Permasalahan sampah di Desa Pasirtanjung, Kabupaten Karawang, ditandai dengan praktik pembakaran terbuka dan pembuangan ke saluran irigasi yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut, dibentuk Bank Sampah WISE (Waste Innovation for Social Empowerment) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Cikampek. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program Bank Sampah WISE. Metode penelitian menggunakan studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi partisipatif, kuesioner, serta telaah dokumen, dan dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman. Triangulasi digunakan untuk menjaga validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Sampah WISE memberikan kontribusi pada tiga aspek utama. Secara sosial, meningkatkan partisipasi masyarakat lintas kelompok, memperkuat budaya gotong royong, dan memberdayakan perempuan serta kelompok rentan. Secara ekonomi, menghadirkan tabungan berbasis sampah, menambah pendapatan keluarga, mendorong diversifikasi usaha sirkular, dan memperkuat kelembagaan desa. Secara lingkungan, menekan praktik pembakaran sampah di lebih dari 17 titik, mengurangi residu, memperbaiki irigasi, serta mengolah sampah organik menjadi produk bernilai. Keberhasilan ini memperoleh pengakuan nasional melalui penghargaan ProKlim Utama tahun 2024. Waste management remains a pressing issue in Pasirtanjung Village, Karawang, where open burning and waste disposal into irrigation channels have caused environmental and health problems. To address this challenge, the Waste Innovation for Social Empowerment (WISE) Waste Bank was established through the Corporate Social and Environmental Responsibility (TJSL) program of PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Cikampek. This study aims to analyze the social, economic, and environmental impacts of the WISE Waste Bank program. This research employed a case study with a descriptive qualitative approach. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, questionnaires, and document review, then analyzed using the interactive model of Miles and Huberman. Triangulation of sources and methods was applied to ensure data validity. The findings show that the WISE Waste Bank contributes significantly to three dimensions. Socially, it increases community participation across groups, strengthens mutual cooperation, and empowers women and vulnerable groups. Economically, it provides waste-based savings, supplements household income, promotes circular-based business diversification, and strengthens village-level social enterprises. Environmentally, it reduces open burning at more than 17 points, decreases residual waste, improves irrigation flow, and processes organic waste into compost, planting media, eco-enzymes, maggot feed, and biogas. The program’s success was nationally recognized through the ProKlim Utama award in 2024.