Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dalam pengelolaan layanan Public Safety Center (PSC) 119 serta mengidentifikasi kendala dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas layanan kegawatdaruratan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi yang melibatkan koordinator PSC 119, tenaga medis, serta masyarakat pengguna layanan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi layanan PSC, antara lain sumber daya manusia, infrastruktur, teknologi, serta pengetahuan dan respons masyarakat terhadap layanan kegawatdaruratan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro telah berupaya meningkatkan kualitas layanan PSC melalui pelatihan berkala bagi petugas medis dan penerapan teknologi informasi untuk mempercepat proses koordinasi. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi adanya beberapa kendala, seperti kekurangan tenaga medis terlatih di daerah terpencil, keterbatasan infrastruktur di wilayah pedesaan, serta kurang optimalnya integrasi antara sistem teknologi yang digunakan di lapangan dan rumah sakit. Selain itu, meskipun masyarakat umumnya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, terdapat keluhan terkait waktu tunggu yang cukup lama, terutama di daerah terpencil. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai efektivitas layanan PSC serta tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas dan kecepatan respons terhadap situasi darurat.