Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INOVASI TEMAN MANGROVE (SISTEM AQUAPONIK MANGROVE): PEMANFAATAN LIMBAH PAKAN DAN ESKRESI IKAN BANDENG SEBAGAI NUTRISI ALAMI UNTUK OPTIMALISASI PERTUMBUHANMANGROVE DI AREA KONSERVASI MANGROVE PT PERTAMINAPATRA NIAGA DI DESA SEDARI, CIBUAYA, KARAWANG Ismail, Taufik; Ali, Jauhari; M, Cita Insaniah; S, Arizky Rachmad; A. M, M. Zakky; Adiansah, Wandi
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 17, No 1 (2025): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2025
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v17i1.66935

Abstract

Ekosistem mangrove berperan sebagai benteng alami pesisir, namun diperlukan optimalisasi pertumbuhannya dengan melakukan integrasi terhadap potensi yang terdapat pada sekitarnya.  Studi ini menguji hasil inovasi Teman Mangrove (Sistem Aquaponik Mangrove) yang memanfaatkan sedimen limbah pakan dan ekskresi ikan bandeng dari tambak sebagai sumber nutrisi alami bagi Avicennia marina dan Rhizophora mucronata pada area konservasi mangrove 2 PT Pertamina Patra Niaga. Metode yang digunakan adalah Before–After dengan pembanding literatur. Lokasi penelitian berada di Dusun Karangsari, Desa Sedari, Cibuaya, Karawang, mencakup tambak bandeng 1 ha dan Area Konservasi Mangrove 2 yang telah tertanami >8.000 tanaman mangrove. Waktu pengamatan  berlangsung Agustus 2024–Januari 2025. Hasil menunjukkan perbaikan performa budidaya ikan bandeng,  produksi panen ikan bandeng meningkat dari 989,75 kg menjadi 1.207,3 kg per siklus (21,98%), yang pada harga jual Rp23.000/kg meningkatkan pendapatan petani Rp5.003.650. Dampak terhadap tanaman mangrove, selama periode pengamatan tidak ditemukan kematian, indikator pertumbuhan (jumlah daun, pembesaran batang, dan penambahan tinggi) tanaman mangrove meningkat. Analisis pemanfaatan nutrisi dari limbah organik tambak mengindikasikan potensi suplai tahunan dari tambak sebesar 124,84 kg N dan 60,96 kg P (dua siklus panen dalam setahun). Kebutuhan ekuivalen pupuk NPK untuk pertumbuhan optimal tanaman mangrove 96 kg NPK/tahun (12 g/tanaman/tahun), sehingga berpotensi menghasilkan penghematan Rp2.400.000/tahun. Mangrove ecosystems serve as natural coastal barriers; however, their growth requires optimization through integration with surrounding potentials. This study examines the innovation of Teman Mangrove (Mangrove Aquaponics System), which utilizes sediment waste from milkfish (Chanos chanos) feed and excretion in ponds as a natural nutrient source for Avicennia marina and Rhizophora mucronata in the Mangrove Conservation Area 2 of PT Pertamina Patra Niaga. The method employed is Before–After with literature comparison. The research site is located in Karangsari Hamlet, Sedari Village, Cibuaya, Karawang, covering a 1-hectare milkfish pond and Mangrove Conservation Area 2, which has been planted with >8,000 mangrove trees. The observation period took place from August 2024 to January 2025. Results show improvements in milkfish cultivation performance, with production increasing from 989.75 kg to 1,207.3 kg per cycle (21.98%), which at a selling price of IDR 23,000/kg increased farmers’ income by IDR 5,003,650. Regarding mangrove plants, no mortality was observed during the study period; growth indicators (leaf count, stem diameter, and height increment) showed improvement. Analysis of nutrient utilization from pond organic waste indicates an annual potential supply of 124.84 kg N and 60.96 kg P (two harvest cycles per year). The equivalent fertilizer requirement for optimal mangrove growth is 96 kg NPK/year (12 g/plant/year), thus potentially generating savings of IDR 2,400,000/year. 
BANK SAMPAH WISE SEBAGAI ALTERNATIF STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA PASIRTANJUNG, LEMAH ABANG, KARAWANG Ismail, Taufik; Ali, Jauhari; Muhammad, Cita Insaniah; Rachmad S, Arizky; A. M, M. Zakky; Adiansah, Wandi
Responsive Vol 8, No 3 (2025): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v8i3.66929

Abstract

Permasalahan sampah di Desa Pasirtanjung, Kabupaten Karawang, ditandai dengan praktik pembakaran terbuka dan pembuangan ke saluran irigasi yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut, dibentuk Bank Sampah WISE (Waste Innovation for Social Empowerment) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Cikampek. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program Bank Sampah WISE. Metode penelitian menggunakan studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi partisipatif, kuesioner, serta telaah dokumen, dan dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman. Triangulasi digunakan untuk menjaga validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Sampah WISE memberikan kontribusi pada tiga aspek utama. Secara sosial, meningkatkan partisipasi masyarakat lintas kelompok, memperkuat budaya gotong royong, dan memberdayakan perempuan serta kelompok rentan. Secara ekonomi, menghadirkan tabungan berbasis sampah, menambah pendapatan keluarga, mendorong diversifikasi usaha sirkular, dan memperkuat kelembagaan desa. Secara lingkungan, menekan praktik pembakaran sampah di lebih dari 17 titik, mengurangi residu, memperbaiki irigasi, serta mengolah sampah organik menjadi produk bernilai. Keberhasilan ini memperoleh pengakuan nasional melalui penghargaan ProKlim Utama tahun 2024. Waste management remains a pressing issue in Pasirtanjung Village, Karawang, where open burning and waste disposal into irrigation channels have caused environmental and health problems. To address this challenge, the Waste Innovation for Social Empowerment (WISE) Waste Bank was established through the Corporate Social and Environmental Responsibility (TJSL) program of PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Cikampek. This study aims to analyze the social, economic, and environmental impacts of the WISE Waste Bank program. This research employed a case study with a descriptive qualitative approach. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, questionnaires, and document review, then analyzed using the interactive model of Miles and Huberman. Triangulation of sources and methods was applied to ensure data validity. The findings show that the WISE Waste Bank contributes significantly to three dimensions. Socially, it increases community participation across groups, strengthens mutual cooperation, and empowers women and vulnerable groups. Economically, it provides waste-based savings, supplements household income, promotes circular-based business diversification, and strengthens village-level social enterprises. Environmentally, it reduces open burning at more than 17 points, decreases residual waste, improves irrigation flow, and processes organic waste into compost, planting media, eco-enzymes, maggot feed, and biogas. The program’s success was nationally recognized through the ProKlim Utama award in 2024.