Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Edukasi Pemanfaatan Biji Kelor Sebagai Pasta Gigi Kepada Pendamping Lansia di Masa Pandemi Covid 19 sugiyanto sugiyanto; Wibowo Wibowo; Venny Kurnia Andika
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1266

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, dikarenakan dapat mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan dan rasa percaya diri.terutama lansia. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi. Salah satu fungsi dari pasta gigi adalah memelihara kesehatan gigi. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini untuk mengenalkan potensi  dalam membuat pasta gigi untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dimasa  pandemi. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kepada grup pendamping lansia meliputi 3 kegiatan antara lain:Tahap persiapan: melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan pasta gigi; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan dan pelatihan terkait manfaat, cara penggunaan, dan penyebaran video; Tahap evaluasi dilakukan terhadap apresiasi grup. Hasil dari dilakukannya pengabdian adalah dapat berjalan baik dan lancar sesuai dengan yang telah dijadwalkan, hal tersebut sesuai dengan jumlah prosentase dengan nilai rata-rata 90% setuju dari google form pendamping lansia. Kesimpulan bahwa tujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait pemanfaatan biji kelor yang digunakan sebagai pasta gigi herbal khusus untuk lansia kepada para pendamping lansia dapat tercapai.Kata kunci : Kesehatan gigi, Pasta gigi herbal, Biji kelor, Lansia
PEMBERDAYAAN ANGGOTA PKK KELURAHAN KAUMAN KOTA MALANG DALAM PEMBUATAN FACE MIST EKSTRAK PEGAGAN UNTUK LANSIA Ani Riani Hasana; Ida Ayu Preharsini Kusuma; Venny Kurnia Andika
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6421

Abstract

ABSTRAKKegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaaan di lapangan. Tanaman Pegagan (Centella asiatica) sering digunakan hanya sebagai penutup tanah, Pengkajian awal didapatkan kurangnya pengetahuan masyarakat kelurahan Kauman atas keberadaan dan manfaat pegagan ditandai dengan kurang optimal pengolahan pegagan dalam kosmetik dan obat kulit. Dengan mempertimbangkan potensi pegagan yang besar dalam segi kesehatan, program kepada masyarakat yang bertujuan pemberian edukasi mengenai manfaat pegagan, pengolahan dalam pembuatan face mist sebagai antioksidan dan pelembab kulit lansia. Adanya pemberdayaan terhadap anggota PKK diharapkan nantinya meningkatkan upaya pencegahan dalam mengatasi permasalahan kulit saat menjelang lansia. Maka peningkatan derajat kesehatan khususnya mengenai kulit saat menjelang lansia dapat teratasi dengan pemanfaatan pegagan (Centella asiatica), yang mempunyai manfaat sebagai antioksidan dan pelembab pada sediaan face mist pada kulit. Berkenaan dalam situasi pandemi maka pelaksanaan dilakukan dalam jaringan (daring) dengan menggunakan media zoom dan dilakukan evaluasi dengan metode pre-test dan post test. Hasil post test yang dilakukan dengan nilai rata-rata 83 dapat menjawab pertanyaan dengan benar jika dibandingkan dengan pre test dimana hanya nilai rata-rata 41. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan anggota PKK Kelurahan Kauman Kota Malang telah meningkat setelah dilakukannya pemberdayaan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Kata kunci: pegagan; face mist; Ibu PKK; lansia. ABSTRACTThis activity begins with an initial assessment of the situation in the field. The gotu kola plant (Centella asiatica) is often used only as a ground cover. The initial assessment found that there was a lack of knowledge of the people of the Kauman village on the benefits of gotu kola, which was marked by the less than optimal processing of gotu kola in cosmetics and skin medicine. Taking into account the great potential of gotu kola in terms of health, this program aimed at providing education about the benefits of gotu kola, processing in making face mist as an antioxidant and moisturizing the skin of the elderly. The existence of empowerment of PKK members is expected to increase prevention efforts in overcoming skin problems when approaching the elderly. So the improvement of health status, especially regarding the skin when approaching the elderly, can be overcome by the use of gotu kola (Centella asiatica), which has benefits as an antioxidant and moisturizer in face mist preparations on the skin. With regard to the pandemic situation, the implementation is carried out online (online) using zoom media and evaluation is carried out using pre-test and post-test methods. The results of the post test carried out with an average value of 83 can answer the questions correctly when compared to the pre test where only the average value is 41. This shows that the knowledge of PKK members in Kauman Village, Malang City has increased after empowerment through community service activities. to this society. Keywords: gotu kola plant; face mist; PKK members; elderly.
PEMBERDAYAAN ANGGOTA PKK DALAM PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA SEBAGAI ANTIOKSIDAN UNTUK PEMBUATAN LIPBALM DI KELURAHAN KAUMAN KOTA MALANG Ida Ayu Preharsini Kusuma; Ani Riani Hasana; Venny Kurnia Andika
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8214

