Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN MEDIASI KELEKATAN REMAJA DAN ORANG TUA PADA HUBUNGAN ROMANTIS ORANG TUA DAN KESULITAN REGULASI EMOSI REMAJA: The Mediating Role of Parent–Adolescent Attachment in the Relationship Between Parents’ Romantic Relationship and Adolescents’ Emotion Regulation Difficulties Nurcintame, Nydia Putri; Dewi, Fransisca I. R.; Suyasa, P. Tommy Y. S.
Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Vol. 18 No. 2 (2025): JURNAL ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN 18.2
Publisher : Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24156/jikk.2025.18.2.162

Abstract

Perilaku agresif di kalangan remaja, yang disebabkan oleh kesulitan dalam mengendalikan emosi, menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Penelitian kuantitatif non-eksperimental ini bertujuan untuk menganalisis apakah kelekatan remaja dan orang tua berperan sebagai mediator pada hubungan romantis orang tua dan kesulitan regulasi emosi remaja. Penelitian ini melibatkan 216 remaja berusia 12 hingga 21 tahun (M = 18,43; SD = 2,80), dengan sebagian besar peserta berjenis kelamin perempuan (78,24%), yang tinggal bersama kedua orang tua mereka setidaknya selama enam bulan terakhir. Partisipasi dilakukan melalui metode daring maupun luring. Hasil analisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan bahwa model kelekatan remaja dan orang tua sebagai mediator pada hubungan romantis orang tua dan kesulitan regulasi emosi memiliki kecocokan yang baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi remaja terhadap hubungan romantis orang tua berperan dalam membentuk kelekatan remaja dan orang tua, yang kemudian memprediksi tingkat kesulitan regulasi emosi mereka. Hasil penelitian ini memiliki implikasi praktis sebagai acuan dalam merancang program pengasuhan yang memprioritaskan komunikasi terbuka melalui peningkatan kualitas hubungan suami istri dan penguatan kelekatan remaja dan orang tua, sehingga dapat membantu mencegah munculnya kesulitan regulasi emosi pada remaja.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN PUBLIK TERHADAP ANAK ADHD MELALUI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Natarezwa, Mohammad Kahmed Ramm; Nurcintame, Nydia Putri; Bongso, Cristine Imelda; Anggela, Khezia; Heng, Pamela Hendra
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i2.26124

Abstract

Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) is the most common mental disorder found in children and is capable of affecting development into adulthood with a characteristic pattern of inattention, hyperactivity, and impulsivity (American Psychiatric Association, 2021). The inherent interaction between parents, teachers, and therapists requires them to have good knowledge and understanding to carry out their role as key informants for ADHD children. In Indonesia itself, public knowledge of this phenomenon seems to be lacking due to the uneven distribution of information. The research team decided to conduct a community service activity in the form of a webinar to increase public understanding and awareness of ADHD children by using pre-test and post-test questionnaires to measure the level of knowledge of participants. The measuring tool uses The Questionnaire of ADHD Knowledge developed by See et al., (2021). The number of participants was 35 people, consisting of 5 male participants and 30 female participants. The results of calculations using the Wilcoxon test obtained a Z value of -3.760 with a significance value (2 tailed) of 0.000. It can be concluded that the results have a positive correlation between giving the webinar and increasing the number of correct post-tests on 35 participants, with negative ranks = 6, positive ranks = 28, and ties = 1. ABSTRAK Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan mental yang paling umum ditemukan pada anak-anak dan mampu mempengaruhi perkembangan hingga dewasa dengan pola karakteristik tidak dapat memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas (American Psychiatric Association, 2021). Interaksi yang melekat antara orang tua, guru, dan terapis mengharuskan mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik untuk menjalankan peran sebagai informan kunci anak ADHD. Di Indonesia sendiri, pengetahuan masyarakat terhadap fenomena ini tampaknya masih kurang karena penyebaran informasi yang tidak merata. Tim pelaksana memutuskan untuk melakukan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk webinar untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran publik terhadap anak ADHD dengan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan partisipan. Alat ukur menggunakan The Questionnaire of ADHD Knowledge yang dikembangkan oleh See et al., (2021). Jumlah partisipan yakni 35 orang, terdiri dari 5 partisipan laki-laki dan 30 partisipan perempuan. Hasil perhitungan menggunakan Uji Wilcoxon diperoleh nilai Z sebesar -3,760 dengan nilai signifikansi (2 tailed) sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil berkorelasi positif antara pemberian webinar dengan peningkatan jumlah benar post-test pada 35 partisipan, dengan nilai negative ranks = 6, positive ranks = 28, dan ties = 1.