny. Y G2P1A0. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik selama periode November 2024–April 2025. Hasil menunjukkan bahwa asuhan diberikan secara menyeluruh pada setiap tahap kehidupan reproduksi ibu. Pada masa kehamilan, ibu mengalami keluhan BAK sering yang diatasi dengan edukasi dan manajemen cairan. Persalinan berlangsung normal dengan intervensi sesuai standar kebidanan. Pada masa nifas, dilakukan monitoring involusi uterus dan diberikan pijat oksitosin untuk mendukung produksi ASI. Asuhan bayi baru lahir mencakup pemenuhan kebutuhan dasar, deteksi dini komplikasi, serta edukasi ibu. KB yang dipilih adalah implan dengan konseling menyeluruh. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa implementasi CoC secara tepat dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan outcome ibu dan bayi. Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi institusi pendidikan serta dasar bagi penulis dalam mengembangkan penelitian kebidanan lebih lanjut.