Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimalisasi Kemampuan Analisis Teks Argumentasi Melalui Model Think Pair Share di SMK Negeri 6 Surabaya Supartini, Titin; Suhartini, Ratna; Buditjahjanto, I Gusti Putu Asto; Anifah, Lilik; Saadah, Ayu Ummatus
PARAMETER: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Vol. 37 No. 1 (2025): Parameter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/parameter.371.05

Abstract

This study aims to examine the effect of the Think Pair Share (TPS) learning model on improving students’ learning outcomes in analyzing argumentative texts. A qualitative approach using Classroom Action Research (CAR) was conducted in two cycles. The subjects of the study were eleventh-grade students at SMKN 6 Surabaya. Each cycle included planning, implementation, observation, and reflection stages aimed at continuously improving the learning process. The results indicate that implementing the TPS model significantly increased students’ active participation and learning achievement. In the first cycle, the average student score was 71.2 with a completeness rate of 65.6%. After revising the learning strategy in the second cycle, the average score increased to 81.6 with a completeness rate of 87.5%. The TPS model proved effective in creating a collaborative, interactive, and student-centered learning environment. Through three main stages—think (individual thinking), pair (discussion in pairs), and share (sharing within groups)—students became more actively involved, developed critical thinking skills, and were able to express their opinions openly and effectively. These findings suggest that the TPS model is an effective and viable alternative learning strategy to enhance student engagement, comprehension, and academic performance. Therefore, this study recommends that teachers consistently implement the TPS model to improve the quality of learning processes and student outcomes, particularly in teaching argumentative text analysis.
Peran Guru dalam Membimbing Siswa Memahami Konsep Gig Economy dan Fleksibilitas Kerja Jannah, Farha Raudhatul; Isyalia, Holis; Supartini, Titin
jurnal ilmu pendidikan Vol 1 No 5 (2025): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Pustaka Jurnal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65094/5xr8bp36

Abstract

Karena ekonomi pertunjukan secara fundamental membentuk kembali masa depan pekerjaan, sistem pendidikan menghadapi tantangan mendesak untuk mempersiapkan siswa untuk jalur karir yang tidak linier dan fleksibel. Sementara reformasi kurikulum dibahas, peran pedagogis guru dalam membimbing siswa melalui lanskap yang kompleks dan seringkali ambigu ini masih kurang dieksplorasi. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis peran beragam guru dalam membantu siswa sekolah menengah memahami konsep ekonomi pertunjukan dan fleksibilitas kerja. Menggunakan metodologi kualitatif berdasarkan pendekatan penelitian perpustakaan yang komprehensif, penelitian ini mensintesis temuan dari literatur kontemporer di bidang pendidikan, sosiologi kerja, dan konseling karir. Analisis mengungkapkan bahwa peran guru pada dasarnya bergeser dari pemancar pengetahuan menjadi "pemandu dalam ketidakpastian", yang sering bertindak sebagai rekan belajar bersama siswa. Pedagogi yang efektif ditemukan melampaui pengajaran teoretis, alih-alih mengandalkan memfasilitasi dialog kritis, mendekonstruksi paradigma yang mengakar dari pekerjaan yang stabil, dan memanfaatkan contoh kontekstual yang otentik. Selain itu, dimensi signifikan dari peran ini melibatkan kerja emosional yang substansial, namun seringkali tidak diakui, saat guru menavigasi kecemasan terkait karier siswa. Studi ini menyimpulkan bahwa membimbing siswa tentang ekonomi pertunjukan kurang tentang mengajarkan topik ekonomi baru dan lebih banyak tentang menumbuhkan pola pikir yang siap untuk masa depan. Oleh karena itu, peran guru sangat penting, tidak hanya dalam mentransfer informasi, tetapi dalam menumbuhkan pemikiran kritis, kemampuan beradaptasi, dan ketahanan emosional yang diperlukan untuk masa depan yang genting.