Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPACT OF CONVERTING AGRICULTURAL LAND INTO AN OIL AND GAS MINING AREA IN GAYAM DISTRICT, BOJONEGORO REGENCY Tria Mei Hidayati; Hamidah Hendrarini; Dona Wahyuning Laily
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology (IJSET) Vol. 3 No. 4 (2024): MARCH
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v3i4.412

Abstract

Bojonegoro Regency has the nickname "Food and Energy Granary", is one of the districts that participates in oil and gas exploitation projects, especially those managed by PT Exxon Mobile Cepu Limited (EMCL). The discovery of oil sources in Gayam District resulted in the conversion of agricultural land into the oil and gas industry. The majority of the people earn their living as farmers with a low average education level. The existence of the oil and gas industry causes agricultural land to experience significant decline and this has a changing impact on the social and economic life of the community around the location. This research aims to analyze the factors that influence the conversion of agricultural land and analyze the socio-economic impact of carrying out land conversion activities for the people of Gayam District. This research uses multiple linear regression methods to analyze influencing factors and descriptive qualitative methods are used to analyze the impact of land conversion. The results of this research show that the factors that influence land conversion are policy factors, land coverage, land area and farming experience. Meanwhile, factors that do not influence are education, farmer's age, number of family dependents and crop harvest age. The social impact felt by society is the emergence of inequality in social strata and a shift in the workforce, where the farming profession is decreasing. Viewed from an economic perspective, it shows that the cost of living is increasing, although some people have experienced a decrease in income, but quite a few people have seen their income increase. Existing policies need to be further improved to protect the welfare of local farmers.
Alternatif Penguatan Gizi Masyarakat melalui Pelatihan Hidroponik dengan Pemanfaatan Botol Bekas pada Siswa Sekolah Dasar Desa Pohsangit Tengah Kecamatan Wonomerto Noor Rizkiyah; Siti Winarsih; Tria Mei Hidayati; Irma Tiara Ekayasah; Mohammad Rizqy
INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.316 KB) | DOI: 10.56855/income.v1i2.102

Abstract

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir sehingga mengakibatkan gangguan pada tahap pertumbuhan anak. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo angka stunting di Probolinggo tahun 2013 mencapai 49,9%, hal ini dikarenakan rendahnya akses terhadap makanan bergizi di Kabupaten Probolinggo. Upaya dalam menanggulabgi peningkatan angka stunting adalah dengan perbaikan gizi yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan untuk ditanami berbagai macam tanaman. Hidroponik adalah salah satu inovasi sekaligus alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan produktivitas tanaman di pekarangan sempit. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, tanaman yang dihasilkan dari sistem hidroponik memiliki kualitas yang lebih baik karena tidak banyak memenggunakan bahan kimia. Melalui pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada anak – anak mengenai bagaimana menerapkan sistem tanam hidroponik sederhana. Diharapkan sistem tanam hidroponik ini dapat ditiru dan dikembangkan masyarakat sehingga dapat tercapai tujuan dalam pemenuhan gizi guna menekan angka stunting.
Alternatif Perbaikan Gizi Keluarga Melalui Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung Sebagai Media Tanam Jamur Janggel Tria Mei Hidayati; Yolan Salsabilla; Anneke Shavira Maretha; Saiful Abroriy; Kalvin Edo Wahyudi
INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.566 KB) | DOI: 10.56855/income.v1i2.105

Abstract

Pohsangit Lor adalah salah satu desa yang berlokasi di Kabupaten Probolinggo provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa Pohsangit Lor memiliki keunggulan di bidang pertanian. Salah satu kendala yang ditemukan di dalam masyarakat adalah kurangnya kesadaran akan pengolahan limbah bekas pertanian, salah satunya adalah pengolahan sisa limbah bonggol jagung sebagai media tanam jamur. Selain untuk memanfaatkan limbah hasil pertanian, hasil panen yang dihasilkan dapat menjadi salah satu sumber gizi keluarga karena jamur memiliki kadar protein nabati yang kadarnya mencapai 10 % atau lebih tinggi dari kadar protein pada sayuran. Berdasarkan hal tersebut, jamur dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif perbaikan gizi buruk dan juga stunting.