Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Karakteristik Fisik dan Efektivitas Eco Enzim Jeruk Lemon terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Sugiyanto, Sugiyanto; Andika, Venny Kurnia; Laurentza, Nancy Ratu Jovancha
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 9 (2025): Volume 5 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i9.21581

Abstract

ABSTRACT Background to the benefits of Eco Enzymes, especially those derived from natural ingredients such as lemons, for skin health, among others, first, eco enzymes have gentle exfoliating properties and eco-enzymes can also be used as a disinfectant and hand sanitizer, where this eco enzyme can be used as a reliever. infections and healing wounds. This research was to determine the physical characteristics and anti-bacterial effectiveness of lemon eco enzyme against the bacteria Staphylococcus aureus. Experimental research method where the lemon eco enzyme is used to test the physical characteristics and anti-bacterial effectiveness where the lemon eco enzyme sample is divided into 3 concentrations, namely 10%, 15% and 20% and the negative control is used aqudes while the positive control is used liquid soap and carried out measurements related to organoleptics, pH, specific gravity and inhibitory power on the bacteria Staphylococcus aureus. The result research showed that the eco enzyme color of lemon was 10%. 15% and 20% light yellow, light yellow soap color and clear distilled water color, 10% lemon orange eco enzyme smell. 15% and 20% lemon, typical fragrant soap smell and odorless distilled water, 10% eco enzyme form of lemon. 15%, 20%, soap and distilled water are clear liquids, pH eco enzyme lemon 10% 8.1. 15% 8.7 and 20% 9.4 distilled water 7.1 and soap 12.1 and for the specific gravity of the eco enzyme lemon 10% is 0.9582, 15% is 0.9345, 20% is 0.899, distilled water 0 .9891 and soap 0.9957, while for the anti-bacterial effectiveness test on eco enzyme lemon 10% is 7.03, 15% is 8.2, 20% is 9.73, soap is 11.4 and distilled water is 5.07. The conclusion for testing the anti-bacterial effectiveness of Staphylococcus aureus for the lemon eco enzyme sample is that the best is at an eco enzyme concentration of 20% but the effect is still smaller than with soap. Keywords: Lemon Eco Enzyme, Anti-Bacterial, Staphylococcus Aureus  ABSTRAK Latar belakang manfaat Eco Enzim khususnya yang berasal dari bahan alami seperti jeruk lemon,terhadap kesehatan kulit antara lain pertama, eco enzim memiliki sifat eksfoliasi yang lembut dan eco-enzyme dapat juga dimanfaatkan sebagai desinfektan dan hand sanitizer, dimana eco enzyme ini dapat digunakan sebagai meredakan infeksi dan menyembuhkan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisik dan efektifitas anti baakteri pada eco enzym jeruk lemon terhadap  bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian eksperimen dimana eco enzim jeruk lemon  yang digunakan untuk uji karakteristik fisik dan efektifitas anti bakteri dimana sampel eco enzim jeruk lemon dibagi menjadi 3  konsentrasi yaitu 10%, 15% dan 20% dan control negative digunaknan aqudes sedangkan control positif dipakai sabun cair dan dilakukan pengukuran terkait dengan organoleptis, pH, bobot jenis dan daya hambat pada bakteri staphylococcus aureus. Hasil penelitian didapatkan warna eco enzim jeruk lemon 10%. 15% dan 20% kuning mudah, warna sabun kuning mudah dan warna aquades bening, bau eco enzim jeruk lemon 10%. 15% dan 20% jeruk lemon, bau sabun wangi khas sabun dan aquades tidak ber bau, bentuk eco enzim jeruk lemon 10%. 15%, 20%, sabun dan aquades adalah cairan jernih, pH eco enzim jeruk lemon 10% 8,1. 15% 8,7 dan 20% 9,4 aquades 7,1 dan sabun 12,1 dan untuk berat jenis eco enzim jeruk lemon 10%.adalah 0,9582,  15% adalah 0,9345, 20% adalah 0,899, aquades 0,9891 dan sabun 0,9957 sedangkan untuk uji effektifitas anti bakteri pada eco enzim jeruk lemon 10% adalah 7,03, 15% adalah 8,2, 20% adalah 9,73, sabun adalah 11,4 dan aquades 5,07. Kesimpulan untuk uji effektifitas anti bakteri Staphylococcus aureus untuk sampel eco enzim jeruk lemon yang paling baik yaitu pada konsentrasi eco enzim 20% tetapi efeknya masih lebih kecil dibandingkan dengan sabun.  Kata Kunci: Eco Enzim Jeruk Lemon, Anti Bakteri, Staphylococcus Aureus
Pemberdayaan caregiver lansia dalam pembuatan teh celup kelor-pegagan Lahardo, Devanus; Prihanto, Yafet Pradikatama; Laurentza, Nancy Ratu Jovancha
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34169