Abstract

ABSTRAKAnggota PKK Kelurahan Kauman kota Malang merupakan kelompok ibu-ibu dengan rentang umur 31-59 tahun dan lebih dari 80% merupakan kelompok usia di atas 40 tahun yang sering mengalami dehidrasi terutama pada bibir. Kulit buah naga merupakan limbah hasil pertanian yang mengandung zat warna alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna merah yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan serta dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Kulit buah naga mengandung senyawa polifenol, betalain, antosianin, vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid, flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten, dan fitoalbumin. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan para anggota PKK dalam memanfaatkan limbah kulit buah naga untuk dijadikan produk kosmetik alami. Pelaksanaan kegiatan PkM dilakukan sebanyak 3 (tiga) tahapan. Tahap pertama adalah  sosialisasi mengenai “Manfaat Kulit Buah Naga bagi Kesehatan”, tahap kedua adalah sosialisasi mengenai “Cara Pembuatan Lipbalm dengan Memanfaatkan Kulit Buah Naga” dan tahap ketiga adalah praktek pembuatan lipbalm dengan memanfaatkan kulit buah naga, ditutup dengan kegiatan diskusi dan evaluasi. Nilai rata-rata hasil evaluasi peserta PkM adalah 90,56% menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan mengenai cara pembuatan lipbalm dari kulit buah naga dapat dipahami dengan baik oleh peserta dan mengindikasikan keberhasilan kegiatan PkM. Kata kunci: lipbalm; hylocereus polyrhizus; antioksidan; kulit buah naga merah. ABSTRACTPKK members in Kauman Village, Malang City are a group of mothers with an age range of 31-59 years and more than 80% are in the age group above 40 years who often experience dehydration, especially on the lips. Dragon fruit peel is agricultural waste which contains high anthocyanin natural dyes. Anthocyanin is a red dye that has the potential to be a natural colorant for food and can be used as an alternative to synthetic dyes that are safer for health. Dragon fruit peel contains polyphenolic compounds, betalains, anthocyanins, vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloids, terpenoids, flavonoids, thiamine, niacin, pyridoxine, cobalamin, phenolic, carotene, and phytoalbumin. This activity aims to increase the insight and skills of PKK members in utilizing dragon fruit peel waste to be used as natural cosmetic products. The implementation of PkM activities is carried out in 3 (three) stages. The first stage is the socialization of "The Benefits of Dragon Fruit Skin for Health", the second stage is the socialization of "How to Make Lipbalm by Utilizing Dragon Fruit Peel" and the third stage is the practice of making lipbalm using dragon fruit peel, closed with discussion and evaluation activities. The average value of the evaluation results of PkM participants is 90.56%, indicating that the information conveyed about how to make lipbalm from dragon fruit peels can be understood well by participants and indicates the success of PkM activities. Keywords: lipbalm; hylocereus polyrhizus; antioxidant; dragon fruit peel.
Pemberdayaan Kader Pkk Posyandu Lansia dalam Pengenalan dan Pembuatan Minuman Kesehatan Wedang Uwuh untuk Meningkatkan Kesehatan di Kelurahan Kauman Kota Malang Luluk Anisyah; Venny Kurnia Andika; Lela Veronika Tindaon
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.7034

