Penelitiann ini sudah dilaksanakan pada tanggal 1 September 2024 – 30 November 2024 di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dengan tujuan menganalisis kinerja usaha ayam broiler berdasarkan sistem pemeliharaannya dan membandingkan efektivitas produksi diantara open house system dengan closed house system. Data dianalisis mempergunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan fokus pada: Profil peternak, Biaya total (TC = TFC + TVC), Penerimaan (R = p × Q), Keuntungan (π = TR – TC), Break Even Point (BEP): baik BEP harga (TC/Q) maupun BEP produksi (TC/P) dan Revenue cost ratio (R/C) = R / C Prosedur wawancara mengikuti tahapan sistematis mulai dari penentuan responden hingga penyusunan laporan. Hasil analisis akan memberikan gambaran perbandingan efisiensi dan profitabilitas diantara kandanag opeen housee systemm dengan closed house system. Hasil yang didapat memperlihatkan mayoritas dari peternak yaitu laki-laki sejumlah 9 orang (90%), berusia diantara 46–55 tahun sejumlah 4 orang (40%), serta berpendidikan terakhir SMA sejumlah 5 orang (50%). Dari aspek produksi, kandang closed house system menunjukkan kinerja lebih unggul dengan rata-rata populasi lebih besar (33.240 ekor vs. 4.760 ekor), konsumsi pakan lebih tinggi, dan bobot panen lebih baik (2,6 kg vs. 2,3 kg). Secara ekonomi, kandang closed house menghasilkan: Biaya produksi lebih besar, tetapi juga diimbangi open house. Penerimaan serta keuntungan lebih tinggi, Indeks performans (IP) lebih tinggi (rata-rata 422 vs. 360), Tingkat mortalitas (deplesi) lebih rendah (6% vs. 7,23%). Meskipun R/C Ratio open house system sedikit lebih tinggi (1,05 vs. 1,04), secara keseluruhan closed house system tetap lebih menguntungkan karena skala usaha yang besar dan manajemen yang lebih efisien. Nilai BEP juga menunjukkan bahwa usaha pada closed house system berada dalam posisi aman dan layak secara ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian bisa dinyatakan kandang closed house system memberikan indeks performans lebih tinggi dibanding open house system. Closed house memiliki BEP harga serta produksi yang lebih besar namun tetap dalam posisi menguntungkan. R/C Ratio memperlihatkan usaha ayam broiler di kedua sistem menguntungkan, dengan efisiensi yang sedikit lebih tinggi pada open house. Mortalitas ayam lebih rendah pada closed house system karena manajemen yang lebih baik. Secara umum, closed house system lebih menguntungkan dan layak dikembangkan.Kata Kunci : Ayam Broiler, Kandang Open housee, Kandang,Closed house