Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Gini, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia pada periode 2014–2023. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi linier berganda dan data panel dari 30 provinsi, penelitian ini menemukan bahwa IPM memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, di mana peningkatan IPM sebesar 1% dapat menurunkan kemiskinan sebesar 0,523%. Sebaliknya, Indeks Gini berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan dengan nilai koefisien sebesar 0,261%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kemiskinan dengan nilai koefisien sebesar -0,011%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kualitas hidup yang diukur melalui IPM dapat menjadi faktor utama dalam menurunkan kemiskinan, sedangkan ketimpangan pendapatan yang tinggi memperburuk kondisi kemiskinan di Indonesia. Selain itu, hasil uji F simultan menunjukkan bahwa secara bersama-sama IPM, Indeks Gini, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan. Namun, nilai koefisien determinasi (Adjusted R-Square) sebesar 39,7% mengindikasikan bahwa masih terdapat faktor lain yang turut mempengaruhi tingkat kemiskinan di luar variabel yang diteliti. Rekomendasi kebijakan yang dapat diambil mencakup peningkatan pemerataan akses pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan IPM, pengurangan ketimpangan pendapatan melalui kebijakan redistribusi, serta pengembangan sektor ekonomi yang lebih inklusif. Penelitian ini juga menyarankan eksplorasi lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemiskinan guna mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.