Indonesia mengalami pertumbuhan perekonomian yang signifikan, yang didorong oleh peningkatan produktivitas sektor industri dan transportasi. Namun, hal ini berdampak pada pencemaran udara, gas buangan karbon monoksida yang dihasilkan dari proses industri dan tranportasi berpotensi menurunkan kualitas udara. Ampas kopi dan kulit durian merupakan salah satu limbah sisa pangan yang tinggi kandungan karbon yang mencapai 43-50%. Hal ini meningkatkan pontensi pemanfaatan kedua material tersebut sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Karbon aktif merupakan adsorben yang ditunjukkan untuk menyerap zat pengotor organik maupun anorganik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan lapisan adsorben karbon aktif berbahan kulit durian terhadap efektivitas penyerapan emisi karbon monoksida. Penelitian ini dilakukan dengan metode komparatif dan teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan proses pembuatan filter serta pengujian terhadap kadar air, kadar abu dan penyerapan karbon monoksida. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan kajian pustaka. Hasil penelitian menujukan bahwa pembuatan filter emisi karbon dengan penambahan adsorben karbon aktif berbahan kulit durian terbukti mampu meningkatkan efektivitas penyerapan karbon monoksida yang semula diangka 53,3% menjadi 75,4%, dengan kadar air 3,9% dan kadar abu 7,7%. Dengan demikian, penambahan adsorben karbon aktif berbahan kulit durian terbukti berpengaruh signifikan terhadap peningkatan performa penyerapan karbon monoksida.