Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MANAJEMEN NUTRISI PASIEN ACUTE KIDNEY INJURY DI UNIT PERAWATAN INTENSIF: NUTRITIONAL MANAGEMENT OF PATIENTS WITH ACUTE KIDNEY INJURY IN THE CRITICAL CARE Hazrini, Zayadha; Tiffany, Egidia; Maslianda, Yeti; Novita, Dewi; Agustiawan
Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis Vol. 14 No. 2 (2025): Desember 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jkin.v14i2.993

Abstract

Acute kidney injury (AKI) ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang cepat dalam waktu 48 jam. Sekitar 15% dari semua pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba, yang mengakibatkan AKI. Sebanyak 18-75% pasien dengan gagal ginjal mengalami PEW. International Society of Renal Nutrition and Metabolism (ISRNM) menjelaskan bahwa KDW mengacu pada terjadinya pemborosan energi protein pada pasien dengan CKD atau AKI terlepas dari penyebabnya. Kehilangan nafsu makan sering kali menyebabkan penurunan asupan protein dan energi, yang berkontribusi pada kualitas hidup yang buruk. Penurunan asupan makanan secara spontan terjadi selama penurunan fungsi ginjal secara progresif dan berkorelasi dengan akumulasi racun uremik yang berasal dari nitrogen. Penurunan asupan energi menyebabkan penurunan sekresi insulin yang merangsang glukoneogenesis dari glikogen dan meningkatkan mobilisasi asam lemak yang menyebabkan penurunan laju metabolisme basal. Komplikasi PEW meliputi hipertensi, anemia, malnutrisi, gangguan tulang dan mineral, infeksi, dan penurunan kualitas hidup serta penyakit kardiovaskular. Pasien harus meningkatkan asupan protein/asam amino dari 1 menjadi 1,2 hingga 1,5 g/kg/hari. Asupan glukosa harian tidak boleh melebihi 5 g/kg. Konsumsi lipid harian harus 0,5–1,0 g/kg. Vitamin yang larut dalam air harus disediakan, terutama untuk pasien terapi penggantian. Kami mendukung nutrisi enteral. Namun, enteral saja tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, oleh karena itu digunakan parenteral. Tidak ada penelitian yang secara khusus menilai atau membandingkan dampak dukungan EN dan PN pada pasien rawat inap dengan gagal ginjal. Rute nutrisi yang disukai adalah enteral. Namun, tidak selalu mungkin untuk mencapai tujuan nutrisi hanya dengan rute enteral, dan rute parenteral menjadi perlu.