Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FALSAFAH PANCASILA DALAM KEPEMIMPINAN NASIONAL: PENGELOLAAN SUMBER DAYA STRATEGIS SEBAGAI ANTITESIS TERHADAP HEGEMONI GLOBAL Saktiawan, Eko Bintara; Wasito , Wasito; Susilo , Tarsisius; Sinaga , Thomas HK; Suryawan, Wahyu Ramadhanus
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1 (2025): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengupas falsafah Pancasila sebagai landasan etis dan strategis bagi kepemimpinan nasional Indonesia dalam mengelola sumber daya strategis—sumber daya alam, manusia, dan teknologi. Di tengah arus kepemimpinan global yang cenderung hegemonik dan eksploitatif, sebagaimana dianalisis melalui pemikiran Noam Chomsky dan Jeffrey Sachs, Pancasila ditawarkan sebagai sebuah antitesis. Pendekatan ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah model operasional yang berakar pada nilai-nilai universal kemanusiaan yang terkandung dalam Pancasila, seperti yang digagas Driyarkara dan Karim Suryadi. Dengan mengintegrasikan teori kepemimpinan klasik (Sun Tzu, Plato) hingga kontemporer (Prabowo Subianto), serta kearifan lokal seperti teori kejuangan dan sapalibatisme, artikel ini merumuskan model kepemimpinan yang memaknai kekuasaan sebagai amanah, bukan sebagai arena bagi libido dominandi. Analisis diperkaya dengan studi kasus praktis dari etos kepemimpinan humanis Eko Bintara Saktiawan di Puncak Jaya. Hasilnya adalah sebuah sintesis pemikiran yang mengarah pada Visi Indonesia Emas 2045 melalui program Asta Cita, yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan beradab.
XI JINPING DAN TEKNOKRASI PERTAHANAN TIONGKOK: PEMBELAJARAN UNTUK INTEGRASI RISET, INDUSTRI DAN SDM UNGGUL TNI Indra M, Deni; Haryanto , Nur; Susilo , Tarsisius; Budi , I Ketut Setia; Adi S , Agustinus
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2025): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis model teknokrasi pertahanan Tiongkok di bawah kepemimpinan Xi Jinping serta menggali pembelajaran strategis bagi Indonesia dalam konteks digitalisasi TNI dan reformasi industri pertahanan. Permasalahan utama yang dikaji mencakup tiga aspek: dominasi teknokrat dalam kebijakan pertahanan Tiongkok, integrasi sektor riset–industri–SDM melalui Military-Civil Fusion (MCF), serta implikasi modernisasi PLA terhadap tata kelola pertahanan Indonesia. Kesenjangan antara inovasi pertahanan Tiongkok dan kondisi Indonesia menjadi pijakan kritis penelitian ini. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif-deskriptif berbasis analisis dokumen, dengan pendekatan studi kepustakaan terhadap sumber akademik, laporan strategis, kebijakan pemerintah, dan publikasi institusi pertahanan. Penelitian ini menggunakan kerangka teori teknokrasi, mobilisasi sumber daya nasional, modernisasi militer, dan interdependensi strategis untuk menginterpretasikan dinamika kebijakan Xi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan Tiongkok ditopang oleh konsolidasi teknokratik, investasi riset frontier, integrasi universitas–industri–militer, serta digitalisasi struktural PLA. Sementara Indonesia masih menghadapi fragmentasi kelembagaan, ketergantungan impor, dan keterbatasan SDM. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran dari Xi bukan soal imitasi otoritarianisme, tetapi adopsi prinsip integrasi strategis, percepatan inovasi domestik, dan penguatan pendidikan pertahanan berbasis teknologi.