Stunting adalah kondisi ketika tubuh balita tidak mencapai panjang atau tinggi badan yang sesuai menurut usianya. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian stunting di posyandu Kelurahan Kebon Pisang. Jenis penelitian ini merupkan observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah balita berusia 12-59 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan multistage random sampling dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 88 sampel. Data diambil menggunakan kuesioner yang diisi secara langsung oleh ibu balita. Analisis data penelitian ini menggunakan uji chi square kemudian dianalis dengan SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting pada balita adalah jenis kelamin (p-value = 0,014). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian stunting yaitu pemberian asi eksklusif (p-value = 0,800), pemberian MPASI (p-value = 0,338), riwayat BBLR (p-value = 0,393), Masalah kesehatan (p-value = 0,394), riwayat imunisasi (p-value = 0,394), pemberian obat cacing (p-value = 0,651), pemberian vitamin A (p-value = 0,463), jarak kelahiran (p-value = 0,251), pendapatan ibu (p-value = 0,338), pendidikan ibu (p-value = 0,955), pendapatan ayah (p-value = 0,734), pendidikan ayah (p-value = 0,943). Kesimpulan penelitian ini adalah faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian stunting balita di posyandu Kelurahan Kebon Pisang yaitu jenis kelamin.