Articles
Aspek Kualitas Udara, Kenyamanan Termal Dan Ventilasi Sebagai Acuan Adaptasi Hunian Pada Masa Pandemi
Ratnasari, Anisza;
Asharhani, Imaniar Sofia
Arsir 2021: 2021: Arsir Edisi Khusus
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/arsir.v0i0.3646
Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia kian memprihatinkan. Bertambahnya angka positif tiap harinya mengharuskan setiap pihak untuk turut ambil bagian dalam melandaikan kurva COVID-19, mulai dari pembatasan sosial berskala besar, penerapan protokol kesehatan pada semua gedung hingga memodifikasi dan mengupayakan bangunan sehat. Memasuki masa transisi dengan menerapkan sistem kenormalan baru, gedung sebagai lingkungan binaan perlu merespon hal ini secara cepat dan tepat, agar aktivitas yang berlangsung di dalam bangunan tidak membahayakan kesehatan pengguna bangunan, mengingat hampir sebagian besarnya dilakukan didalam ruang. Melihat bahwa penyebaran virus ini tidak lagi hanya melalui droplet, namun juga melalui udara, adaptasi bangunan sesuai dengan prinsip bangunan sehat perlu dilakukan. Melalui metode konten analisis dan review literatur tentang prinsip bangunan sehat, diketahui bahwa aspek kenyamanan termal, kualitas udara ruang dan ventilasi bangunan merupakan prioritas adaptasi yang harus dilakukan pada bangunan pada masa transisi ini. Dengan meningkatkan laju sirkulasi udara luar, bangunan akan dapat memiliki kualitas udara ruang yang baik, dan juga menjaga kesehatan termal dalam ruang. Harapan kedepannya, meskipun upaya pembatasan sosial tetap dilakukan, dengan penerapan prinsip bangunan sehat ini pengguna gedung tetap dapat bekerja secara efektif dan mampu meningkatkan produktivitasnya.
Diskrepansi Pemanfaatan Ruang Publik Berdasarkan Teritori Ruang (Studi Kasus: Alun-alun Kota Klaten)
Anisza Ratnasari;
Ratna Permatasari
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2687.293 KB)
|
DOI: 10.22225/undagi.7.1.1260.1-10
The town square, as one of the public open spaces in the urban areas which lately has decreased in number, is important for its existence to accommodate the social activities of urban communities. Klaten Square chosen as a location considering its main function as public open space. The facts indicate that it has undergone a transfer of function and has experienced abuse of use as a place of commercial activity by the informal sector. The purpose of this study is to map the location, behavior, time and activity of the discrepancy of the utilization of Klaten Square and what factors caused it to occur. The method is descriptive qualitative with data collection techniques through place-centered mapping and people-centered mapping. Theories regarding public space, behavior and territorial settings are used to analyze the data. The results of the study show that there’re discrepancies in the utilization of Klaten Square due to the diversity of users with various activities in certain places and at certain times. The results of this study can provide input to the local government to develop public spaces that are able to accommodate user activities and improve control and supervision of the regulations that have been set.
Penerapan Konsep Rumah Sehat Sederhana Pada Bedah Rumah Warga Di Desa Pakulonan Barat, Tangerang
Anisza Ratnasari;
Marchelia Gupita Sari;
Mulyadi Sugih Dharsono;
Abdullah Hibrawan;
Nurul Lestari Hasanuddin;
Mohammad Nur Afla
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (555.135 KB)
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.486
House is one of the primary human needs that must require physiological and psychological needs of its inhabitants. However, the needs that must be fulfilled should not only both of them, but also the criteria of a healthy house, that is, health and safety requirements. Desa Pakulonan Barat is one of the densely populated settlements in Tangerang, where there are still uninhabitable housing. In line with the government's program to reduce the number of uninhabitable housing, institution through community service together with corporate social responsibility (CSR) conducted rebuild or revovation on residents' houses with the concept of a simple healthy house. Open interview are conducted to get resident’s feedback on their psychological needs. Hopely, the activity can educate citizens to create healthy habitable dwellings use simple materials and economical costs.
Edukasi Pemilahan Sampah Sebagai Upaya Preventif Mengatasi Masalah Sampah Di Lingkungan Sekolah
Anisza Ratnasari;
Imaniar Sofia Asharhani;
Marchelia Gupita Sari, Stefanus Rifaldo Hale, Hegar Pratiwi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (421.246 KB)
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.498
Small efforts can be done to protect the environment from rabbish heaps. Educating students about waste problems in the environment is needed to foster student awareness, so they are more concerned with the surrounding environment. Student participation is carried out with a culture of disposing rubbish. We know that there are many types of waste; there is organic waste that is easily decomposed, there is inorganic waste which is from processing synthetic product and there is hazardous and toxic materials. Students must be educated about these types of waste and how to treat them and also must be socialized to leave the old ways that just throw the garbage away, but also provide education to sort, select, and categorize waste as well as to develop a garbage bank so that it has economic value. If this is done, the practice of processing and utilizing waste becomes a concrete step in managing waste. Hopely, these tiny habits will be transmitted in the family and communities which allows to reduce environmental problems caused by garbage.
