Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Paradox of Rebus Sic Stantibus Principle: The Dialectic between Stability and Flexibility in Contemporary International Treaty Law Ardiansyah, Ardiansyah; Samad, Rezki Purnama; Sutiyono, Rahmat
SIGn Jurnal Hukum Vol 7 No 1: April - September 2025
Publisher : CV. Social Politic Genius (SIGn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37276/sjh.v7i1.494

Abstract

International treaty law confronts a fundamental dialectic between the stability guaranteed by the principle of pacta sunt servanda and the demand for flexibility driven by disruptive global dynamics. The principle of rebus sic stantibus serves as a theoretical safety valve to ensure justice. In practice, however, it has become a paradox: a doctrine that is formally recognized yet rendered virtually inaccessible by highly restrictive interpretations. Through normative legal research employing statute, conceptual, and jurisprudential analysis approaches, this study examines the legal architecture and judicial practice that shape this doctrine. The analysis reveals that its codification in Article 62 of the 1969 Vienna Convention deliberately established onerous cumulative conditions. This policy is reinforced by the judicial practice of the International Court of Justice, which has consistently rejected claims of a fundamental change of circumstances in key cases. It creates a significant chasm between the doctrine’s theoretical existence as an instrument of justice and the reality of its severely limited application, establishing it as a ‘sleeping giant’ within the international legal order. This study concludes that this rigidity threatens the relevance of treaty law in responding to contemporary crises, such as systemic climate change and technological disruption. Therefore, this study recommends a renewed discourse on a more dynamic interpretation to rebalance stability with justice.
Penanggulangan Dan Pertanggung Jawabanan Pidana Anak Yang Melakukan Cyber Bullying Di Kalimantan Utara Sutiyono, Rahmat; Ardiansyah, Ardiansyah; Samad, Rezki Purnama; Novalesandro, Ferdo Ezra
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i3.2025.1531-1537

Abstract

Ancaman cyber bullying merupakan risiko yang bisa dialami baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Namun, anak-anak yang menggunakan media sosial tanpa pemahaman yang cukup mengenai cyber bullying cenderung lebih rentan, terutama dalam hal kesehatan mental mereka. Dalam penulisan ini digunakan metode penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada penggunaan sumber hukum utama, yaitu peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni Pertama, Bagaimana Pertanggungjawaban Pidana anak terhadap Cyber Bullying; Kedua, Bagaimana Penanggulangan terhadap Cyber Bullying di Kalimantan Utara. Hasil penelitian ini yaitu Penanggulangan cyberbullying di Kalimantan Utara dilakukan melalui tiga pendekatan utama, yaitu metode Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), pemahaman dan kepatuhan terhadap etika berinternet, serta pendekatan dari perspektif korban. Metode KOMINFO berperan dalam sosialisasi etika digital dan penyediaan platform pelaporan. Etika berinternet ditanamkan melalui pendidikan formal maupun komunitas agar masyarakat terbiasa berperilaku positif di ruang digital. Sementara itu, pendekatan dari sisi korban menekankan pentingnya dukungan psikologis dan perlindungan hukum. Sinergi antarinstansi seperti pemerintah daerah, kepolisian, lembaga pendidikan, dan KOMINFO menjadi kunci dalam menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan beretika di Kalimantan Utara