Abstract

ABSTRAKAdanya radikal bebas dalam tubuh yang meningkat akan dapat menyebabkan kerusakan sel sehingga dapat menyebabkan timbulnya suatu penyakit, antara lain penyakit degenerative. Solusi untuk pencegahannya adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh dengan salah satu cara yaitu mengkonsumsi bahan tanaman herbal yang kaya akan antioksidan, mudah didapat, dan murah harganya. Salah satu minuman kesehatan khas Indonesia yang berasal dari tanaman herbal yang mempunyai khasiat antioksidan adalah wedang uwuh. Kandungan antioksidan serta antivirus dalam wedang uwuh dapat berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan tubuh, pencegahan dan meminimalkan salah satunya terhadap penyakit degenerative. Pemberdayaan kader PKK Posyandu lansia di Kelurahan Kauman Kota Malang dalam pemanfaatan pembuatan wedang uwuh sebagai bahan pembuatan minuman kesehatan di masa pandemi covid 19 sehingga dengan adanya pemberian edukasi tentang manfaat minuman kesehatan wedang uwuh pada kader PKK melalui pemberian edukasi secara luring akan didapatkan tubuh dan imunitas yang sehat, serta dapat terjadi peningkatan pengetahuan terhadap manfaat dan khasiat wedang uwuh. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kepada anggota PKK meliputi 3 kegiatan antara lain: Tahap persiapan: Melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan sediaan minuman kesehatan wedang uwuh; Tahap pelaksanaan: Memberikan edukasi kesehatan dan pelatihan terkait manfaat, cara penyajian, dan pembuatan minuman kesehatan wedang uwuh; Tahap evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil dari dilakukannya pengabdian adalah dapat berjalan baik dan lancar sesuai dengan yang telah dijadwalkan, hal tersebut sesuai dengan jumlah prosentase dengan nilai rata-rata untuk peningkatan pengetahuan terkait fungsi sistem organ pada lansia 81,25%; Peningkatan pengetahuan terhadap manfaat dan khasiat wedang uwuh bunga telang 75% dan pelatihan cara pembuatan sediaan minuman kesehatan wedang uwuh bunga telang 34,37% sangat setuju dan 65,63% setuju untuk dilakukan pelatihan. Kesimpulan bahwa tujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait peningkatan pengetahuan terkait fungsi sistem organ pada lansia, Peningkatan pengetahuan terhadap manfaat dan khasiat wedang uwuh bunga telang, dan pelatihan cara pembuatan sediaan minuman kesehatan wedang uwuh bunga telang kepada para kader PKK dapat tercapai.Kata Kunci: Minuman Kesehatan, Wedang uwuh, Antioksidan, Penyakit DegeneratifABSTRACTThe presence of free radicals in the body increases will be able to cause cell damage so that it can cause disease, including degenerative diseases. The solution for prevention is to increase the body's immunity in one way, namely by consuming herbal plant materials that are rich in antioxidants, easy to obtain, and cheap in price. One of the typical Indonesian health drinks derived from herbal plants that have antioxidant properties is wedang uwuh. The antioxidant and antiviral content in wedang uwuh can be efficacious for improving body health, and preventing and minimizing of them degenerative diseases. Empowerment of elderly PKK Posyandu cadres in Kauman Village, Malang City in the use of making wedang uwuh as an ingredient for making health drinks during the covid 19 pandemic so that by providing education about the benefits of health drinks wedang uwuh to PKK cadres through offline education, they will get a strong body and immunity. healthy, and there can be an increase in knowledge of the benefits and efficacy of wedang uwuh. The implementation method used in community service to PKK members includes 3 activities, including Preparation stage: approaching, and preparing materials and tools used for the manufacture of wedang uwuh health drink preparations; Implementation stage: providing health education and training related to the benefits, how to serve, and manufacture of the wedang uwuh health drink; The evaluation stage is carried out using a questionnaire sheet. The results of the service are that it can run well and smoothly according to what has been scheduled, this is in accordance with the number of percentages with the average value for increasing knowledge related to organ system functions in the elderly 81,25%; Increased knowledge of the benefits and efficacy of wedang uwuh flower telang 75% and training on how to make a health drink preparation of wedang uwuh flower telang 34,37% strongly agree and 65,63% agree to conduct training. The conclusion is that the purpose of increasing knowledge related to increasing knowledge related to organ system functions in the elderly, increasing knowledge of the benefits and efficacy of wedang uwuh bunga telang, and training on how to make preparations of wedang uwuh flower telang health drink to PKK cadres can be achieved.Keywords: Health Drink, Wedang uwuh, Antioxidant, Degenerative Disease
PEMBERDAYAAN ANGGOTA PKK DALAM PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA PEMBUATAN BATH BOMB DI KELURAHAN KAUMAN KOTA MALANG Venny Kurnia Andika; Sugiyanto Sugiyanto
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13190