Peningkatan Kualitas Kesehatan Pada Manajemen Konstruksi Saat Pandemi Melalui Sosialisasi Pekerja Proyek
Anisza Ratnasari;
Marchelia Gupita Sari;
Imaniar Sofia Asharhani
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (667.059 KB)
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.931
The conditions of the COVID-19 outbreak in Indonesia is getting more startling, as experienced by Tangerang Regency. The number of confirmed cases is increasing, even though the wheels of the economy cannot be shut completely. All sectors of the economy carry out strategies in order to remain productive. PT Summarecon Agung, Tbk., A property developer in Tangerang is also perform mitigation. As on other property developers, Summarecon, in implementing construction projects, continues to concentrate workers on the project site at the same time. The density and high interaction between workers is very potential in spreading the virus. The task force for handling Covid-19 PT Summarecon Agung, Tbk was formed to mitigate the spread of the virus in the project. One of its duties is to compile a Health Protocol to Prevent the Spread of Covid-19. This protocol is part of a government policy to achieve construction safety, particularly the health of construction workers. The main protocols in preventing Covid-19, include; establishing a Covid-19 prevention task force, identifying the potential dangers of Covid-19 in the field, providing health facilities in the field and implementing Covid-19 prevention in the field. Pradita University in collaboration with the Summarecon Covid-19 Prevention Task Force to oversee the implementation of health protocols for workers. The series of outreach activities aimed to educate construction workers in an effort to increase health awareness in construction management. The target of this activity is for construction workers to remain productive without neglecting health and safety
Perencanaan Ruang Publik di Area Tepi Sungai Cisadane
Imaniar Sofia Asharhani;
Anisza Ratnasari;
Marchelia Gupita Sari
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (525.087 KB)
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.1056
Pemanfaatan RTH daerah sempadan yang rawan erosi serta peningkatan muka air yang terjadi secara berkala saat musim hujan merupakan tantangan yang sering terjadi di kota yang dilintasi sungai. Penataan daerah sempadan sungai antara dapat difungsikan menjadi zona budi daya (UU No 5 Tahun 2008). Zona tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan-kegiatan masyarakat sekitar area tersebut. Perlu perencanaan yang baik agar kegiatan yang ada tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik sungai. Di sisi lain, perencanaan tersebut harus tepat sasaran agar dapat digunakan secara maksimal oleh masyarakat, sebagai bentuk fasilitas kota agar kegiatan berkota dapat terwujud. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah metode deskriptif melalui pemetaan lokasi sekitar untuk mengetahui sasaran desain sebagai kriteria awal. Dari kriteria tersebut akan diterjemahkan kedalam desain yang ideal untuk suatu ruang public dengan diskusi internal bersama anggota tim pengabdi. Setelah itu, pengembangan desain awal akan disesuaikan dengan batasan kondisi fisik dan realisasi pengerjaan dengan pentahapan pembangunan. Dengan metode ini, diharapkan masyarakat sekitar sungai Cisadane, khususnya masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi perancangan akan dapat menggunakan fasilitas tersebut secara maksimal. Realisasi ruang publik tahap awal tersebut diharapkan dapat memicu perencanaan ruang public yang ideal secara menyeluruh.
PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT KAMPUNG WISATA TEMATIK MASYARAKAT RT 01 DAN RT 02 KELURAHAN PANUNGGANGAN UTARA
Marchelia Gupita Sari;
Imaniar Sofia Asharhani;
Anisza Ratnasari
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (454.061 KB)
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1248
The Thematic Tourism Village Program in Tangerang City seems to have been asked by the city government as an effort to improve people's welfare. The active role of the community is very much needed in the development of the environment in which they live. Likewise in determining the content or theme in planning the Thematic Tourism Village so that it is right on target. The community is expected to be the subject of development, not only as recipients of policies because they have an impact on their daily lives. On the one hand, the potential of society and nature, both tangible and intangible, and the aspirations of the community should be explored as the basis for determining the theme. Pradita University as a university within the scope of the Banten province scale assists the people of North Panunggangan Village as a form of implementing Tridarma. In the planning steps of the Thematic Tourism Village by the Tangerang City Government, the steps for finding ideas are data collection or documentation, mapping, and socialization of Thematic Tourism Villages. Increasing this understanding is an important first step considering that no similar activity has been found at the locus of activity, even though the community needs it so that the development of Thematic Villages is more focused. The results of the pre-test and post-test showed that there was an increase in understanding after the socialization was carried out. The discussion was well established as evidenced by the residents' answers to questions about their opinions on the desire and awareness of the potential of the area to be developed into a tourist village.