Abstract

AbstrakKelurahan Kasin merupakan salah satu kelurahan yang ada di Tengah Kota Malang. Memiliki lahan terbuka yang sangat terbatas, namun beberapa warga tampak memiliki tanaman yang diletakkan dalam pot. Berbagai jenis tanaman yang ditanam oleh warga kelurahan Kasin hanya sebatas bunga atau tanaman obat yang sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Saat dilakukan studi pendahuluan pada Maret 2025 ditemukan data bahwa caregiver lansia belum pernah mendapatkan pelatihan pemanfaatan tanaman herbal daun kelor-pegagan serta ketrampilan dalam pengolahannya. Karena selama ini memang caregiver ini belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai pemanfaatan apotek hidup. Ketua kader kesehatan juga mengatakan bahwa warga perlu mengetahui cara untuk mengolah tanaman herbal/apotek hidup sehingga bermanfaat untuk kesehatan, terutama lansia. Berdasarkan fenomena ini pelaksana pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bermaksud untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan caregiver lansia dalam pembuatan the celup berbahan dasar Kelor-Pegagan, dan saat ini telah memberikan edukasi dan pelatihan kepada caregiver lansia kelurahan Kasin mengenai pemanfaatan dan pembuatan simplisia pegagan dan daun kelor sebagai bahan baku teh celup sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan lansia. Edukasi ini telah dilaksanakan sebanyak 3x pertemuan (23, 25 dan 30 Juni 2025). Sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan, dilakukan pre test (pertemuan pertama) dan post test (pertemuan ketiga) untuk menilai kemampuan kognitif para caregiver lansia dalam pemanfaatan dan pengolahan tanaman herbal. Caregiver juga dinilai dalam melaksanakan praktik pembuatan simplisia pegagan dan daun kelor. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dinyatakan berhasil terlihat dari kenaikan nilai rata-rata pre-test (56) menjadi post-test (82,5) serta semua caregiver 100% mampu membuat teh celup berbahan dasar Kelor-Pegagan. Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, modul pembuatan teh celup pegagan-kelor dan publikasi artikel di jurnal Selaparang (Sinta 4). Kata Kunci : caregiver lansia; teh celup; daun pegagan; daun kelor. AbstractKasin Village is a village located in the center of Malang City. It has very limited open space, but some residents seem to have plants placed in pots. The various types of plants grown by Kasin residents are limited to flowers or medicinal plants that can actually be used as herbal medicine. During a preliminary study in March 2025, data was found that elderly caregivers had never received training in the use of the Moringa-Canadian herb or skills in processing it. This is because these caregivers have never received counseling on the use of living pharmacies. The head of the health cadre also stated that residents need to know how to process herbal plants/living pharmacies so that they are beneficial for health, especially for the elderly. Based on this phenomenon, the Community Service (PkM) implementers intend to increase the knowledge and skills of elderly caregivers in making tea bags from Moringa-Canadian, and currently have provided education and training to elderly caregivers in Kasin Village on the use and preparation of Pegagan and Moringa leaves as raw materials for tea bags as an effort to maintain the health of the elderly. This education has been carried out in 3 meetings (23, 25 and 30 June 2025). Before and after the training activity, a pre-test (first meeting) and post-test (third meeting) were conducted to assess the cognitive abilities of elderly caregivers in the utilization and processing of herbal plants. Caregivers were also assessed in carrying out the practice of making pegagan and moringa leaf simplicia. This community service activity was declared successful as seen from the increase in the average pre-test score (56) to post-test (82.5) and all caregivers were 100% able to make tea bags from Moringa-Pegagan. The outputs of this community service activity were a report on community service activities, a pegagan-moringa tea bag making module and the publication of an article in the Selaparang journal (Sinta 4). Keywords: elderly caregivers; tea bags; pegagan leaves; moringa leaves.