Abstract

ABSTRAKBath salt merupakan garam yang dapat larut dalam air dan mampu mengurangi efek kerut pada kulit akibat berendam dalam waktu yang lama. Salah satu bentuk bath salt adalah bath bomb. Keunikan bath bomb terletak pada reaksi fizzing yang dihasilkan saat bath bomb dimasukkan ke dalam air. Reaksi antara asam sitrat dan sodium bikarbonat membentuk gelembung gas CO2 dan menebarkan aroma (fragrance) yang bersifat menenangkan sehingga menyebabkan bath bomb membentuk fenomena letusan gelembung-gelembung saat dimasukkan ke dalam air. Bath bomb memberi manfaat bagi kesehatan tubuh seperti menghilangkan stres dan membuat tubuh lebih relaks saat berendam. Aroma essential oil yang terkandung dalam bath bomb dapat membantu meregangkan otot-otot yang tegang dan dapat mengurangi stres serta dapat mencerahkan kulit, melembutkan dan melembabkan, memberi aroma wangi serta merevitalisasi tubuh pada masa stres. Pemberdayaan para anggota PKK Kelurahan Kauman kota Malang dalam pembuatan bath bomb bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para anggota PKK mengenai manfaat dan cara formulasi bath bomb dengan memanfaatkan limbah kulit buah naga untuk dijadikan sebagai pewarna alami. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap. Tahap pertama berupa pemaparan tentang manfaat garam mandi bagi kesehatan, tahap yang kedua adalah edukasi tentang cara pembuatan bath bomb dengan memanfaatkan kulit buah naga sebagai pewarna alami dan tahapan ketiga adalah praktek pembuatan bath bomb dan evaluasi. Keberhasilan program PkM dapat dilihat dari hasil evaluasi dimana peningkatan pemahaman peserta ditunjukkan dengan perbedaan nilai antara pretest (61,74) dan post test (90,87) dan peserta dikategorikan terampil dengan skor rata-rata keterampilan peserta adalah 26,95. Kata kunci: bath bomb; Hylocereus polyrhizus; pewarna alami; kulit buah naga merah. ABSTRACTBath salt is a salt that must be dissolved in water and can reduce the effect of wrinkles on the skin due to soaking for a long time. One form of bath salt is a bath bomb. The uniqueness of bath bombs lies in the fizzing reaction produced when the bath bomb is placed in water. The reaction between citric acid and sodium bicarbonate forms CO2 gas bubbles and emits a soothing fragrance that causes bath bombs to form bubbles when placed in water. Bath bombs benefit the body's health, such as eliminating stress and making the body more relaxed when bathing. The essential oil scent in the bath bomb help to strengthen the muscles that are stiff and reduce stress also brighten and soften skin, and the scent could help to revitalize body during stress. Promotion for PKK members in the Kauman city of Malang in the manufacture of bath bombs aimed at increasing the knowledge and skills of PKK members about the benefits and ways of formulating bath bombs by utilizing the waste skin of fruit that has been used as a natural dye. This activities was implemented in 3 (three) stages. The first step is to describe the benefits of bath salt for health, the second step is education about how to make bath bombs using fruit skin as a dye, and the third step is the practice of making bath bombs and evaluation. The results of the PkM program should be seen from the evaluation results where the increase in understanding of the participants is shown by the difference in values between the pretest (61.74) and the post test (90.87) and the participants are categorized as skilled with an average score of 26.95. Keywords: bath bomb; Hylocereus polyrhizus; natural dye; dragon fruit peel.
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Venny Kurnia Andika
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4287

