Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PROSEDUR PEMERIKSAAN COLON IN LOOP PADA KLINIS CARCINOMA COLON DI INSTALASI RADIOLOGI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Muhammad Yandi Arafah; Sofie Nornalita Dewi; Ari Anggraeni
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pemeriksaan colon in loop merupakan prosedur radiografi penting dalam evaluasi kinis Carcinoma colon. di Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah Gombong, terdapat perbedaan dalam pelaksanaan prosedur, mulai dari persiapan pasien, alat dan bahan yang digunakan, teknik pemasukan media kontras, hingga pemilihan proyeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan, alasan modifikasi tahapan, dan fungsi masing-masing proyeksi. Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dilaksanakan pada Agustus–Juli 2025. Subjek penelitian adalah tiga radiografer dan satu dokter spesialis radiologi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka, lalu dianalisis melalui tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan pasien terdiri dari persiapan umum dan khusus, persiapan alat dan bahan tidak menggunakan alat fluoroscopy. Teknik pemeriksaan diawali dengan proyeksi Anteroposterior (AP) abdomen polos, dilanjutkan pemasukan media kontras barium menggunakan proyeksi anteroposterior post kontras. Kemudian dilakukan teknik full filing dengan campuran 30cc media kontras positif dan 30cc negatif dimasukkan secara bersamaan, menggunakan proyeksi anteroposterior dan left posterior oblique (LPO). Modifikasi prosedur dilakukan untuk memperluas lumen usus, memastikan ada tidaknya sumbatan oleh tumor, serta meningkatkan efisiensi waktu. Proyeksi anteroposterior digunakan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh colon, sedangkan oblique untuk memperjelas lekukan colon pada flexura hepatika dan lienalis. Kesimpulan : Prosedur di RS PKU Muhammadiyah Gombong tidak menggunakan fluoroscopy, serta menggunakan kombinasi proyeksi anterioposterior dan oblique. Disarankan penggunaan modalitas sinar-X dengan fluoroscopy dan teknik double kontras serta proyeksi post evakuasi untuk hasil diagnostik yang lebih optimal.