This study examines the impact of Transformational Leadership, Work-Life Balance, and Motivation on the performance of teachers and staff at Sekolah ABC, with Work Engagement serving as a mediating variable. The research is grounded in the importance of performance as a measure of organizational success and addresses a gap in previous studies concerning the leadership-performance relationship. A quantitative approach was employed using a descriptive design and PLS-SEM analysis, based on data collected through questionnaires from 190 respondents in March 2025. The results indicate that all three independent variables have a positive and significant effect on performance, with Work Engagement mediating the effect of Transformational Leadership on performance. These findings highlight the critical role of leadership, work-life balance, and motivation in enhancing engagement, which in turn contributes to improved performance. As an implication, educational institutions should develop human resource strategies that foster engagement to achieve optimal performance. Penelitian ini meneliti dampak dari Kepemimpinan Transformasional, Work Life Balance, dan Motivasi terhadap kinerja guru dan staf di Sekolah ABC, dengan Keterlibatan Kerja berfungsi sebagai variabel mediasi. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya kinerja sebagai ukuran sukses sebuah organisasi, serta adanya celah pada penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara kepemimpinan dan kinerja. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain deskriptif dan analisis PLS-SEM, berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner dari 190 responden pada Maret 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap kinerja, sementara Keterlibatan Kerja terbukti menjadi mediator dalam pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap kinerja. Temuan ini menegaskan pentingnya peranan kepemimpinan, keseimbangan kerja, dan motivasi dalam meningkatkan keterlibatan yang berkontribusi pada perbaikan kinerja. Sebagai implikasi, lembaga pendidikan harus merumuskan strategi sumber daya manusia yang mendukung keterlibatan guna mencapai kinerja yang maksimal.