p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Triton
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Triton

Potensi Infusa Biji Buah Pinang (Areca catechu) terhadap Tingkat Mortalitas Haemonchus contortus pada Domba Wida Wahidah Mubarokah; Lutfan Makmun; Edi Purwono; Aan Awaludin
JURNAL TRITON Vol 16 No 2 (2025): JURNAL TRITON (Issue in Progress)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v16i2.1381

Abstract

Haemonchosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing Haemonchus contortus dan sering menyerang pada domba. Kerugian ekonomi terbesar karena penyakit ini adalah mortalitas, penurunan produksi, pertumbuhan terhambat, serta berat badan yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi infusa biji buah pinang (IBP) terhadap tingkat mortalitas cacing Haemoncus contortus pada domba. Pada penelitian ini perlakuan pada masing-masing kelompok berisi 10 ekor cacing Haemoncus contortus. Kelompok I diperlakukan dengan infusa biji buah pinang konsentrasi 2,5%; kelompok II diberi infusa biji buah pinang konsentrasi 5%; kelompok III diberi infusa biji buah pinang konsentrasi 7,5%; kelompok IV diberi infusa biji buah pinang konsentrasi 10%; kelompok V diberi infusa biji buah pinang konsentrasi 12,5%; kelompok VI diberi infusa biji buah pinang konsentrasi 15%; kelompok VII diberi infusa biji buah pinang konsentrasi 17,5% , sebagai kontrol negatif (NaCl 0,9%) dan sebagai kontrol positif (Albendazole). Mortalitas cacing Haemonchus contortus dicatat setiap satu jam sampai kematian didapatkan 100% pada kelompok perlakuan tercepat. Analisis data dengan menggunakan ANOVA, dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infusa biji buah pinang secara signifikan mempengaruhi tingkat kematian cacing Haemonchus contortus pada berbagai konsentrasi. Diperoleh hasil terbaik untuk membunuh 100% cacing Haemonchus contortus dibutuhkan waktu selama 5 jam adalah infusa biji buah pinang konsentrasi 17,5%.
Proses Transformasi dan Kesiapan Petani Millenial Menghadapi Disrupsi Pertanian Cerdas (Smart Farming) (Analisis Keberlanjutan Pembangunan Pertanian di Jawa Tengah Indonesia) Lutfan Makmun; Daniel Daud Kameo; Lasmono Tri Sunaryanto; Wida Wahidah Mubarokah
JURNAL TRITON Vol 15 No 1 (2024): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v15i1.859

Abstract

Proses transformasi dan kesiapan petani millenial menghadapi disrupsi pertanian cerdas (smart farming) hal penting dalam keberlanjutan pembangunan pertanian. Tujuan penelitian: 1) menganalisis proses dan mengukur kesiapan transformasi pertanian cerdas petani millenial; 2) menyusun rekomendasi keberlanjutan pembangunan pertanian era disrupsi pertanian cerdas. Pendekatan penelitian menggunakan multimetode triangulasi atau metode campuran dengan strategi sekuensial kuantitatif – kualitatif. Analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software IBM AMOS. Pengujian model keseluruhan (overal/fit) dilakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, outlier dan analisis pengaruh. Hasil analisis pengaruh model akhir, rata-rata signifikansi 0,02 sehingga dikatakan berpengaruh karena nilai signifikansi <0,05. Kontribusi variable bebas terhadap tidak bebas dengan R square sebesar 0,924 berarti kontribusi variable X5 dan X6 terhadap Z sebesar 92,4%. Penelitian dilakukan 6 bulan dari bulan Maret - Agustus 2023. Sampel penelitian adalah petani millenial usia 17-39 tahun dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah berjumlah 216, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian, proses transformasi petani mellenial masuk dalam fase proses Penilaian (2.063). Kesiapan transformasi pertanian cerdas petani millenial dalam kategori Pemula Digital (2.046). Hasil penelitian evaluasi eksisting keberlanjutan pembangunan rata – rata dalam kategori Kurang (2.026) atau (less sustainable). Rendahnya keberlanjutan pertanian oleh petani millenial di Jawa Tengah disebabkan rendahnya kesadaran menerapkan keseimbangan faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam Scenario Business as Usual (BAU) dan strategi bisnis. Rekomendasi dan saran diperlukan adanya kajian/ penelitian multidisiplin mendalam lebih lanjut terkait proses transformasi, kesiapan transformasi pertanian cerdas oleh petani millenial menghadapi era disrupsi agar keberlanjutan pembangunan pertanian dapat dicapai terkait dukungan dan komitmen kuat stake holder terutama pemerintah sebagai regulator pembangunan.