Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Determinan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Klampok 2 Kabupaten Banjarnegara Pelangi Jiwa Aobama; Dedy Purwito
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2020: JKM EDISI KHUSUS SEPTEMBER 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v0i0.5566

Abstract

Objective:to find out the determinants of stunting in the working area of Puskesmas (Public Health Care Center) of Klampok 2 in Banjarnegara Regency.Method: this was quantitative research with a case-control approach. There were 90 respondents as the samples of this research who were taken using a cluster sampling technique. The instruments of this research were questionnaires and the statistical tests were Chi-square and logistic regression tests.Results: There was no correlation between mothers' nutrition status during pregnancy and stunting (p-value 0.079). But, there was correlation between mothers education level (p-value 0.019), mothers knowledge level (p-value 0.016), breastfeeding (p-value 0.009), complementary foods (p-value 0.020), disease infection (p-value 0.002), family economy(p-value 0,017 ), family environment(p-value 0.011) and stunting. The most affecting factor was breastfeeding.Conclusion: Babies at the age of 0-6 months only need breast milk to fulfill their need for nutrition, therefore it should be the mothers' concern to provide breast milk so their baby will not experience stunting.
Persepsi tenaga kesehatan tentang praktek kolaboratif di puskesmas bojong kabupaten purbalingga Karisma Nur Insani; Dedy Purwito
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2020: JKM EDISI KHUSUS SEPTEMBER 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v0i0.5653

Abstract

Objective: to identify the perception of health workers about collaborative practices in the Bojong Primary Health Care in Purbalingga Regency. .Methods: This article is a qualitative study with a phenomenological approach. used the Snowball technique (Non probably sampling). Data collection using interviews with 9 participants consisting of 6 key informants and 3 general informants with the characteristics of the age of the informant is more than 30 years. working time is more than the same as 5 years.Results: This study shows there were various perceptions of health workers about collaborative practices at the Bojong Primary Health Care in Purbalingga District. The researcher divides into 6 themes which include interprofessional relations, effective communication, the role of leaders, lack of human resources, changing roles, and workload.Conclusion: Health workers agree that collaborative practice is closely related to interpersonal relationships between health workers. Supporting factors in collaborative practice are effective communication, and the role of the leader. Then the inhibiting factors of collaborative practice are lack of human resources, changing roles and workload.
Senam Prolanis Dm Dan Jalan Kaki Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Millitus Tipe II Di Klinik UMP Purwokerto Agus Sutiono; Dedy Purwito
Adi Husada Nursing Journal Vol 6 No 2 (2020): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v6i2.170

