Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN TERAPI OKUPASI AKTIVITAS BERKEBUN UNTUK MENURUNKAN TINGKAT HALUSINASI PENDENGARAN DI RSJD DR. RM. SOEDJARWADI KLATEN Mufarrohah, Mufarrohah; Musta’in, Musta’in; Sani, Fakhrudin Nasrul; Pujianto, Sri Joko
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48061

Abstract

Pasien skizofrenia sering mengalami gangguan persepsi sensori berupa halusinasi pendengaran yang dapat mempengaruhi perilaku dan fungsi sosial. Terapi okupasi aktivitas berkebun merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis yang dapat membantu menurunkan intensitas dan frekuensi halusinasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan dan mengevaluasi efektivitas terapi okupasi aktivitas berkebun terhadap penurunan tingkat halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten. Desain penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari dua pasien yang mengalami gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Terapi diberikan dalam kurun waktu 4 hari berturut-turut dengan durasi waktu 30 menit setiap sesinya di pagi hari. Evaluasi dilakukan menggunakan instrumen Auditory Hallucination Rating Scale (AHRS). Hasil evaluasi pada pasien I menunjukkan penurunan skor AHRS dari 24 menjadi 18 dengan respons subjektif merasa lebih tenang dan mampu mengendalikan halusinasi, serta respons objektif berupa kontak mata yang terarah dan perilaku kooperatif. Pada pasien II, skor AHRS menurun dari 26 menjadi 16, pasien juga mengatakan halusinasi lebih jarang muncul dan merasa senang setelah mengikuti terapi. Evaluasi objektif menunjukkan pasien tampak rileks, antusias, dan kooperatif. Kedua pasien menunjukkan hasil bahwa masalah keperawatan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran teratasi sebagian. Dapat disimpulkan bahwa terapi okupasi aktivitas berkebun efektif membantu menurunkan tingkat halusinasi pendengaran dan dapat menjadi intervensi alternatif dalam praktik keperawatan jiwa.