Abstract

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan jenis buah tropis yang mudah ditemukan di Indonesia. Buah naga merah kaya akan manfaat terutama bagi kesehatan karena mengandung flavonoid, fenolik dan alkaloid. Kulit buah naga yang terdiri dari 30-35% bagian buah seringkali dibuang sebagai sampah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit buah naga merah kaya akan antosianin yaitu pigmen merah alami  yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan diduga berkorelasi dengan aktivitas senyawa sitotoksik yang berpotensi sebagai sediaan herbal dan tidak menutup kemungkinan dapat menjadi obat antikanker. Suatu senyawa yang memiliki aktivitas antitumor dan antikanker berkorelasi dengan tingginya kandungan toksik dalam senyawa tersebut. Pengujian dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) untuk mengetahui nilai LD50  dan nilai mortalitas larva Artemia salina yang diujikan pada sampel. Penelitian dilakukan dengan menguji ekstrak etanol kulit buah naga pada larva Artemia salina dengan 11 tingkatan konsentrasi (1,9 ppm, 3,9 ppm, 7,8 ppm, 15,6 ppm, 31,25 ppm, 62,5 ppm, 125 ppm, 250 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm) selama 24 jam. Hasil pengujian dilanjutkan dengan menghitung jumlah persentase kematian (mortalitas) larva uji. Analisis probit dilakukan untuk menentukan nilai LC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah naga merah bersifat toksik dengan nilai LC50 sebesar 45,46117684 µg/mL.
Efektivitas Penggunaan Home Care Jamu Kombinasi Bawang Putih Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dan Tekanan Darah Pada Penderita Hiperkolesterol dan Hipertensi Luluk Anisyah; Venny Kurnia Andika
Media Farmasi Vol 19 No 2 (2023): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Poltekkes kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v19i2.115

Abstract

Effectiveness of Using Home Care Herbal Medicine Combination of Garlic in Reducing Cholesterol Levels and Blood Pressure in Hypercholesterol and Hypertension Sufferers This garlic combination herbal medicine contains antioxidants and alkaloids which are efficacious for lowering cholesterol levels and blood pressure. This research aims to determine the effectiveness of using a combination of garlic herbal medicine to reduce cholesterol levels and blood pressure. Cross-sectional research methodology with a one-group pre-test post-test design. The total number of respondents in the study was 42 sufferers, and these sufferers would have their cholesterol and blood pressure levels checked at weeks 1 and 4. The results of data analysis for the herbal medicine group using the Paired T-Test resulted in pre-systolic levels of 150.19 ± 22.37 mmHg; Post systolic 138.05±18.41mmHg; pre-diastolic level of 88.90±13.30 mmHg; Post diastolic 83.33±9.13 mmHg; pre cholesterol level 192.24 ± 47.27 mg/dL and post 179.90 ± 32.28 mg/dL; This means that there is a significant influence on the use of herbal medicine, while the systolic level in the pre-medication group was 148.33 ± 19.82 mmHg; pos 140.14±19.81 mph; means showing a significant influence on drug use; pre-diastolic level 84.29±12.83 mmHg; post 81.90±9.72 mmHg; pre-cholesterol level 189.95±51.36 mg/dL; post 183.19±35.10 mg/dL; This means that it shows a less significant influence between cholesterol and diastolic levels on drug use. The conclusion was that the use of herbal medicine therapy for systolic, diastolic, and cholesterol in the herbal medicine group was more effective therapy compared to the drug group.  ABSTRAK Jamu kombinasi bawang putih  mengandung antioksidan dan alkaloid yang berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan jamu kombinasi bawang putih terhadap penurunan kadar kolesterol dan tekanan darah. Metode penelitian cross sectional dengan rancangan one group pre-test post-test design. Total responden dalam penelitian 42 penderita, dimana penderita tersebut akan di cek kadar kolesterol dan tekanan darahnya pada minggu ke 1, dan ke 4. Data tekanan darah rata kelompok menghasilkan nilai sistolik pre  150,19±22,37 mmHg ; Sistolik post 138,05±18,41mmHg ; kadar diastolik pre 88,90±13,30 mmHg ; Diastolik post 83,33±9,13 mmHg ; kadar kolesterol pre 192,24±47,27mg/dL dan post 179,90±32,28 mg/dL; Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (p<0,05)  terhadap penggunaan jamu, sedangkan kadar sistolik pada kelompok obat pre 148,33±19,82 mmHg ; post 140,14±19,81 mmHg ; berarti menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan obat ; kadar diastolik pre 84,29±12,83 mmHg ; post 81,90±9,72 mmHg ; kadar kolesterol pre 189,95±51,36 mg/dL ; post 183,19±35,10 mg/dL ; berarti menunjukkan pengaruh yang kurang signifikan (p>0,05) antara kadar kolesterol dan diastolik pada penggunaan obat. Kesimpulan bahwa penggunaan terapi jamu pada sistolik, diastolik, dan kolesterol pada kelompok jamu merupakan terapi yang lebih efektif dibandingkan dengan kelompok obat.
Pemberdayaan Lansia Penderita Penyakit Hipertensi Serta Hiperkolesterol Melalui Edukasi Pengetahuan Secara Home Care di Malang Raya Luluk Anisyah; Venny Kurnia Andika
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.10922

