Sumber daya air merupakan elemen penting dalam proses produksi padi khususnya di wilayah tropis seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis water supply demand index (WSDI) untuk mendukung produksi padi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu Hilir, Jawa Tengah. Evaluasi WSDI didasarkan pada perbandingan ketersediaan dan kebutuhan air di wilayah DAS. Analisis ketersediaan air di DAS dilakukan dengan menggunakan model hidrologi tank, sedangkan kebutuhan air irigasi padi ditentukan dengan menggunakan metode Penman-Monteith dengan bantuan software CROPWAT 8.0. Pada proses perhitungan ditetapkan debit andalan 80% sebagai nilai yang mewakili ketersediaan air minimum untuk memenuhi kebutuhan air irigasi tanaman padi. Berdasarkan hasil analisis, WSDI untuk musim tanam pertama (MT1) dan kedua (MT2) diklasifikasikan sebagai “sangat baik”, tetapi musim tanam ketiga (MT3) mengalami ketersediaan air dengan kategori “buruk”, terutama pada tahun 2018, 2019, dan 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat banyak variasi musiman terkait ketersediaan air yang sangat dipengaruhi oleh pola curah hujan. Studi ini merekomendasikan pola tanam padi-padi-hortikultura untuk memaksimalkan penggunaan air, terutama pada MT3 ketika risiko kekeringan meningkat. Analisis WSDI memberikan informasi yang berguna untuk eksplorasi spasial dan terestrial serta menyoroti pentingnya strategi konservasi dalam mengatasi kekeringan di musim kemarau. Pemilihan tanaman hortikutura pada MT3 didasarkan pada kebutuhan air rata-rata tanaman yang lebih rendah, masa tanam singkat, Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan strategi pengelolaan sumber daya air yang berguna untuk meningkatkan produksi beras di wilayah DAS yang mengalami perubahan iklim dan tata guna lahan.