Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DENGAN MENGGUNKAN BENIH BERSERTIFIKAT DAN NON SERTIFIKAT DI DESA AIR SATAN KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS Puspitasari, May Shiska
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 6, No 1 (2017): Societa
Publisher : Muhammadiyah University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi dengan benih bersertifikat dan non sertifikat, menganalisis tingkat efisiensinya dan menganalisis perbedaan produktivitas dan keuntungan petani padi yang menggunakan benih bersertifikat dan non sertifikat. Penelitian ini menggunakan metode penarikan contoh yang berstrata secara proporsional dari setiap elemen populasi yang dijadikan sampel dan pengambilan sampel dilakukan secara random (proportionate stratified random sampling). Jumlah petani yang berusahatani padi sawah sebanyak 422 dari jumlah petani tersebut yang akan dijadikan contoh (sampel) sebanyak 42 petani responden yang terdiri dari 17 petani responden yang menggunakan benih bersertifikat dan 25 responden yang menggunakan benih non sertifikat. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi benih bersertifikat adalah luas lahan dan pupuk urea, sedangkan pada petani yang menggunakan benih non sertifikat faktor yang berpengaruh adalah luas lahan, benih, dan pupuk urea . Selanjutnya untuk efisiensi baik pada petani yang menggunakan benih bersertifikat ataupun non sertifikat, hanya penggunaan pupuk urea yang belum efisien, sementara luas lahan, benih, pupuk NPK, pestisida dan tenaga kerja sudah efisien. Perbedaan produktivitas dan keuntungan petani padi yang menggunakan benih bersertifikat dan non sertifikat dengan hasil uji beda yang dilakukan menunjukan nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel yakni 3,029 > 2,073, hal ini berarti produksi beras petani padi benih bersertifikat dan petani padi benih non sertifikat berbeda nyata. Perbedaan keuntungan petani padi yang menggunakan benih bersertifikat dan non sertifikat dengan hasil analisis uji beda didapatkan t hitung sebesar 3,178 dan t tabel sebesar 2,055, kondisi ini terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t tabel hal ini berarti bahwa keuntungan petani yang menggunakan benih bersertifikat lebih tinggi dibanding dengan petani yang menggunakan benih non sertifikat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETERNAK SAPI BALI DI DESA SUMBER REJO KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS Puspitasari, May Shiska
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 5, No 1 (2016): SOCIETA
Publisher : Muhammadiyah University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini ntuk menghitung berapa besar pendapatan peternak Sapi Bali dan Untuk menganalisis Faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan peternak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumber Rejo Kecamatan Megang Sakti pada bulan Januari- Febuari 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, Desa Sumber Rejo dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu sentra produksi pengemukan sapi bali. Metode penarikan contoh adalah metode acak sederhana (Simple Random Sampling), dimana dari populasi 318 rumahtangga peternak sapi bali di Desa Sumber Rejo di ambil 32 orang peternak untuk dijadikan responden pada penelitian. Metode pengolahan data yaitu untuk menghitung pendapatan peternak digunakan rumus : sedangkan untuk menganalis pengaruh faktor lama usaha, umur peternak, pendidikan, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, biaya pemeliharaan ternak dan harga jual ternak terhadap pendapatan petani adalah menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata penerimaan peternak sapi bali sebesar Rp. 36.995.000 dengan biaya produksi rata-rata sebesar Rp. 21.950.430 sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp. 15.044.570. sedangkan hasil analisis regresi pendugaan model menghasilkan koefisien determinasi (R2) yang tinggi yaitu 0,88 artinya ada hubungan yang kuat antara lama usaha, umur peternak, pendidikan, jumlah ternak, jumlah tenag kerja, biaya pemeliharaan dan harga jual sapi dan 88% dari lama usaha, umur peternak, pendidikan, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, biaya pemeliharaan dan harga jual sapi bisa dijelaskan dalam persaman regresi, hanya 12% sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Faktor-faktor yang mempengruhi pendapatan peternak sapi bali adalah jumlah ternak, (X4) diperoleh nilai sig (0.000) yang artinya bahwa variabel jumlah berpengaruh pada taraf 5%, dimana semakin banyak ternak yang dimiliki peternak maka akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan peternak, variabel biaya pemeliharaan (X6) diperoleh nilai 0,000 yang artinya bahwa variabel biaya pemeliharaan berpengaruh pada taraf 5%, variabel jumlah tenaga kerja (X5) diperoleh nilai 0,199 yang artinya bahwa variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan pada taraf 20%, artinya penggunaan tenaga kerja pada usaha ternak sapi bali ini masih bisa ditambah lagi, dan variabel harga jual (X7) diperoleh nilai 0,190 berpengaruh signifikan pada taraf 20% yang artinya bahwa semakin tinggi harga jual ternak maka akan semakin tinggi pendapatan peternak. Sedangkan lama usaha (X1), umur peternak (X2), dan pendidikan peternak (X3), ketiganya diperoleh nilai signifikan diatas 20% yang artinya bahwa variabel ini tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak.
