Anemia merupakan keadaan dimana jumlah masa eritrosit mengalami penurunan yang ditandai oleh kadar haemoglobin dalam darah yang juga mengalami penurunan pada remaja putri kadar Hb yang dianggap normal adalah lebih dari 12gr/dl. Anemia menjadi kasus yang sangat banyak dijumpai terutama pada kalangan remaja putri dapat mengurangi produktivitas dan performa akademis, serta meningkatkan resiko komplikasi kesehatan lebih lanjut. penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan Teknik Total sampling, alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan haemometer digital di SMP AL-Hikmah 1 Benda, wilayah Puskesmas Sirampog, Kabupaten Brebes. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status gizi, Pengetahuan remaja putri tentang anemia, dan pola makan. Penelitian ini dilakukan pada 43 responden, diperoleh remaja yang tidak mengalami anemia lebih sedikit yaitu sebanyak 16,279 dari pada remaja yang mengalami anemia 87,72%, kemudian pada status gizi 88,37% dengan Gizi baik lebih banyak dari responden yang mengalami gizi kurang 11,63%, kemudian pada tingkat pengetahuan mengenai anemia 34,88% yang memiliki pengetahuan yang baik lebih sedikit dibandingkan dengan pengetahuan yang kurang 65,12%. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola makan (nilai= 0,01), status gizi (nilai=0,003) dan pengetahuan remaja (nilai= 0,000) yang artinya memiliki hubungan signifikan dengan kejadian anemia pada remaja putri. Berdasarkan hasil analisis yang paling besar pengaruhnya terhadap status anemia adalah status gizi. Prevalensi status gizi pada remaja putri di SMP Al-Hikmah 1 Benda dengan kategori gizi baik 88,37% dan gizi kurang 11,63%. Prevalensi kejadian anemia pada remaja putri di SMP Al-Hikmah 1 Benda yaitu lebih dari setengah sampel mengalami anemia (87,72%).