Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Yoga Prenatal untuk Ibu Hamil Trimester II dan III di Desa Bajangan Pukesmas Bringin Alya Fernanda Khairani; Hapsari Windayanti; Widayati; Vanisa
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In pregnant women who experience prolonged stress can cause developmental barriers to the fetus, including emotional disturbances after birth. Yoga is a form of exercise that pregnant women can do. By doing yoga, you can flex your back muscles, improve your body's blood circulation and increase your client's awareness so that you can easily respond to pain in your mother's body. Pregnant women in Bajangan Village complain that they experience anxiety. The anxiety is in the form of having sleep disturbances, panic, and fear of facing labor. The solutions given to overcome these problems include providing health education about discomfort during pregnancy, providing yoga movements for those who are useful for reducing discomfort for mothers during pregnancy, providing efforts to reduce discomfort during pregnancy, publishing reports in the form of scientific journals. This activity was held on June 24 2023 at PMB BidanWati Margi Lestari in the presence of 14 pregnant women. The results of the implementation of community service activities can be described through 3 (three) stages of activity, namely preparation, implementation and evaluation. In the preparatory stage, which is the planning of the community service program, activities and coordination with the village midwife are carried out. The village midwife accepts and supports the community service activities carried out by the Community Service Team in the context of prenatal yoga training. The implementation phase was carried out in 5 stages, pre-test, session giving material about anxiety in pregnant women, giving prenatal yoga material, teaching mothers to do prenatal yoga movements, and finally doing a post-test. And at the evaluation stage, the results obtained from a series of activities were that there was an increase in knowledge of pregnant women in Bajangan Village.   Abstrak Pada ibu hamil yang mengalami stress yang berkepanjangan dapat menimbukan hambatan perkembangan pada janin termasuk gangguan emosi setelah kelahiran. Yoga merupakan bentuk olahraga yang dapat dilakukan oleh ibu hamil. Dengan melakukan olahraga yoga dapat melenturkan otot punggung, dapat memperlancar peredaran darah tubuh dan dapat menambah kesadaran klien sehingga dapat dengan mudah merespon terjadinya nyeri pada tubuh ibu. Ibu hamil di Desa Bajangan mengeluhkan bahwa mereka mengalami kecemasan. Kecemasan tersebut berupa memiliki gangguan tidur, panik, dan takut menghadapi persalinan. Solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain memberikan pendidikan kesehatan tentang ketidaknyamanan pada masa kehamilan, memberikan gerakan yoga bagi yang berguna untuk mengurangi ketidaknyamanan ibu saat hamil, memberikan upaya cara mengurangi ketidaknyamanan pada masa kehamilan, terpublikasinya hasil laporan dalam bentuk jurnal ilmiah.Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2023 di PMB Bidan Wati Margi Lestari dengan dihadiri 14 orang ibu hamil. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat diuraikan melalui 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan yang merupakan perencanaan program pengabdian dilakukan kegiatan serta koordinasi dengan pihak bidan desa. Pihak bidan desa menerima dan mendukung kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Tim Pengabdian masyarakat dalam rangkapelatihan yoga prenatal. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan 5 tahap, dilakukan pre-test, sesi pemberian materi tentang kecemasan pada ibu hamil, pemberian materi yoga prenatal, mengajarkan ibu melakukan gerakan yoga prenatal, dan yang terakhir dilakukan post-test. Dan pada tahap evaluasi didapatkan hasil dari serangkaian kegiatan bahwa didapatkan peningkatan pengetahuan pada ibu hamil di Desa Bajangan.
