Daun alpukat (Persea americana Mill.) diketahui mengandung kuersetin, suatu senyawa flavonoid yang memiliki berbagai aktivitas farmakologis. Kandungan senyawa aktif dalam tanaman dapat bervariasi tergantung pada waktu panen, namun informasi mengenai waktu panen optimal untuk memperoleh kadar kuersetin tertinggi masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar kuersetin dalam daun alpukat berdasarkan waktu panen (pagi, siang, dan sore) menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri (KLT-Densitometri) yang telah divalidasi. Penelitian ini dilakukan dengan mengeringkan daun alpukat segar, mengekstraksinya menggunakan etanol 70%, kemudian menganalisis kadar kuersetinnya menggunakan sistem fase gerak kloroform:metanol:asam asetat (8:1,5:0,5) dengan pemindaian pada panjang gelombang maksimum 366 nm. Validasi metode menunjukkan hasil yang memenuhi syarat dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,9987, akurasi dalam rentang 98-101%, dan presisi yang baik (RSD < 2,5%). Data dianalisis menggunakan uji ANOVA untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar waktu panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kuersetin tertinggi diperoleh dari daun yang dipanen pada siang hari, yaitu sebesar 5,84 ± 0,12 mg/g bahan kering, diikuti oleh sore hari (4,26 ± 0,10 mg/g), dan terendah pada pagi hari (3,12 ± 0,08 mg/g). Uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p < 0,05) antar kelompok waktu panen. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa waktu panen berpengaruh nyata terhadap kadar kuersetin dalam daun alpukat, dan panen pada siang hari merupakan waktu terbaik untuk memperoleh kadar kuersetin yang maksimal.