PERSEPSI IBU RUMAHTANGGA TERHADAP PRODUK TEMPE SORGUM DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN MUSI RAWAS Puspitasari, May Shiska; Sutejo, Sutejo
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Societa: Penelitian Ilmu-Ilmu Agribisnis
Publisher : Muhammadiyah University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the perception of housewives about processed sorghum tempe product and its development strategies. This research was conducted in Tugumulyo Subdistrict, Musi Rawas District that is a migrant population area, the majority of which originated from tempe (Java). Data collection was carried out from June to July 2017. The method used was survey method, sampling by simple random sampling which total of 50 housewives. The data analyzed through a Likert scale and SWOT analysis. The results showed that the perception of housewives on the sorghum tempe product variable with an index value of 42.4%, a social class variable with an index value of 36.4%, a psychological variable with an index value of 40.2% and a variable purchase decision with an index value of 38, 6%. The S-O strategy, showed the, triggering coordination between the Industry and Trade Agency and the producer group of tempe sorghum, promoting tempe sorghum through electronic mass media, ensuring precise input techniques and in accordance with the type of land. The W-O strategy, showed utilizing the District Governments support to integrate producer and respondent relationships, fostering the total production capacity of sorghum tempe according to the number of respondents growing, looking for sources of sorghum that are ready for processing from other regions. The S-T strategy, showed spurring the several multi-year action research on wet and dry land Musi Rawas district, prioritizes local equipment without chemicals, ensures the use of high-productivity and high-land production techniques and W-T strategies include selecting areas and farmers who are ready to grow sorghum as needed, providing specialized training on hygienic and quality sorghum tempe production, providing a good Sorghum warehouses near the manufacturers.ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu rumahtangga mengenai produk olahan tempe sorgum dan strategi pengembangannya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten  Musi Rawas. Penentuan lokasi dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut merupakan daerah penduduk pendatang yang mayoritas dari suku asal tempe (Jawa). Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2017. Metode yang digunakan metode survey, pengambilan sampel secara simple random sampling  Sebanyak 50 orang ibu rumahtangga. Metode pengolahan data menggunakan skala likert dan analisis SWOT. Hasil penelitian bahwa dilihat dari persepsi ibu rumahtangga  terhadap variabel produk tempe sorgum dengan nilai indeks 42,4%, variabel kelas sosial dengan nilai indeks 36,4%, variabel psikologi dengan nilai indeks 40,2%  dan variabel keputusan pembelian dengan nilai indeks 38,6%. Strategi S-O antara lain memicu koordinasi Disperindag dengan kelompok produsen tempe sorgum, mempromosikan tempe sorgum melalui media massa elektronik, memastikan teknik produksi tepat input & sesuai jenis lahan. Strategi W-O antara lain memanfaatkan dukungan Pemerintah Kabupaten untuk memadukan hubungan produsen dan responden, membina kapasitas total produksi tempe sorgum sesuai jumlah pertumbuhan responden, mencari sumber sorgum yang siap olah dari daerah lain. Strategi S-T antara lain memacu beberapa riset aksi multi-tahun pada lahan basah dan kering di Kab. Musi Rawas, mengutamakan peralatan lokal tanpa bahan  kimia, memastikan pakai teknik produksi unggul berproduktivitas tinggi dan hemat lahan dan strategi  W-T antara lain memilih daerah dan petani yang siap dibina menanam sorgum sesuai kebutuhan, menyediakan diklat khusus tentang produksi tempe sorgum higienis dan berkualitas, menyediakan gudang sorgum yang baik di dekat produsen.
