Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EFEKTIVITAS ARANG AMPAS TEBU SEBAGAI MEDIA ADSORBEN ION LOGAM PB DAN CU PADA AIR LINDI (Studi Kasus: Tempat Pembuangan Akhir Supit Urang Kota Malang) Ananda, Rahmah Rizqi; Susanawati, J. Liliya Dewi; Suharto, Bambang; Mustaqiman, Aulia Nur
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Kementerian Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa tahun 2015 jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapai 175.000ton/hari. Berdasarkan hasil studi dibeberapa kota pada tahun 2012, 69% sampah diangkut dan ditimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah yang ditimbun akan menghasilkan air lindi. Air lindi merupakan cairan yang telah mengekstraksi material terlarut atau tersuspensi dari sampah-sampah tersebut. Logam berat yang terdapat pada lindi TPA Supit Urang adalah timbal (Pb) dan tembaga (Cu). Dua logam berat tersebut adalah logam berat yang sangat berbahaya sehingga akan menimbulkan dampak buruk jika dibuang langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan yang dapat diterapkan adalah adsorpsi menggunakan adsorben alami (biosorpsi). Adsorben yang memiliki potensi sebagai penyerap ion logam berat adalah ampas tebu. Hasil penelitian adalah efisiensi adsorpsi semakin meningkat dengan bertambahnya massa adsorben. Efisiensi pada logam Pb lebih besar dari logam Cu pada setiap perlakuan, pada A1 efisiensi Pb adalah 87% dan Cu 25,047%, pada A2 efisiensi Pb adalah 94,48% dan Cu 44,559%, pada A3 efisiensi Pb adalah 97,556 dan pada Cu88,244%. 
Pemetaan Zona Kerentanan Bahaya Kebakaran Sebagai Upaya Mitigasi Awal Kebakaran Kota Yogyakarta Mustaqiman, Aulia Nur; Kurniawan, Kurniawan; Farkhah, Yuliana
Dinamika Rekayasa Vol 15, No 1 (2019): Dinamika Rekayasa - Februari 2019
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2019.15.1.247

Abstract

Kota Yogyakarta merupakan kota padat penduduk dengan sejumlah aktivitas manusia yang sangat  padat, serta konstruksi bangunan dengan potensi bahaya kebakaran yang tinggi, oleh karena itu perlu adanya upaya pemetaan sebagai langkah awal dari upaya mitigasi bahaya kebakaran (pencegahan dan pengurangan resiko bahaya kebakaran). Beberapa faktor yang dapat memicu bahaya kebakaran yaitu jenis aktivitas penduduk, material konstruksi bangunan, kerapatan antar bangunan, aksesibilitas jalan, jumlah mobil pemadam kebakaran, dan sumber air sebagai pemadaman. Faktor-faktor utama di atas menjadi latar belakang utama dalam penelitian ini, yaitu memetakan bahaya kebakaran di Kota Yogyakarta secara spasial tahun 2017 sebagai upaya mitigasi bahaya kebakaran. Metode yang digunakan dalam penentuan zonasi dan penanggulangan dini berupa metode kuatitatif dengan teknik scoring serta analisis spasial berbasis ArcGIS yang dilakukan dengan teknik overlay dengan beberapa variabel. Hasil penelitian membagi Kota Yogyakarta menjadi 3 (tiga) zona bahaya, yaitu kawasan rawan kebakaran kelas tinggi, sedang, dan rendah. Kawasan kerentanan tingkat tinggi diperoleh sebesar 53,08%, kawasan kerentanan tingkat sedang sebesar 15,65%, dan kawasan kerentanan tingkat  rendah (aman) sebesar 31,26%. Kerentanan kebakaran tingkat tinggi membutuhkan upaya mitigasi yang ketat dan kompleks, sedangkan kerentanan kebakaran tingkat sedang membutuhkan upaya mitigasi yang sedang, namun untuk kerentanan tingkat rendah berarti zona tersebut sudah aman dan tetap upaya mitigasi tidak boleh diabaikan, sehingga bahaya kebakaran di Kota Yogyakarta dapat ditekan sebaik mungkin
The Transportation and Storage Conformity Evaluation of Hazardous and Toxic Waste of Fertilizer Production : (A case Study in Industry X of West Indonesia) Aulia Nur Mustaqiman; Erland Aldi Hutta
International Journal of Eco-Innovation in Science and Engineering Vol. 1 No. 01 (2020): IJEISE
Publisher : Engineering Faculty, University of Pembangunan Nasional Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/ijeise.v1i01.10