PENGEMBANGAN LABORATORIUM SMART HOME DENGAN PENDEKATAN DESAIN PASIF BERBASIS KOLABORATIF
Anisza Ratnasari;
Hanugrah Adhi Buwono;
Adriyan Kusuma
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (410.723 KB)
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1416
Rumah cerdas atau smart home tidak selalu hanya mengandalkan sistem otomasi berbasis teknologi, namun dari aspek perancangan dapat menerapkan pendekatan desain pasif untuk meningkatkan kinerja bangunan. Melalui analisis tapak yang tepat, bangunan dapat dengan optimal memperoleh pencahayaan alami dan ventilasi silang yang sangat potensial menurunkan beban pendingin ruang. Dengan metode kolaboratif yang melibatkan multi disiplin ilmu, pengembangan laboratorium smart home Universitas Pradita ini terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap desain, tahap pelaksanaan dan tahap operasional. Tim arsitektur mengambil bagian pada tahap desain, dengan agenda, yaitu; edukasi konsep rumah cerdas, sinkronisasi proyek dan pra pengembangan desain. Peran tim arsitektur dalam mengedukasi rumah cerdas berbasis desain pasif cukup signifikan, mengingat 90% anggota tim memahami paradigma baru pendekatan desain pasif ini. Proses pemrograman desain dan pra pengembangan desain berjalan baik melalui sinergi, kerjasama dan kolaborasi antar tim, sehingga menghasilkan perancangan desain pasif yang siap diteruskan dengan perencanaan sistem otomasi berbasis teknologi. Harapan kedepan, proyek kolaborasi serupa dapat terus dijaga keberlanjutannya untuk menciptakan suasana akademik dengan pembelajaran praktis, aplikatif dan kolaboratif.
IMPLEMENTASI PRINSIP DESAIN UNIVERSAL PADA BANGUNAN PUBLIK (Kasus: Intermoda BSD City)
Anisza Ratnasari
Jurnal Arsitektur GRID Vol 4, No 1 (2022): Juni
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52429/grid.v4i1.885
Penyediaan fasilitas publik yang ramah pengguna dan bebas hambatan harus terus ditingkatkan. Pendekatan desain universal diperlukan agar bangunan dapat diakses oleh semua pengguna, termasuk penyandang disabilitas. Lokasi studi adalah Intermoda BSD City di Tangerang, sebuah central transportation hub dan proyek percontohan pengembangan berbasis transit dengan target meningkatkan konektivitas area mixed-use sekitarnya. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai dan memvalidasi penerapan prinsip desain universal pada area ini. Studi ini menerapkan metode kualitatif deskriptif. Daftar periksa disusun dengan menurunkan 7 (tujuh) prinsip desain universal sesuai klasifikasi komponen, yaitu; lingkungan internal, lingkungan eksternal, sirkulasi vertikal dan horizontal, fasilitas sanitasi serta sistem informasi. Teknik pengumpulan data berupa pengamatan lapangan didukung foto dilakukan untuk mengkomparasi daftar periksa yang telah disusun sebelumnya. Hasilnya ditemukan bahwa area pengembangan ini belum sepenuhnya aksesibel, karena para difabel tidak secara mandiri, aman dan nyaman bisa mengakses destinasi tujuan.
PELATIHAN ‘PENGENALAN RUANG TINGGAL YANG BAIK’ SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN AWAL ARSITEKTUR BAGI PELAJAR
Adriyan Kusuma;
Anisza Ratnasari
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1603
Manusia beraktivitas dan tinggal dengan mengisi ruang-ruang di sekitarnya. Namun demikian, tidak semua ruang memiliki kualitas yang baik untuk mewadahi aktivitas tersebut. Pembentukan ruang yang terdefinisi dengan baik melalui proses perancangan yang tepat menjadi faktor penting tercapainya kualitas ruang yang baik. Pemahaman pada masyarakat umum khususnya kalangan pelajar yang bertujuan memberikan pemahaman awal pembentukan dan penataan ruang yang baik ini penting dilakukan. Kegiatan pengabdian yang dilakukan secara daring pada 23 Maret 2022 di SMA Terpadu Pahoa ini diikuti oleh sekitar 80 siswa kelas XII. Akademisi Universitas Pradita berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk menyampaikan pengenalan ruang yang baik kepada pelajar dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan. Kegiatan yang merupakan metode pembelajaran arsitektur awal ini membahas tentang ruang, definisi ruang dan bagaimana ruang dibentuk untuk dapat diterima oleh masyarakat awam. Melalui games dalam media quizizz, pemaparan materi, pelatihan/workshop disertai diskusi dan interaksi aktif dengan bahasa yang mudah dipahami, pengenalan ruang ini dapat diterima oleh para pelajar. Dari kegiatan ini diharapkan memunculkan pemahaman awal dan ketertarikan lebih lanjut pelajar untuk mengenal tentang ruang tinggal yang baik.