Introduction: Kusta atau lepra merupakan salah satu penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat menyerang pada area kulit, saraf tepi, saluran pernapasan, dan jaringan tubuh lainnya. Kusta ditandai dengan gejala berupa lesi kulit yang tidak terasa sakit,atau mati rasa serta penurunan sensitivitas kulit, deformitas pada ekstremitas tubuh akibat kerusakan saraf. Meskipun kusta merupakan penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan cacat permanenpada penderita kusta.Case Presentation: Seorang pasien dengan nama TN. A, laki-laki berusia 28 tahun, didiagnosis menderita claw finger bilateral dan drop foot bilateral. Pasien mengeluhkan nyeri di tangan kiri dan mati rasa di telapak tangan kanan, khususnya pada area jari keempat dan kelima. Ia juga kesulitan untuk meluruskan jari-jarinya.Management and Outcome: Diberikan intervensi fisioterapi sebanyak 2 kali pertemuan selama 2 minggu diapatkan hasil pada kekuatan otot yang masi sama , pengukuran lingkup gerak sendi yang meningkat , dan peningkatan kemampuan fungsional yang masi samaDiscussion: Pemberian intervensi fisioterapi dalam dua pertemuan menunjukkan hasil bahwa kekuatan otot tidak berubah, lingkup gerak sendi sedikit meningkat, dan aktivitas fungsional tetap sama. Kerusakan saraf butuh waktu lama untuk sembuh, sehingga diperlukan waktu evaluasi lebih lama. Penelitian yang lebih lama dapat memberikan hasil yang baik untuk evaluasi jangka panjangnConclusion: Intervensi fisioterapi dalam dua pertemuan tidak mengubah peningkatan otot, sedikit peningkatkan lingkup gerak sendi, serta tidak mengubah aktivitas fungsional sehari-hari. Pemulihan saraf butuh waktu lama. Penelitian lebih panjang bisa menghasilkan hasil yang lebih baik.