Prenatal Yoga untuk Intensitas Nyeri Punggung pada Ibu Hamil : Prenatal Yoga for Back Pain Intensity in Pregnant Women Vanisa; Hapsari Windayanti
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 6 No. 2 (2024): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v6i2.453

Abstract

Back pain in pregnant women in the second and third trimesters is a common complaint that often occurs in pregnant women. Several physical changes occur that cause discomfort for pregnant women in the second and third trimesters, such as frequent urination, dizziness, back pain. Factors that can influence the occurrence of back pain during pregnancy include changes in body posture and increasing body weight. Back pain can be treated with non-pharmacological methods, namely prenatal yoga. Preliminary study on 24 mothers in Bajangan Village, Bringin District, 6 (42.86%) pregnant women experienced back pain. The aim of this research was to determine the differences before and after prenatal yoga on back pain in pregnant women in Bajangan Village, Bringin District.This type of research is quantitative research. Quasi-experimental research design with One Group Pretest Posttest design. The population of this study was 24 pregnant women in the second and third trimesters, with a sample size of 15 people. The sampling technique uses purposive sampling. The research instrument uses a Numeric Branch Scale (NRS) observation sheet. The average research result before being given prenatal yoga was 4.27, while the average after doing prenatal yoga was 2.20. Based on statistical analysis, it was found that the p-value was 0.002 <0.05. This shows that 0.003 is smaller than 0.05, namely Ha is accepted. There is a difference before and after prenatal yoga on back pain for pregnant women in the second and third trimesters in Bajangan Village, Bringin District, Semarang Regency. It is hoped that pregnant women will apply prenatal yoga classes to reduce back pain   ABSTRAK Nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan III merupakan keluhan umum yang sering terjadi pada ibu hamil. Beberapa perubahan fisik yang terjadi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil di trimester II dan III seperti sering buang air kecil, pusing, nyeri punggung. Faktor yang bisa memengaruhi terjadinya nyeri punggung selama kehamilan salah satunya yaitu perubahan pada postur tubuh, dan berat badan yang semakin bertambah. Nyeri punggung dapat diatasi dengan metode nonfarmakologi yaitu prenatal yoga. Studi pendahuluan pada 24 ibu hamil di Desa Bajangan Kecamatan Bringin 6 (42,86%) ibu hamil mengalami nyeri punggung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan prenatal yoga terhadap nyeri punggung pada ibu hamil di Desa Bajangan Kecamatan Bringin. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Populasi dari penelitian ini adalah 24 ibu hamil trimester II dan III, dengan jumlah sampel 15 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instument penelitian menggunakan lembar observasi skala Numeric Ranting Scale (NRS). Hasil penelitian rata-rata sebelum diberikan prenatal yoga 4,27, sedangkan rata-rata setelah dilakukan prenatal yoga 2,2. Berdasarkan dari analisis statistik didapakan nilai p-value 0,002 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima. Ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan prenatal yoga terhadap nyeri punggung ibu hamil di Desa Bajangan Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Diharapkan ibu hamil mau melakukan prenatal yoga, sebagai salah satu cara mengurangi nyeri punggung.
Pendidikan Kesehatan Gizi dan Pijat Oksitosin dalam Upaya Mengatasi Produksi ASI pada Ibu Post Partum Wahyu Indah Lestari; Widayati; Masruroh; Ryan Nabela Maha Rani; Nova Oktaviani; Nafa Nofitasari; Anissa Regita; Alya Fernanda Khairani; Vanisa; Eva Desita Sari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3439

Abstract

WHO recommendations in order to achieve optimal growth and development are giving breast milk to babies immediately within 30 minutes after the baby is born, giving only breast milk (ASI) or exclusively breastfeeding from birth until the baby is 6 months old, providing complementary foods for breast milk ( MP-ASI) from when the baby is 6 months old to 24 months or more. Providing nutrition to newborns is done by providing good breast milk, namely exclusive breastfeeding, but sometimes mothers experience difficulties in giving breast milk because they think that the milk has not yet come out and they are still stiff in giving breast milk, especially for young mothers who are giving birth for the first time. Prevention can be done by providing health education about nutrition during breastfeeding and oxytocin massage therapy to increase breast milk production.  Prevention can be done by providing health education about nutrition during breastfeeding and oxytocin massage therapy to increase breast milk production. The results of this community service show that the average knowledge of postpartum mothers has increased, where the average post-test knowledge is greater than the average pre-test score. Therefore, postpartum mothers’ knowledge about nutrition and oxytocin massage has increased.   ABSTRAK Menurut WHO untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal yaitu memberikan air susu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara ekslusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulam sampai dengan 24 bulan atau lebih. Pemberian nutrisi pada bayi baru lahir dilakukan dengan cara pemberian ASI yang baik yaitu ASI Eksklusif, tetapi kadang ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI karena anggapan ASI belum keluar dan masih kaku dalam pemberian ASI terlebih pada ibu muda yang pertama kali melahirkan. Pencegahan dapat dilakukan dengan diberikan pendidikan kesehatan tentang gizi selama menyusui dan terapi pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan ibu nifas mengalami peningkatan dimana rata-rata pengetahuan post retsnya lebih besar daripada nilai rata-rata pre test. Oleh karena itu, pengetahuan ibu nifas tentang gizi dan pijat oksitosin mengalami peningkatan.