Employee work loyalty plays a critical role in organizational sustainability, as employees are central to achieving company goals. One factor presumed to influence work loyalty is compensation. However, empirical evidence on the effect of compensation on the work loyalty of Generation Z in non-metropolitan areas such as Samarinda remains limited. This study aims to quantitatively examine the effect of compensation on work loyalty among Generation Z employees in Samarinda City, who exhibit distinctive work characteristics and expectations. The sample consisted of 105 Generation Z employees selected through random sampling, with data collected using a Likert-scale questionnaire and analyzed through simple linear regression (SPSS 26.0). The results showed that compensation had no significant effect on work loyalty (p = 0.595; R² = 0.003). Theoretically, this finding contributes to the field of organizational behavior by challenging the traditional assumption that financial compensation is the primary determinant of loyalty, particularly among younger generations in developing regions. The practical implication of this result is that companies should shift their retention strategies from financial incentives to a more holistic approach, including meaningful work, personal development, and work-life balance values that align more closely with Generation Z’s expectations. This research also provides a foundation for future studies to explore non-financial factors that contribute to employee loyalty in the emerging workforce landscape. ABSTRAK Loyalitas kerja karyawan memegang peranan penting dalam keberlanjutan perusahaan, karena karyawan merupakan kunci dalam pencapaian tujuan organisasi. Salah satu faktor yang diduga memengaruhi loyalitas kerja adalah kompensasi. Namun, bukti empiris mengenai pengaruh kompensasi terhadap loyalitas kerja pada Generasi Z di wilayah non-metropolitan seperti Samarinda masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara kuantitatif pengaruh kompensasi terhadap loyalitas kerja pada karyawan Generasi Z di Kota Samarinda yang memiliki karakteristik dan ekspektasi kerja yang khas. Sampel terdiri atas 105 karyawan Generasi Z yang dipilih melalui teknik random sampling, dengan pengumpulan data menggunakan skala Likert dan analisis regresi linear sederhana (SPSS 26.0). Hasil analisis menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas kerja (p = 0,595; R² = 0,003). Secara teoretis, hasil ini memperluas pemahaman dalam kajian perilaku organisasi dengan menantang asumsi tradisional bahwa kompensasi finansial merupakan determinan utama loyalitas, khususnya dalam konteks generasi muda di wilayah berkembang. Implikasi praktis dari temuan ini adalah bahwa perusahaan perlu mengalihkan fokus strategi retensi dari aspek finansial ke pendekatan yang lebih holistik, seperti peningkatan makna kerja, pengembangan diri, dan keseimbangan hidup, yang lebih selaras dengan nilai-nilai kerja Generasi Z. Penelitian ini juga memberikan dasar bagi studi lanjutan mengenai faktor-faktor non-finansial yang berkontribusi terhadap loyalitas kerja di era tenaga kerja baru.