PERSEPSI IBU RUMAHTANGGA TERHADAP PRODUK TEMPE SORGUM DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN MUSI RAWAS Puspitasari, May Shiska; Sutejo, Sutejo
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Societa: Penelitian Ilmu-Ilmu Agribisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jsct.v7i1.1136

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the perception of housewives about processed sorghum tempe product and its development strategies. This research was conducted in Tugumulyo Subdistrict, Musi Rawas District that is a migrant population area, the majority of which originated from tempe (Java). Data collection was carried out from June to July 2017. The method used was survey method, sampling by simple random sampling which total of 50 housewives. The data analyzed through a Likert scale and SWOT analysis. The results showed that the perception of housewives on the sorghum tempe product variable with an index value of 42.4%, a social class variable with an index value of 36.4%, a psychological variable with an index value of 40.2% and a variable purchase decision with an index value of 38, 6%. The S-O strategy, showed the, triggering coordination between the Industry and Trade Agency and the producer group of tempe sorghum, promoting tempe sorghum through electronic mass media, ensuring precise input techniques and in accordance with the type of land. The W-O strategy, showed utilizing the District Government's support to integrate producer and respondent relationships, fostering the total production capacity of sorghum tempe according to the number of respondents growing, looking for sources of sorghum that are ready for processing from other regions. The S-T strategy, showed spurring the several multi-year action research on wet and dry land Musi Rawas district, prioritizes local equipment without chemicals, ensures the use of high-productivity and high-land production techniques and W-T strategies include selecting areas and farmers who are ready to grow sorghum as needed, providing specialized training on hygienic and quality sorghum tempe production, providing a good Sorghum warehouses near the manufacturers.ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu rumahtangga mengenai produk olahan tempe sorgum dan strategi pengembangannya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten  Musi Rawas. Penentuan lokasi dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut merupakan daerah penduduk pendatang yang mayoritas dari suku asal tempe (Jawa). Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2017. Metode yang digunakan metode survey, pengambilan sampel secara simple random sampling  Sebanyak 50 orang ibu rumahtangga. Metode pengolahan data menggunakan skala likert dan analisis SWOT. Hasil penelitian bahwa dilihat dari persepsi ibu rumahtangga  terhadap variabel produk tempe sorgum dengan nilai indeks 42,4%, variabel kelas sosial dengan nilai indeks 36,4%, variabel psikologi dengan nilai indeks 40,2%  dan variabel keputusan pembelian dengan nilai indeks 38,6%. Strategi S-O antara lain memicu koordinasi Disperindag dengan kelompok produsen tempe sorgum, mempromosikan tempe sorgum melalui media massa elektronik, memastikan teknik produksi tepat input & sesuai jenis lahan. Strategi W-O antara lain memanfaatkan dukungan Pemerintah Kabupaten untuk memadukan hubungan produsen dan responden, membina kapasitas total produksi tempe sorgum sesuai jumlah pertumbuhan responden, mencari sumber sorgum yang siap olah dari daerah lain. Strategi S-T antara lain memacu beberapa riset aksi multi-tahun pada lahan basah dan kering di Kab. Musi Rawas, mengutamakan peralatan lokal tanpa bahan  kimia, memastikan pakai teknik produksi unggul berproduktivitas tinggi dan hemat lahan dan strategi  W-T antara lain memilih daerah dan petani yang siap dibina menanam sorgum sesuai kebutuhan, menyediakan diklat khusus tentang produksi tempe sorgum higienis dan berkualitas, menyediakan gudang sorgum yang baik di dekat produsen.