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny.R Umur 25 Tahun G3P2A0 di PMB X Vanisa; Kartika Sari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care is the provision of obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to deciding to use a family with family (KB). This aims to help, monitor, and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy to the use of birth control. The midwifery care method at PMB X is through home visits by providing counseling according to the needs of mothers. taking place from pregnancy, postpartum delivery, neonates, to family planning with a frequency of 3 pregnancy visits, 4 postpartum visits, and 3 neonates. The method in this study uses a data collection method, namely using interviews, observations with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research starts from November - April 2025 research instruments using SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. R from the second trimester of pregnancy, childbirth, postpartum period, newborns and neonates. Mrs. R was 25  years old G3P2A0 with a gestational age of 19 weeks. Childbirth in Mrs. R took place in PMB, the postpartum period took place normally, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. In newborns, the results of anthropometric examinations were normal, and Mrs. R decided to use 3-month injectable birth control. It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan keluarga bersencana (KB). Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi  yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai dari bulan November- April 2025 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komprehensif (Continuity Of Care) pada Ny. R dari kehamilan trimester II, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan neonates. Didapatkan Ny. R umur 25 Tahun G3P2A0 usia kehamilan 17 minggu. Persalinan pada Ny. R berlangsung di PMB, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. R memutuskan untuk menggunakan KB IUD. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang Pijat Oksitosin untuk Meningkatkan Produksi ASI di RSUD Temanggung Regita, Anissa; Vanisa; Heni Hirawati Pranoto; Kartika Sari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oxytocin massage is a non-pharmacological method used to stimulate the hormone oxytocin to enhance breast milk production in postpartum mothers. This study aimed to increase postpartum mothers’ knowledge about the importance of oxytocin massage in facilitating breast milk production. The community service activity was conducted at the Mawar Ward of RSUD Temanggung from January 21 to February 9, 2025, involving 20 postpartum mothers as participants. The method included health education and demonstration of oxytocin massage techniques, accompanied by pre-test and post-test questionnaires to assess changes in participants’ knowledge. The pre-test results showed that 25% of mothers had good knowledge, 50% moderate, and 25% poor. After the intervention, post-test results revealed a significant improvement, with all participants (100%) demonstrating good knowledge. This study concludes that health education and hands-on demonstration of oxytocin massage are highly effective in increasing postpartum mothers’ knowledge. It is hoped that this knowledge can be applied independently by mothers and their families to support successful breastfeeding and exclusive breastfeeding practices.   Abstrak Pijat oksitosin merupakan salah satu metode non-farmakologis yang dapat digunakan untuk merangsang hormon oksitosin guna meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas mengenai pentingnya pijat oksitosin dalam memperlancar pengeluaran ASI. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Mawar RSUD Temanggung pada tanggal 21 Januari hingga 9 Februari 2025 dengan melibatkan 20 ibu postpartum sebagai responden. Metode yang digunakan meliputi edukasi  kesehatan dan demonstrasi teknik pijat oksitosin, disertai  pengisian kuesioner pre-test dan post-test untuk mengukur  perubahan pengetahuan peserta. Hasil pre-test menunjukkan 25% ibu memiliki pengetahuan baik, 50% cukup, dan 25% kurang. Setelah penyuluhan dan demonstrasi, hasil post-test menunjukkan peningkatan signifikan dengan seluruh responden (100%) memiliki pengetahuan baik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyuluhan dan praktik langsung pijat oksitosin sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu postpartum. Edukasi ini diharapkan dapat diterapkan secara mandiri oleh ibu bersama keluarga guna mendukung keberhasilan menyusui dan pemberian ASI eksklusif.
Pijat Tui Na untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada Balita di RW 3 dan 4 Desa Leyangan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Alfina Ifada; Anissa Regita; Gisella Alifia Saputri; Karunia Pratiwi; Miki Kasari; Vanisa; Ari Widyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community Midwifery Activities are midwifery services aimed at the community with an emphasis on high-risk groups with efforts to achieve optimal health levels through disease prevention, improving health, ensuring the affordability of the health services needed and involving clients as partners in planning, implementing and evaluating midwifery services. Tui Na massage is one of the advances in acupressure technology that helps overcome appetite problems. The advantages of this massage, in addition to overcoming eating difficulties in toddlers, can also strengthen the bond between children and parents. Parental communication through Tui Na Massage can form a special strong bond for toddlers, this gentle positive touch and pressure can prevent psychological problems in children so that children will find it easy to eat. The target of this activity is toddlers in RW 3 and 4 in Leyangan village. Based on the results of the study conducted for 1 week, namely on June 2-7, 2025, it was found that there were several problems that were worthy of being raised to be given the right solution, including problems in toddlers, namely there were 6 toddlers who had problems, 3 of whom were malnourished, 2 short children, and 1 very short child. Based on the description above, students held a socialization activity about complementary Tui Na massage care to overcome appetite problems in children.   Abstrak Kegiatan Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan. Pijat Tui Na merupakan salah satu kemajuan teknologi akupressure yang membantu mengatasi masalah nafsu makan. Kelebihan pijat ini, selain untuk mengatasi kesulitan makan pada anak balita, juga dapat mempererat ikatan antara anak dan orang tua. Komunikasi orang tua melalui Pijat Tui Na dapat membentuk ikatan khusus yang kuat bagi anak balita, sentuhan dan tekanan positif yang diberikan dengan lembut ini dapat mencegah masalah psikologi anak sehingga anak akan mudah untuk makan. Sasaran kegitan ini adalah balita RW 3 dan 4 di desa Leyangan. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan selama 1 minggu yaitu pada 2-7 Juni 2025 ditemukan adanya beberapa masalah yang layak diangkat untuk diberikan penyelesaian yang tepat diantaranya  adalah  terdapat  masalah  pada  balita,  yaitu terdapat 6 balita yang bermasalah,  3 diantaranya adalah gizi kurang, 2 anak pendek, dan 1 anak sangat pendek. Berdasarkan uraian di atas maka mahasiswa mengadakan kegiatan sosialisasi tentang asuhan komplementer pijat Tui Na untuk mengatasi masalah nafsu makan pada anak.