Abstract: The current popularity of coffee shops has piqued public interest, attracting patrons who come specifically to immerse themselves in the store's atmosphere. Integrating natural elements in coffee shop design provides a biophilic ambiance, enhancing spatial quality by fostering an environment that feels natural, supports comfort, and promotes positive visitor experiences. Architects as actors who create space need to know what natural elements can be applied to coffee shop designs to attract more visitors. This study explores the ambiance created by integrating biophilic elements into the design of Tanatap Ring Garden, Tanatap Wall Garden, and Tanatap Frame Garden. Using a qualitative place-centered mapping approach, observations identify sensory-based biophilic ambiances affecting visitor behavior. Results reveal that vegetation, diffused lighting, water features, and elements of mystery influence visitor interest. This study aims to offer practical recommendations for architects and business owners to implement effective biophilic ambiances that enhance spatial quality and attract coffee shop consumers Keyword: design quality, biophilic atmosphere, coffee shop, visit motivation Abstrak: Fenomena meningkatnya popularitas kedai kopi telah memicu perhatian publik tidak hanya pada menu yang disajikan, gaya dan tema yang diusung, namun juga atmosfer atau atmosfer ruang yang dihadirkan. Mengintegrasikan elemen alami dalam desain kedai kopi tidak hanya menghadirkan ambiens biofilik namun sekaligus menciptakan kualitas desain ruang yang dapat memberi suasana lingkungan alamiah serta mendukung kenyamanan, kepuasan, dan pengalaman positif pengunjung. Arsitek sebagai aktor yang menciptakan ruang, perlu mengetahui elemen-elemen alami apa saja yang dapat diaplikasikan pada desain kedai kopi agar dapat lebih menarik minat pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi ambiens yang dihadirkan dari integrasi elemen biofilik pada desain ruang kedai kopi yang diterapkan di Tanatap Ring Garden, Tanatap Wall Garden, dan Tanatap Frame Garden. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik place-centered mapping melalui obeservasi fisik untuk mengidentifikasi ambiens biofilik yang dapat dinikmati dengan berbagai sensori yang mempengaruhi pengunjung dalam berperilaku. Hasil menunjukkan bahwa keberadaan vegetasi, cahaya difus, fitur air, elemen kejutan/misteri, dan lainnya mempengaruhi minat kunjungan ke kedai-kedai kopi tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan strategi bagi arsitek dan pemilik usaha dalam mengintegrasikan ambiens biofilik yang efektif dalam meningkatkan kualitas desain ruang dan mampu memotivasi kunjungan konsumen ke kedai kopi. Kata Kunci: kualitas desain, ambiens biofilik, kedai kopi, motivasi kunjungan