Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konstruksi Identitas Sosial oleh Media Sosial: Studi Kritis Berdasarkan Pemikiran Marcuse dan Habermas Putri, Izzaty Nagita; Agestya Petra Amelia; Jonathan Raymond Frederick; Deni Aries Kurniawan; Veronica Varbi Sununianti; Istiqoma, Istiqoma
Jurnal Perspektif Vol 8 No 3 (2025): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v8i3.1258

Abstract

Konstruksi identitas sosial di era digital merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh dinamika media sosial, teknologi komunikasi, dan interaksi virtual. Dalam konteks ini, teori One-Dimensional Man karya Herbert Marcuse dan konsep ruang publik Jürgen Habermas memberikan perspektif kritis terhadap bagaimana identitas sosial dibentuk dan dipengaruhi oleh struktur sosial dan media. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka untuk menganalisis relevansi kedua teori tersebut dalam memahami pembentukan identitas sosial di era digital. Hasil kajian menunjukkan bahwa algoritma media sosial berkontribusi pada homogenisasi identitas, khususnya di kalangan generasi muda Indonesia, melalui penyaringan informasi dan penguatan norma-norma dominan. Marcuse menyoroti bagaimana sistem kapitalistik melalui media massa menciptakan individu yang teralienasi, sementara Habermas menunjukkan bahwa ruang publik digital saat ini tidak lagi mendukung diskusi rasional, melainkan dikendalikan oleh komersialisasi dan komunikasi satu arah. Temuan ini menunjukkan bahwa teknologi digital tidak hanya menjadi sarana ekspresi, tetapi juga alat reproduksi struktur kekuasaan sosial yang memengaruhi pembentukan identitas individu.
Analisis Budaya Patriarki Terhadap Kesetaraan Gender Perempuan dalam Rumah Tangga Ricky Safriyanto; Fairo Ningsih; Jonathan Raymond Frederick; Gita Isyanawulan
Jurnal Ilmiah Publika Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Publika
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/publika.v12i2.10182

Abstract

Budaya patriarki merupakan sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pusat kekuasaan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah rumah tangga. Dalam konteks ini, perempuan sering kali diposisikan dalam peran domestik yang subordinat, yang membatasi akses dan partisipasi mereka terhadap pengambilan keputusan, baik secara ekonomi, sosial, maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana budaya patriarki mempengaruhi kesetaraan gender perempuan di dalam rumah tangga dengan menggunakan pendekatan studi pustaka sebagai metode utama. Berdasarkan pengamatan literatur, ditemukan bahwa norma dan nilai-nilai yang melekat dalam budaya patriarki seringkali diperkuat oleh institusi sosial seperti keluarga, agama, dan pendidikan. Akibatnya, peran gender tradisional terus diproduksi secara turun-temurun, yang menghambat upaya tercapainya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dalam rumah tangga, perempuan kerap kali dibebani tanggung jawab domestik yang tidak setara, tanpa pengakuan yang mampu atas kontribusinya. Selain itu, keterbatasan akses terhadap pendidikan dan kesempatan kerja turut memperkuat ketimpangan tersebut. Kajian ini menekankan pentingnya transformasi nilai-nilai sosial melalui pendidikan gender, kampanye kesadaran, dan kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kesetaraan gender di ranah rumah tangga, perlu adanya upaya kolektif dalam mendekonstruksi budaya patriarki yang telah mengakar kuat dalam masyarakat.