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degenerative kronik. Prevalensi penderita terus meningkat tiap tahunnya, salah satu terapi non-farmakologi adalah olah raga seperti senam prolanis DM serta jalan kaki untuk menurunkan kadar gula darah melalui peningkatan pemakaian glukos oleh otot tubuh saat latihan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahu pengaruh efektivitas senam prolanis DM dan jalan terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe II. Metode penelitian ini mengunakan metode Quasi experiment menggunakan pre- post with two group design. Populasi penelitian adalah berjumlah 92 penderita DM tipe II dengan sampel sebanyak 82 orang. Pengumpulan data mengunakan Glukometer (Auto check blood glucose monitor). Analisa statistik menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan nilai p = 0.002, senam prolanis DM artinya ada pengaruh signifikan terhadap penurunan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II. Sedangkan jalan kaki menunjukan nilai p-value = 0.001, dari uji statistis Wilcoxon Signed Rank Test di dapatkan hasil korelasi Z = 7.866, artinya ada pengaruh kuat senam prolanis DM dan jalan kaki terhadap penurunan kadar gula darah pasien diabetes milutus tipe II. Kegiatan olah raga yang teratur, terukur dan benar dapat di pertimbangkan sebagai terapi non-farmakologi bagi penderita diabetes mellitus tipe II untuk menurunkan kadar gula darah. Kata kunci : Senam prolanis (DM), jalan kaki, kadar gula darah
EDUKASI PENGETAHUAN HIPERTENSI DAN PENATALAKSANAAN WARGA AISYIAH DESA KARANG TALUN KIDUL Nur Isnaini; Dedy Purwito
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.517 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan resiko utama bagi berkembangnya penyakit jantung dan berbagai penyakit kardiovaskuler yang sering terjadi pada usia diatas 55 tahun, jika tidak dilakukan penanganan yang benar akan menimbulkan beberapa masalah diantaranya pecahnya pembuluh darah atau penyempitan. Tujuan kegiatan ini adalah agar mengenal tanda dan gejala serta memahami penatalaksanaan dan perawatan orang dengan hipertensi. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran tekanan darah pada peserta penyuluhan serta memberikan penyuluhan menggunakan media LCD dan pemberian leflet. Hasil didapatkan total peserta adalah perempuan sejumlah 63 orang. Terbanyak berada pada rentang usia 51-70 tahun yaitu 50 orang. Hasil pengukuran TD terbanyak berada pada pra Hipertensi sebanyak 25 orang. Tingkat pengetahuan sebelum diberikan edukasi terbanyak berada pada level pengetahuan rendah 63.49% sedangkan tingkat pengetahuan setelah diberikan edukasi terbanyak berada pada level pengetahuan tinggi sebanyak 47.61%. Nilaip=<0,05. Kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan sebelum dan setelah diberikan edukasi.
Primary Health Care Services During Pandemic Hijriyati Nurfaiza; Dedy Purwito
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 3 (2022): Proceedings of the 3rd International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v3i.626

Abstract

The COVID-19 in early 2020 greatly impacted to the health care system, forced patients to change their use of health services during the pandemic. Indonesia Primary health care (Puskesmas) is the frontline in health development including health services. In order to services provide and adopt the situation and response to the pandemic, there are several changes to anticipate the potential for a resurgence of cases. Objective of this study was to find out the Puseksmas services. A qualitative research with phenomenological methods carried out using interviews, observation, FGD, and documentation. Data reduction, data display, and verification as well as drawing conclusions made for analyze the phenomena. The study results have obtained four themes; 1) digital health care services, 2) Health Protocol Requirement, 3) The Task Force, 4) Herd Community Effort. Puskesmas should continue the services and make an innovative for health care services to the individual and community.
Community Preparadness For Earthquake Natural Disasters on Empirical Study Mar’atus Solikhah; Dedy Purwito
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 5 (2024): Proceedings of the 4th International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v5i.978

Abstract

Background: Indonesia is in a region prone to natural disasters, including earthquakes. Earthquakes often result in loss of life and property damage. One of the main factors contributing to a high casualty rate is the lack of knowledge, attitude, and behavior toward disasters and insufficient preparedness to anticipate such events. Method: A quantitative correlation study used a cross-sectional approach. The sample was selected using stratified random sampling, resulting in 16 samples from each educational level (elementary, junior high, high school, and university), totaling 64 respondents. Data analysis was conducted using the Chi-Square test. Results: The characteristics of the respondents of the gender, the most common are men 56.3%, the most common age group is in the 36-45 years old range 45.3%, then in the occupational group the most common are housewives with 26.6%. The study found that the majority of the community had sufficient knowledge (p-value 0.001), good attitudes (p-value 0.029), and sufficient behavior (p-value 0.001) towards earthquake preparedness. This indicates a significant relationship between the level of knowledge, attitude, and behavior with preparedness for earthquake natural disasters. Conclusion: Knowledge level, attitude, and behavior influence community preparedness for natural disasters, including earthquakes.
Faktor-Faktor Kejadian Hipertensi Pada Remaja di MAN 1 Banyumas Putri Irma Septiani; Dedy Purwito
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 6 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10652704