Abstract

ABSTRAK  Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Malang Raya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait penyakit, bahaya, resiko, cara pencegahan dari hipertensi dan hiperkolesterol, meningkatkan pengetahuan terkait manfaat, khasiat dari terapi komplementer jamu tradisional ”x” melalui pemberian edukasi secara home care serta cek kesehatan rutin, agar meminimalisir terjadinya komplikasi pada tubuh sehingga Kesehatan lansia dapat terjaga. Masyarakat lansia pengguna jamu”x” tersebut berjumlah 21 orang. Penggunaan obat tradisional sebagai bagian dari pengobatan hiperkolesterol dan hipertensi yang semakin meningkat. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah harga yang murah,  disamping itu efek samping yang ditimbulkan dianggap lebih sedikit. Bawang putih merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk menurunkan kolesterol atau hipolipidemik, serta dapat mengurangi terjadinya pengerasan pada pembuluh darah. Komponen jamu “x” selain bawang putih juga terdapat bahan yang lainnya, dimana manfaatnya adalah sebagai antioksidan dan mempunyai manfaat dapat meminimalisir penyakit degenerative terutama hipertensi. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kepada lansia penderita penyakit hipertensi dan hiperkolesterol meliputi 3 kegiatan antara lain: Tahap persiapan: melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pemberian edukasi dan cek kesehatan; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan dan melakukan cek kesehatan; Tahap evaluasi dilakukan dengan menggunakan ceklist Pre-Post Test terhadap meningkatkan pengetahuan terkait penyakit, bahaya, resiko, cara pencegahan dari hipertensi dan hiperkolesterol  serta juga meningkatkan pengetahuan terkait manfaat, khasiat dari terapi komplementer jamu tradisional”x” untuk menjaga agar meminimalisir terjadinya  komplikasi pada tubuh. Hasil pre-test edukasi pengetahuan 63,08% dan post-test edukasi sebesar 88,08%; evaluasi tekanan darah pre sebesar 150,19/88,90 mmHg, sedangkan post nya 138,05/83,33 mmHg; evaluasi kolesterol pre sebesar 192,24 dan post sebesar 179,90. Kesimpulan bahwa untuk peningkatan tingkat pengetahuan kepada lansia dapat tercapai sehingga untuk kadar tekanan darah dan kolesterol dapat tercapai pula. Kata Kunci : Home care, Hiperkolesterol, Hipertensi, JamuABSTRACT The community service carried out in Malang Raya aims to increase knowledge regarding diseases, dangers, risks, how to prevent hypertension and hypercholesterolemia, increase knowledge regarding the benefits, efficacy of traditional herbal "x" complementary therapy through providing home care education and routine health checks , in order to minimize the occurrence of complications in the body so that the health of the elderly can be maintained. There are 21 elderly people who use herbal medicine "x". The use of traditional medicine as part of the treatment of hypercholesterolemia and hypertension is increasing. One of the contributing factors is the low price, besides that the side effects are considered to be less. Garlic is a medicinal plant that can be used to lower cholesterol or hypolipidemic, and can reduce hardening of the arteries. The "x" herbal component apart from garlic also contains other ingredients, which are beneficial as antioxidants and have the benefit of minimizing degenerative diseases, especially hypertension. The implementation method used in community service for elderly people with hypertension and hypercholesterolemia includes 3 activities, including: Preparatory stage: making an approach, preparing materials and tools used for providing education and health checks; Implementation phase: providing health education and conducting health checks; The evaluation phase is carried out by using the Pre-Post Test checklist to increase knowledge regarding diseases, dangers, risks, how to prevent hypertension and hypercholesterolemia and also increase knowledge regarding the benefits, efficacy of traditional herbal "x" complementary therapy to keep minimizing the occurrence of complications in the body . The results of the knowledge education pre-test were 63.08% and the educational post-test were 88.08%; the pre blood pressure evaluation was 150.19/88.90 mmHg, while the post was 138.05/83.33 mmHg; pre cholesterol evaluation of 192.24 and post of 179.90. The conclusion is that increasing the level of knowledge of the elderly can be achieved so that blood pressure and cholesterol levels can also be achieved. Keywords : Home care, Hypercholesterol, Hypertension, Herbal medicine
