<![CDATA[Peternakan ayam broiler menghadapi tantangan terkait residu antibiotik dan lemak berlebihan pada karkas yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian larutan kulit faloak (Sterculia quadrifida) terhadap bobot potong, persentase karkas, non karkas dan lemak abdominal ayam broiler, serta menentukan dosis optimal larutan kulit faloak per liter air minum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, tiap ulangan terdapat 5 ekor ayam. Perlakuan yang diberikan adalah R0=tanpa penambahan larutan kulit faloak dalam air minum, R1=1 ml larutan kulit faloak/l air minum, R2=1,5 ml larutan kulit faloak/l air minum, R3=2 ml larutan kulit faloak/l air minum. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari bobot potong, persentase karkas, persentase non karkas dan persentase lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan faloak dalam air minum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase lemak abdominal tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot potong, persentase karkas dan non karkas. Dosis terbaik adalah 1,5 ml/liter air minum yang mampu menurunkan persentase lemak abdominal dari 0,84% menjadi 0,53%. Berdasarkan hasil penelitian bisa diambil kesimpulan dimana larutan kulit faloak hingga 2 ml/liter air minum dapat menurunkan persentase lemak abdominal tetapi belum memberikan perubahan terhadap bobot potong dan persentase karkas serta non karkas. Penelitian ini memberikan implikasi bahwa larutan kulit faloak berpotensi sebagai feed additive alami untuk mengurangi lemak abdominal pada ayam broiler.]]>
