Wicaksono, Yusril Aditya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efektivitas Metode Pembelajaran Probing Prompting dan Problem Based Learning Pada Topik Sumber Sejarah berdasarkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 13 Semarang Wicaksono, Yusril Aditya; Atno, Atno
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Mei - Agustus 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jsgp.8.2.2025.6546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dua pendekatan pembelajaran aktif, yaitu Probing Prompting dan Problem Based Learning (PBL), dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi sumber sejarah di kelas X SMA Negeri 13 Semarang. Latar belakang penelitian ini berasal dari rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran sejarah yang disebabkan oleh metode konvensional yang masih dominan. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui desain kuasi eksperimen kelompok kontrol non ekuivalen, dipilih karena kelas sudah terbentuk secara alami sehingga randomisasi penuh sulit dilakukan, penelitian melibatkan populasi siswa kelas X yang mengambil mata pelajaran sejarah, di mana sampel purposive sebanyak 108 siswa (54 siswa Probing Prompting, 54 siswa PBL) dipilih berdasarkan kriteria nilai rata‑rata di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan kesetaraan nilai antar kelas untuk menjamin homogenitas kemampuan akademik. Instrumen berupa kuesioner daring 30 butir skala Likert lima poin (1 = Sangat Tidak Setuju hingga 5 = Sangat Setuju), dengan item positif dan negatif, mengukur tiga indikator motivasi belajar: berpikir kritis, partisipasi aktif, dan refleksi belajar. Pengisian mandiri melalui Google Form berlangsung selama satu minggu, kemudian data ditabulasi di Spreadsheet untuk menghitung frekuensi, persentase, interval, rentang skor, serta skor ideal dan aktual guna menentukan persentase pencapaian tiap variabel. Statistik deskriptif (rata‑rata, median, modus) disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, lalu interpretasi naratif memperbandingkan efektivitas kedua metode. Hasil penelitian menunjukkan, kelompok PBL memperoleh skor rata-rata total yang lebih tinggi (108,43) dibandingkan dengan kelompok Probing Prompting (107,85). PBL unggul dalam meningkatkan dimensi berpikir kritis (36,04) dan partisipasi aktif (37,04), sedangkan Probing Prompting menunjukkan keunggulan pada dimensi refleksi belajar (36,09). Temuan ini memperlihatkan, PBL lebih efektif secara menyeluruh dalam meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa, sedangkan Probing Prompting memiliki kekuatan dalam pengembangan refleksi dan kesadaran metakognitif. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan praktik pembelajaran sejarah berbasis motivasi dan merekomendasikan integrasi kedua pendekatan untuk menciptakan model pembelajaran hibrid yang lebih responsif terhadap kebutuhan siswa abad ke-21.