Empowering Kauman Community Members in Malang City through Dragon Fruit Peel Cookie Making Andika, Venny Kurnia; Sawu dan Yushinta Elsa Valina, Sirilus Deodatus; Valina, Yushinta Elsa
Journal of Community Practice and Social Welfare Vol. 4 No. 2 (2024): Journal of Community Practice and Social Welfare
Publisher : LPPM Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cookies are calorie-dense snacks made from flour with low dietary fiber content due to the addition of sugar, fat, and eggs, making them less beneficial for health if consumed continuously. Nowadays, there is a need for innovation in providing functional food in the form of healthy and safe cookies for individuals with health issues. Dragon fruit peel is rich in antioxidants and contains high dietary fiber due to its pectin content, along with being a source of several beneficial minerals and vitamins, making it a suitable ingredient for making cookies. This empowerment activity aims to enhance the knowledge of PKK members regarding the production of functional food in the form of dragon fruit peel cookies. The activity consists of 3 (three) stages. The first stage involves an explanation of functional food cookies made from dragon fruit peel, the second stage focuses on the process of making healthy dragon fruit peel cookies, and the third stage entails practical cookie-making using dragon fruit peel. Evaluation is conducted by administering pretests and post-tests. Based on the evaluation results, the pretest score (average=61.16) increased by 53.55% after the post-test (average=93.91). This indicates that the information provided regarding the production of dragon fruit peel cookies was well understood by the participants and suggests the success of the conducted empowerment activity.
Enhancing the Knowledge of Elderly Posyandu Cadres in Sukoharjo Village, Malang City Through Aromatherapy Telon Oil Making Training Andika, Venny Kurnia; Sugiyanto, Sugiyanto; Agustina, Yolanda
Journal of Community Practice and Social Welfare Vol. 4 No. 2 (2024): Journal of Community Practice and Social Welfare
Publisher : LPPM Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elderly individuals experience natural aging, which is associated with frailty syndrome. The prevalence of frailty syndrome ranges from 7% in those over 65 years old to 30% in those over 80 years old. Around 35% of the global elderly population and 50% of elderly individuals in Indonesia report sleep quality issues. One non-pharmacological therapy that can be applied to elderly individuals with sleep difficulties is aromatherapy using essential oils. The aim of this community service activity is to enhance the knowledge and skills of Posyandu cadres in Sukoharjo Village, Malang City, regarding the benefits of essential oils and the process of making aromatherapy telon oil. The method used in this activity includes providing information on essential oils and the process of creating aromatherapy telon oil, followed by a practical session on making lavender-based aromatherapy telon oil for Posyandu cadres. The community service activity is conducted in three stages: the first stage involves a presentation on the health benefits of essential oils, the second stage focuses on the process of making aromatherapy telon oil, and the third stage includes a hands-on practice session followed by an evaluation of the participants' knowledge. The evaluation results show a 64.65% increase in the participants’ knowledge, based on pretest and post-test scores. This improvement indicates that the information regarding the health benefits of essential oils and the method for making aromatherapy telon oil is well understood by the Posyandu cadres.