Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Spasial Kasus Stunting Di Provinsi Jawa Tengah Devi, Angela Cintya; Nurvita, Silvia
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 9 (2025): Volume 12 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i9.20017

Abstract

Stunting merupakan kondisi umum yang disebabkan oleh kekurangan gizi dan dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat utama yang terkait dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Menurut data Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah memiliki prevalensi sebesar 20,7%. Terdapat faktor langsung dan tidak langsung yang mempengaruhinya antara lain status gizi buruk, tingkat kemiskinan, status Berat Bayilahir Rendah (BBLR), tingkat pendidikan orang tua, capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), dan tingkat sanitasi yang layak. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mendeskripsikan persebaran kasus stunting balita di Provinsi Jawa Tengah dan faktor-faktor penyebab terjadinya kasus stunting di Provinsi Jawa Tengah. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan metode analisis data spasial menggunakan software Quantum GIS. Dengan waktu penelitian pada bulan November 2024 sampai Januari 2025 dan tempat penelitian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah seluruh penduduk Jawa Tengah yang memiliki balita dengan diagnosis stunting. Berdasarkan hasil dari pemetaan didapatkan 3 kriteria wilayah yang memiliki risiko rendah, sedang, tinggi di Provinsi Jawa Tengah. Wilayah kasus stunting pada balita di Provinsi Jawa Tengah yang ada pada risiko tertinggi yaitu pada Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Banjarnegara. Hal ini disebabkan karena faktor langsung dan tidak langsung yang mempengaruhinya antara lain status gizi buruk, tingkat kemiskinan, status Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), tingkat pendidikan orang tua, capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), dan tingkat sanitasi yang layak.