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DENGAN MENGGUNKAN BENIH BERSERTIFIKAT DAN NON SERTIFIKAT DI DESA AIR SATAN KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS Puspitasari, May Shiska
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 6, No 1 (2017): Societa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jsct.v6i1.622

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi dengan benih bersertifikat dan non sertifikat, menganalisis tingkat efisiensinya dan menganalisis perbedaan produktivitas dan keuntungan petani padi yang menggunakan benih bersertifikat dan non sertifikat. Penelitian ini menggunakan metode penarikan contoh yang berstrata secara proporsional dari setiap elemen populasi yang dijadikan sampel dan pengambilan sampel dilakukan secara random (proportionate stratified random sampling). Jumlah petani yang berusahatani padi sawah sebanyak 422 dari jumlah petani tersebut yang akan dijadikan contoh (sampel) sebanyak 42 petani responden yang terdiri dari 17 petani responden yang menggunakan benih bersertifikat dan 25 responden yang menggunakan benih non sertifikat. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi benih bersertifikat adalah luas lahan dan pupuk urea, sedangkan pada petani yang menggunakan benih non sertifikat faktor yang berpengaruh adalah luas lahan, benih, dan pupuk urea . Selanjutnya untuk efisiensi baik pada petani yang menggunakan benih bersertifikat ataupun non sertifikat, hanya penggunaan pupuk urea yang belum efisien, sementara luas lahan, benih, pupuk NPK, pestisida dan tenaga kerja sudah efisien. Perbedaan produktivitas dan keuntungan petani padi yang menggunakan benih bersertifikat dan non sertifikat dengan hasil uji beda yang dilakukan menunjukan nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel yakni 3,029 > 2,073, hal ini berarti produksi beras petani padi benih bersertifikat dan petani padi benih non sertifikat berbeda nyata. Perbedaan keuntungan petani padi yang menggunakan benih bersertifikat dan non sertifikat dengan hasil analisis uji beda didapatkan t hitung sebesar 3,178 dan t tabel sebesar 2,055, kondisi ini terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t tabel hal ini berarti bahwa keuntungan petani yang menggunakan benih bersertifikat lebih tinggi dibanding dengan petani yang menggunakan benih non sertifikat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETERNAK SAPI BALI DI DESA SUMBER REJO KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS Puspitasari, May Shiska
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 5, No 1 (2016): SOCIETA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jsct.v5i1.549

Abstract

Tujuan penelitian ini ntuk menghitung berapa besar pendapatan peternak Sapi Bali dan Untuk menganalisis Faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan peternak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumber Rejo Kecamatan Megang Sakti pada bulan Januari- Febuari 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, Desa Sumber Rejo dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu sentra produksi pengemukan sapi bali. Metode penarikan contoh adalah metode acak sederhana (Simple Random Sampling), dimana dari populasi 318 rumahtangga peternak sapi bali di Desa Sumber Rejo di ambil 32 orang peternak untuk dijadikan responden pada penelitian. Metode pengolahan data yaitu untuk menghitung pendapatan peternak digunakan rumus : sedangkan untuk menganalis pengaruh faktor lama usaha, umur peternak, pendidikan, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, biaya pemeliharaan ternak dan harga jual ternak terhadap pendapatan petani adalah menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata penerimaan peternak sapi bali sebesar Rp. 36.995.000 dengan biaya produksi rata-rata sebesar Rp. 21.950.430 sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp. 15.044.570. sedangkan hasil analisis regresi pendugaan model menghasilkan koefisien determinasi (R2) yang tinggi yaitu 0,88 artinya ada hubungan yang kuat antara lama usaha, umur peternak, pendidikan, jumlah ternak, jumlah tenag kerja, biaya pemeliharaan dan harga jual sapi dan 88% dari lama usaha, umur peternak, pendidikan, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, biaya pemeliharaan dan harga jual sapi bisa dijelaskan dalam persaman regresi, hanya 12% sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Faktor-faktor yang mempengruhi pendapatan peternak sapi bali adalah jumlah ternak, (X4) diperoleh nilai sig (0.000) yang artinya bahwa variabel jumlah berpengaruh pada taraf 5%, dimana semakin banyak ternak yang dimiliki peternak maka akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan peternak, variabel biaya pemeliharaan (X6) diperoleh nilai 0,000 yang artinya bahwa variabel biaya pemeliharaan berpengaruh pada taraf 5%, variabel jumlah tenaga kerja (X5) diperoleh nilai 0,199 yang artinya bahwa variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan pada taraf 20%, artinya penggunaan tenaga kerja pada usaha ternak sapi bali ini masih bisa ditambah lagi, dan variabel harga jual (X7) diperoleh nilai 0,190 berpengaruh signifikan pada taraf 20% yang artinya bahwa semakin tinggi harga jual ternak maka akan semakin tinggi pendapatan peternak. Sedangkan lama usaha (X1), umur peternak (X2), dan pendidikan peternak (X3), ketiganya diperoleh nilai signifikan diatas 20% yang artinya bahwa variabel ini tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak.
ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PETANI KARET DI KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS Puspitasari, May Shiska; Primalasari, Ira
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 8, No 1 (2019): Societa: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Agribisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jsct.v8i1.2026

Abstract

ABSTRACT  This study aims to How much the level of household income of rubber farmers and What is the level of welfare of rubber farmers' households in Muara Beliti Sub-district, Musi Rawas Regency. The research conducted is survey research. The location of this research located in Muara Beliti Subdistrict, Determination of the location of this research is done purposively (Purposive) because the elected majority of the sub-district is a rubber farmer. The number of respondents in the research is 30 respondents with simple random sampling (Simple Random Sampling). The data processing method is using income formula to calculate the income distribution of farmer households with the Gini ratio and measure farmer welfare level with criteria of BPS (2014) and criterion Sajogyo (1997). Result of research The lowest income of rubber farmer households is Rp.1.040.000, and the highest revenue is Rp. 15.950.000 with an average income of farmer households is Rp. 2.152.650 per month, while the level of income incomes of farm households in the category is due to the Gini Index between 0.4-0.5 indicates inequality income distribution is. Based on the 2014 BPS welfare category, most of the rubber farmers are at a prosperous welfare level of 22 farmers or 73.33%. While at the level of prosperous as many as 8 farmers or 26.67% and according to Sajogyo criterion (1997) Number of farmers households that are on the criteria of almost poor is 5 heads of household (KK) or about 16.67 percent, this amount is obtained from the criteria of almost poor , for the number of heads of households insufficient state as many as 17 families and on the criteria of decent living of 8 families with an average head of household consuming per capita rice per year is 910 kg / per year included in the criteria enough. ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk menghitung berapa besar tingkat pendapatan rumahtangga petani karet dan  bagaimana tingkat kesejahteraan rumahtangga petani karet di Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian survei. Lokasi penelitian ini terletak di Kecamatan Muara Beliti, Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (Purposive), hal ini dikarenakan dipilih kecamatan mayoritas bermatapencaharian sebagai petani karet. Jumlah responden didalam penelitian yakni 30 responden dengan penarikan sampel secara acak sederhana (Simple Random Sampling). Metode pengolahan data yaitu menggunakan rumus pendapatan, menghitung distribusi pendapatan rumahtangga petani dengan angka gini rasio dan mengukur tingkat kesejahteraan petani dengan kriteria BPS (2014) dan kriteria Sajogyo (1997). Hasil penelitian Pendapatan rumahtangga petani karet terendah adalah Rp. Rp. 1.040.000 dan pendapatan tertinggi adalah Rp. 15.950.000 dengan rata-rata pendapatan rumhatangga petani adalah Rp. 2.152.650 perbulan, sedangkan tingkat ketimpangan pendapatan rumahtangga petani berada dalam kategori sedang dikarenakan Indeks Gini antara 0,4–0,5 menunjukkan ketimpangan distribusi pendapatan sedang. Berdasarkan kategori kesejahteraan BPS 2014, sebagian besar petani karet berada pada tingkat kesejahteraan belum sejahtera sebanyak 22 petani atau 73,33%. Sedangkan pada tingkat sejahtera sebanyak 8 petani atau 26,67% dan menurut kriteria Sajogyo (1997) Jumlah rumahtangga petani yang berada pada kriteria nyaris miskin ialah sebanyak 5 kepala keluarga (KK) atau sekitar 16,67 persen, jumlah ini diperoleh dari kriteria nyaris miskin, untuk jumlah kepala keluarga pada keadaan cukup sebanyak 17 KK dan pada kriteria hidup layak sebanyak 8 KK dengan rata-rata kepala keluarga mengkonsumsi beras perkapita pertahun adalah 910 kg/pertahun termasuk dalam kriteria cukup.  
