Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan kelainan struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (eGFR <60 mL/menit/1,73m2). Prevalensi GGK di Indonesia sebanyak 638.178 orang dan di Jawa Barat sebanyak 114.619. Kenaikan berat badan interdialitik atau merupakan peningkatan berat badan diantara waktu hemodialisa yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya instrinsik (jenis kelamin) dan ekstrinsik (tingkat pengetahuan). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan jenis kelamin pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa terhadap kenaikan berat badan interdialitik di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel diambil dari kuisioner dan data rekam medis menggunakan teknik Consecutive sampling sebanyak 60 pasien. Penelitian dilakukan di RSD Gunung Jati pada bulan Oktober 2024-Maret 2025. Uji statistik menunjukkan hasil (p=0.000) dengan nilai koefisien korelasi -0.557 yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan kuat antara tingkat pengetahuan dengan kenaikan berat badan interdialitik dan hubungan antara jenis kelamin dengan kenaikan berat badan interdialitik menunjukkan hasil (p=0.116) yang mengindikasikan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kenaikan berat badan interdialitik. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kenaikan berat badan interdialitik pada pasien gagal ginjal kronik dan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kenaikan berat badan interdialitik pada pasien gagal ginjal kronik.