Latar Belakang: Lost to follow-up (LTFU) pada pasien HIV/AIDS menyebabkan berhentinya terapi dan meningkatkan risiko kematian.Lost to follow up dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,seperti karateristik pasien , usia , pekerjaan, stadium klinis, keterjangkauan klinik VCT, efek samping obat, tingkat pengetahuan , dukungan sosial dan penyebab yang lainnya.Lost to follow up menjadi penghalang utama untuk mencapai manfaat klinis dan kesehatan masyarakat dari obat Antiretroviral (ARV).Untuk meningkatkan tingkat retensi dalam program ARV, perlu diambil langkah langkah yang berfokus pada kesadaran masyarakat, pendidikan, dukungan sosial, ketersediaan pelayanan dan pemantauan.Tujuan: Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan seorang ODHIV tidak melanjutkan pengobatan ARV atau lost to folow up ARV. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif: fenomenologi dengan jumlah partisipan kunci sebanyak 5 orang pasien HIV/AIDS yang menghentikan pengobatan ARV yang sebelumnya sudah pernah mengkonsumsinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara,observasi dan studi dokumentasi. Hasil: Terdapat enam tema: 1) Pengalaman diagnosa dan reaksi emosional, 2) Dukungan dan pendampingan, 3) Pengetahuan dan pemahaman tentang ARV, 4) Tantangan dalam penggunaan ARV, 5) Keinginan untuk melanjutkan pengobatan dan 6) Dukungan dan informasi tambahan. Diskusi: Edukasi yang berkelanjutan,dukungan dari keluarga dan komunitas,serta pengalaman positif dengan tenaga kesehatan adalah kunci untuk memastikan pasien HIV/AIDS tetap termotivasi dan patuh dalam menjalani terapi ARV untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.