a ANALISIS PENGELUARAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PETANI KARET DI KECAMATAN KARANG JAYA KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA: ANALISIS PENGELUARAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PETANI KARET DI KECAMATAN KARANG JAYA KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Mayshiska Puspitasari; Ira Primalasari
Journal of Food System & Agribusiness Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jofsa.v5i1.1960

Abstract

This study aimed (1) to measure rubber tappers’household expenditure, (2) to investigate factorswhich affect to the rubber tappers’household expenditure, and (3) to analyzethe wealthy level of rubber tappers’household in Karang Jayasub-districtby using descriptive analysis and multiple linier regression analysis. The samples were 95respondents taken by using survey method. Moreover, the result of the study explained that rubber tappers’household expenditure in Karang Jaya, consist of carbohydrate (44,60%), non-carbohydrate (25,06%), and non-food (30,34%). The carbohydrate expenditure is the highest percentage among others. Wealthy level of this study uses 14 variables; types of wooden wall (35,7%), wells water resources (70,53), firewood recourses (22,11), river sanitation facility (26,32), types of tile floor/cement (68,42), primary education (54), light source of PLN (98,95), car asset (8, 42), motorcycle (85, 26), Polindes(66,54), floor space 8m2(58,87), wear per year (46,27) (1-2)per day (19,23), and incomeRp. 600.000/month (53, 69). Furthermore, factors which affect to the rubber tappers’household expenditure in Karang Jaya are the number of family memberand income which explain Fvalue(141,56) > Ftable(2,47). Therefore, it can be concluded that education, age, income, family numberand space positively and significantlyaffectto the rubber tappers’household expenditure in Karang Jaya. Rvalue square is 0,888, and explains that 88% household expenditure can be explained by age, education, family number, space, and income, while 12%is measured by other variables. Carbohydrate 44,25% is higher than non-carbohydrate and non-food, thus household in Karang Jaya has not been wealthy yet. Keywords: Household expenditurer, rubber farmers, economic welbeing
Analisis Keuntungan Usaha Bandrek Jahe Pinang Muda Pada KWT Melati Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Terawas Olivia, Levi; Puspitasari, May Shiska; Wahyudi, Firdinan
Jurnal Manajemen Agribisnis Terapan Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Pengelolaan Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jumaat.v2i1.3622

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung keuntungan usaha bandrek jahe pinang muda KWT Melati. Penelitian dilaksanakan di Desa Sukakarya Kecamatan STL ULU Terawas Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini menggunakan metode study kasus (cases study) pengambilan sampel ini di lakukan secara (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa usaha bandrek jahe pinang muda hanya ada di wilayah tersebut. Responden penelitian ini ialah pemilik UMKM KWT Melati. Dari hasil pembahasan diperoleh Biaya produksi usaha UMKM KWT Melati Rp62.344.807,00 pertahun terdiri dari biaya tetap Rp2.821.667,00 per tahun biaya variabel Rp45.123.140,00 per tahun dan biaya tenaga kerja Rp14.400.000,00 pertahun, sedangkan penerimaan ialah Rp93.000.000,00 pertahun maka diperoleh keuntungan usaha bandrek jahe pinang muda KWT Melati sebesar Rp30.605.193,00 pertahun.
Analisis Pendapatan Petani Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi Sawah Irigasi Di Desa Sumberejo Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Puspitasari, May Shiska
Jurnal AGRIBIS Vol. 14 No. 1 (2021): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.312 KB) | DOI: 10.36085/agribis.v14i1.1242

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghitung pendapatan usahatani padi sawah irigasi dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah irigasi di Desa Sumberejo Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi  Rawas. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumberejo Kecamatan Megang Sakti pada bulan September-Oktober 2018 dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan desa yang paling luas lahan sawahnya, serta produksi dan produktivitas tertinggi di Kecamatan Megang Sakti. Metode penelitian yang digunakan dengan metode survey dan penentuan tempat secara purposive. Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dengan melakukan survei terhadap 41 KK yang di jadikan sampel dari total populasi sebesar 408 KK dimana diambil secara proporsionate random sampling sebesar 10 % dari total populasi yang dianggap sudah mewakili dari keseluruhan responden. Hasil penelitian diperoleh diketahui bahwa produksi rata-rata sebesar 2.297 Kg/Ha, dengan rata-rata penerimaan petani Rp. 19.252.207/Th dan pendapatan rata-rata sebesar Rp  14.710.552/Th. sedangkan faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah irigasi, siginifikan pada taraf α 10% yaitu variabel luas lahan dan benih, sedangkan variabel pestisida signifikan pada taraf α 15 % dan ada 2 variabel yang tidak signifikan yaitu variabel pupuk dan tenaga kerja dengan nilai R square sebesar 90 yang berarti bahwa terdapat 10 % dipengaruhi oleh variabel diluar model. Kata Kunci : Biaya Produksi, Produksi, Pendapatan