Abstract

Industry X is one of the sectors of the fertilizer and chemical industries that produce ammonia and urea. Their factory has a mass production that also makes them produce a huge amount of waste, especially Hazardous and Toxic Waste (B3 in Indonesian abbreviation). The resulting hazardous waste hereinafter referred to B3 Wastes, will then be managed under the applicable laws and regulations. The management of B3 wastes starts from the source and the producer of B3 wastes, temporary storage (TPS LB3 and TPS Fly Ash and Bottom Ash), waste labelling, and the generation of B3 wastes. This study aim (1) to recognize the condition of B3 in Industry X, (2) to identify kind of B3 waste in Industry X, and (3) to evaluate the operational of B3 packaging and labelling, The researchers will hold an observation, literature study, interview, and discussion as the data collection methods. Additionally, the analysis of the results and discussion of this study uses qualitative descriptions.
THE STUDY OF WATER QUALITY STATUS IN THE NGEBRONG RIVER WITH PHYSICAL AND CHEMICAL PARAMETERS IN THE TAWANGSARI BARAT REGION, PUJON DISTRICT, MALANG REGENCY Bambang Suharto; Liliya Dewi; Aulia Nur Mustaqiman; Tyas Roro Anggraini Kyai Marjo
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Volume 2, Number 2, April 2019
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1181.873 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v2i2.4361

Abstract

Aim: The purpose of this study was to determine the status of water quality in a river by using the Pollution Index method as stated in the Decree of the Minister of Environment No. 115/2003 regarding Guidelines for Determining the Status of Water Quality and to determine the effect of quality status on development efforts towards ecotourism. Methodology and Results: The measurement of water quality was carried out at two points, namely T1 (upstream) and T2 (downstream) points. The parameters included BOD, COD, DO, TSS, Temperature, pH, Zn, S, P, No3, and No2. From the test results for class I, II, and III criteria, almost all parameters exceeded the quality standard. The status of the river water quality, according to the Pollution Index, has increased from moderate polluted upstream and heavily polluted to certain parameters downstream. Conclusion, significance and impact study: The quality standards that are met for the river are criteria for class IV. The increase in pollution is indicated by human activity around the river which is characterized by increasing population and land use in agriculture and plantations. The increasing pollution reduces the quality of the river if it is developed into an ecotourism area due to its low water quality status.
PENGARUH BIOCHAR SEKAM PADI DAN TONGKOL JAGUNG TERHADAP PENURUNAN LOGAM Fe Aulia Nur Mustaqiman; Ruslan Wirosoedarmo; Bambang Suharto; Alvian Ilham; Hartis Suwito
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 13 No. 2 (2021): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v13i2.100

Abstract

Potensi limbah hasil pertanian seperti sekam padi dan tongkol jagung sangat melimpah dan dapat mengganggu lingkungan. Namun limbah ini dapat dikembalikan ke lahan pertanian dalam bentuk biochar atau arang aktif dengan cara dilakukan pirosilisis baik menggunakan suhu rendah maupun suhu tinggi. Biochar adalah produk sampingan dari konversi termokimia biomassa yang diakui sebagai amandemen tanah yang menguntungkan, yang ketika dimasukkan ke dalam tanah meningkatkan retensi air tanah, meningkatkan konduktivitas hidrolik jenuh tanah atas, mempengaruhi agregasi, infiltrasi, dan air memiliki kapasitas, penurunan resistensi penetrasi tanah. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, biochar dapat mengikat logam berat yang terkandung dalam air lindi terutama logam berat Fe. Pemanfaatan air lindi sebagai pupuk organik yang banyak mengandung unsur hara yang penting untuk pertumbuhan tanaman kedelai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan logam Fe yang disebabkan oleh biochar berbasis tongkol jagung. Metode yang dipakai adalah membuat biochar dengan cara pirolisis dengan suhu rendah sampai tinggi untuk mendapat daya adsorpsi logam berat yang dikandung oleh air lindi.
THE STUDY OF WATER QUALITY STATUS IN THE NGEBRONG RIVER WITH PHYSICAL AND CHEMICAL PARAMETERS IN THE TAWANGSARI BARAT REGION, PUJON DISTRICT, MALANG REGENCY Bambang Suharto; Liliya Dewi; Aulia Nur Mustaqiman; Tyas Roro Anggraini Kyai Marjo
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Volume 2, Number 2, April 2019
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v2i2.4361

Abstract

Aim: The purpose of this study was to determine the status of water quality in a river by using the Pollution Index method as stated in the Decree of the Minister of Environment No. 115/2003 regarding Guidelines for Determining the Status of Water Quality and to determine the effect of quality status on development efforts towards ecotourism. Methodology and Results: The measurement of water quality was carried out at two points, namely T1 (upstream) and T2 (downstream) points. The parameters included BOD, COD, DO, TSS, Temperature, pH, Zn, S, P, No3, and No2. From the test results for class I, II, and III criteria, almost all parameters exceeded the quality standard. The status of the river water quality, according to the Pollution Index, has increased from moderate polluted upstream and heavily polluted to certain parameters downstream. Conclusion, significance and impact study: The quality standards that are met for the river are criteria for class IV. The increase in pollution is indicated by human activity around the river which is characterized by increasing population and land use in agriculture and plantations. The increasing pollution reduces the quality of the river if it is developed into an ecotourism area due to its low water quality status.