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang berkontribusi untuk setidaknya 45% kematian akibat penyakit jantung, dan 51% kematian disebabkan oleh stroke. Remaja dengan tekanan darah tinggi memiliki resiko tinggi menjadi hipertensi saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kejadian apa saja yang berhubungan dengan hipertensi pada remaja. Metode: Desain penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 279 orang yang dipilih dengan teknik sistem random sampling. Data penelitian diambil melalui penyebaran kuesioner, pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan serta tinggi badan. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi- Square menggunakan IBM SPSS dengan α<0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden berusia 17 tahun (53%). Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan antara genitik (p=0,00; r=0,524) dan stress (p= 0,00; r= -0,11). Sedangkan jenis kelamin (p= 0,11), IMT (p= 0,15), merokok (p= 0,34), ekonomi (p= 0,15), dan aktivitas fisik (p= 0,81). Tidak terdapat hubungan antara hipertensi dengan remaja. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas hipertensi pada remaja masuk dalam kategori normal, dan faktor yang paling berhubungan adalah genetik dan tingkat stres. Adapun faktor-faktor yang tidak memliki hubungan dengan kejadian hipertensi pada remaja diantaranya IMT (Indeks Masa Tubuh), merokok, ekonomi, dan aktivitas fisik. Saran: Bagi remaja senantiasa aktif mengikuti pemeriksaan tekanan darah secara rutin, serta meningkatkan pengetahuan mengenai hipertensi melalui kegiatan Kesehatan di Sekolah maupun di Masyarakat.
Faktor Personal, Perilaku, Lingkungan dan Perilaku Diet Mahasiswa Retvika Vallentina Saputri; Dedy Purwito
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 6 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10652884

Abstract

Background: During adolescence, there are changes in lifestyle and diet that can affect nutritional status problems such as obesity and psychosocial problems such as dissatisfaction with body shape. Teenagers who experience this tend to go on a diet. There are several factors related to dietary behavior by adolescents, such as personal factors (level of nutritional knowledge), behavioral factors (self-efficacy, food preparation), and environmental factors (friends of the same age). Objective: To determine the correlation between personal (knowledge of nutrition), behavior (self-efficacy, food preparation), and environmental (peers) factors with the dietary behavior of undergraduate nursing students. Methods: This was quantitative research with a correlation description with a cross- sectional study approach. Sampling used proportional allocation method with 251 students in semesters 1, 2, and 3 of the undergraduate Nursing study program. The research instrument used a Google Form questionnaire.Results: The results of the study showed that the majority of respondents were female and 19 years old. Most of the respondents carried out dieting behavior for reasons because they were dissatisfied with their body shape. The results of the Chi-Square test obtained a p- value of 0.001 (0.05) which indicated a correlation between nutritional knowledge, self- efficacy, food preparation, peers, and dietary behavior.Conclusion: Personal factors (level of knowledge of nutrition), Behavior factors (self- efficacy, food preparation), and Environmental factors (peers) are factors that influence adolescents in carrying out their dietary behavior.
Status Gizi Pola Makan, Pola Menstruasi dan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Linda Alfianingsih; Dedy Purwito
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 6 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10646142

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa dimana pada masa ini terjadi beberapa masalah kesehatan salah satunya adalah anemia. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan remaja mengalami anemia salah satunya adalah status gizi, pola makan dan pola menstruasi. Tujuan: Mengetahui hubungan antara status gizi pola makan siklus menstruasi dan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di MAN 1 Banyumas. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain analitik observasional dan dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah siswi putri yang berjumlah 86 yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Spearman Rank. Hasil Penelitian: Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Banyumas dimana didapatkan hasil prevalensi anemia pada remaja putri sebesar (62,8%), status gizi sebagian besar berkategori kurus sebesar (60,5%), kemudian pola makan dalam kategori buruk sebesar (62,8%), siklus menstruasinya dengan kategori teratur sebesar (58,1%), dan lama menstruasi dengan kategori panjang sebesar (50%). Kesimpulan: Ada hubungan yang sangat signifikan antara status gizi, pola makan, siklus menstruasi dan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di MAN 1 Banyumas dimana semakin kurus status gizi, semakin buruk pola makan, semakin teratur siklus menstruasi dan semakin panjang lama menstruasi maka semakin tinggi peluang terkena anemia dengan p value 0,000 (p<0,05).