Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kesalahan Berbahasa Indonesia Terhadap Kualitas Penulisan Akademik Pada Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Di Universitas Negeri Medan Girsang, Dina; Pakpahan, Fanny; Sianturi, Martha; Simanullang, Oshinta; Siburian, Yulia; Putri, Yusi; Daulay, Muhammad Anggie Januarsyah
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4027

Abstract

This study aims to investigate the influence of Indonesian language errors on the quality of academic writing among students of the Office Administration Education Study Program at Universitas Negeri Medan. As future professionals, students are required not only to master administrative competencies but also to develop the ability to express ideas in clear and correct academic writing. Academic writing plays a vital role in higher education, as it reflects students’ logical thinking, systematic reasoning, and professional skills. However, preliminary observations indicate that many students still commit frequent errors in the use of Indonesian, including spelling, diction, sentence structure, and cohesion–coherence, all of which contribute to a decline in the overall quality of their academic texts. The study employed a descriptive quantitative approach with a correlational method. Data were collected from 30 students selected through purposive sampling. Two research instruments were used: a questionnaire consisting of 15 items designed to measure students’ frequency of language errors, and a rubric-based assessment of their academic writing, which evaluated five aspects: spelling, diction, sentence structure, cohesion-coherence, and academic style. The findings revealed that most students (60%) fell into the moderate error category, while 13.3% belonged to the low-error category and 26.7% to the high-error category. The average score of academic writing quality was 51.4, showing considerable variation among individuals. Pearson’s correlation analysis indicated a very strong and significant negative relationship between language errors and academic writing quality (r = -0.88, p < 0.01). The results suggest that the higher the frequency of language errors, the lower the quality of students’ academic writing. Therefore, strengthening students’ mastery of Indonesian linguistic rules is essential in improving their academic performance. Structured training in academic writing and systematic feedback from lecturers are strongly recommended to enhance students’ competence.
Persepsi Siswa Kelas XI Terhadap Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Negara Dalam Kehidupan Sekolah Dan Pergaulan Girsang, Dina M; Pakpahan, Fanny N.; Simanullang, Oshinta; Siburian, Yulia H.; Setiawan, Anugerah; Sianturi, Martha
Cermat : Jurnal Cendekiawan dan Riset Multidisiplin Akademik Terintegrasi Vol. 1 No. 3 (2025): September-Desember
Publisher : SMA Negeri 1 Bangkinang Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cermat.v1i3.94

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi siswa kelas XI mengenai relevansi Pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan sekolah dan interaksi sosial sehari-hari. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, pengaruh digital, dan perubahan pola pergaulan remaja, pemahaman siswa terhadap Pancasila menjadi semakin penting untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melibatkan tiga orang siswa kelas XI dan satu guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari SMA Budi Murni 1 Medan. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi, dan dokumentasi untuk memperoleh gambaran mendalam mengenai pemahaman konseptual siswa serta penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi yang cukup signifikan dalam pemahaman siswa. Satu siswa memiliki pemahaman yang kuat dan mampu mengaitkan Pancasila dengan tata kelola pemerintahan dan perilaku sosial. Sementara itu, dua siswa lainnya hanya memahami Pancasila pada tingkat dasar dan lebih berfokus pada hafalan, sehingga sulit bagi mereka untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam situasi sehari-hari. Perbedaan ini berpengaruh langsung terhadap sikap dan perilaku siswa, seperti rasa percaya diri, sopan santun, kerja sama, serta kemampuan berpartisipasi. Berbagai faktor turut memengaruhi persepsi dan implementasi nilai Pancasila, termasuk budaya sekolah, pola asuh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan media sosial. Tantangan seperti kurangnya pembelajaran kontekstual, minimnya pengalaman praktis, serta rendahnya kepercayaan diri juga menjadi hambatan dalam proses internalisasi nilai. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun Pancasila tetap dianggap relevan, penerapannya di kalangan siswa masih belum konsisten dan memerlukan penguatan pendidikan karakter serta pembiasaan nilai dalam kehidupan sekolah.