Minuman fungsional Seroja merupakan minuman herbal yang telah diformulasikan dengan rasio serai:rosella:jahe 1:2:1. Akan tetapi, untuk lebih dapat diminati diperlukan penambahan pemanis terutama yang berpotensi meningkatkan efek fungsionalnya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh jenis pemanis terhadap karakteristik fisikokimia dan sensori minuman fungsional berbasis serai (Cymbopogon citratus), rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.), dan jahe (Zingiber officinale Rosc.) atau Seroja. Penelitian ini menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang tersusun atas 5 taraf perlakuan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penambahan pemanis: sukrosa, madu kelulut, stevia dan madu komersial, serta kontrol tanpa pemanis dengan 5 replikasi. Parameter penelitian meliputi warna, pH, TPT, antioksidan, fenol dan anti α-amilase. Parameter sensori akan dilakukan dengan menggunakan uji deskriptif skoring (Skoring Test) dan data yang diperoleh dianalisis dengan metode Kruskall Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai jenis pemanis pada minuman fungsional Seroja mempengaruhi karakteristik fisikokimia (pH, TPT, warna L*, a*, b*, antioksidan, fenol, anti α-amilase) dan karakteristik sensori (warna, rasa, kesukaan keseluruhan), namun berpengaruh tidak nyata terhadap sensori tekstur dan aroma. Aplikasi penambahan jenis pemanis madu kelulut pada minuman fungsional Seroja memiliki efek fungsional terbaik, yaitu aktivitas antioksidan 81,16% dan aktivitas anti α-Amilase 29,70%.