Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis yang memerlukan penanganan farmakologis, seringkali melibatkan penggunaan clozapine sebagai terapi lini akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keparahan interaksi obat pada penggunaan clozapine dan menganalisis karakteristik pasien skizofrenia yang mempengaruhi interaksi obat di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sambang Lihum. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan retrospektif. Rekam medis pasien skizofrenia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih secara purposive dari data tahun 2023. Analisis dilakukan dari 100 pasien ditemukan 96 pasien memiliki potensi interaksi obat. Mayoritas interaksi (78%) tergolong farmakodinamik dengan 72 kasus berada pada tingkat keparahan mayor. Obat yang paling sering berinteraksi dengan clozapine antara lain haloperidol, lorazepam, trifluoperazine, trihexyphenidyl, dan chlorpromazine. Karakteristik pasien terdiri dari pasien skizofrenia yang menggunakan clozapine mayoritas berjenis kelamin laki-laki (66%), berusia 26–45 tahun (68%), tidak bekerja (79%), berpendidikan maksimal SD (40%), dan telah menjalani terapi selama < 5 – 10 tahun (83%). Hasil analisis menunjukkan interaksi farmakodinamik pada tingkat keparahan mayor sering terjadi pada pasien skizofrenia. Faktor usia berhubungan signifikan terhadap potensi interaksi obat ( ) dimana pasien usia > 45 tahun memiliki kemungkinan 1.262 kali lebih besar mengalami interaksi obat katagori mayor dibandingkan pasien < 45 tahun. Temuan ini menunjukkan perlunya diperhatikan faktor usia dalam optimalisasi terapi clozapine guna mengurangi risiko efek samping akibat interaksi obat.